Menghadapi Generation Gap di Lingkungan Kerja
By STUDiLMU Editor
Dengan 61 juta Gen Z (mereka yang lahir setelah 1996) segera memasuki angkatan kerja, seiring dengan berkembangnya tenaga kerja, akan ada kemungkinan-kemungkinan baru yang dapat dibawa oleh generasi muda dan kemampuannya dalam memecahkan masalah ke tempat kerja. Umumnya, Baby Boomers dan Gen X memandang keragaman adalah hal tentang keadilan dan perlindungan. Tetapi untuk Milenial dan Gen Z, keragaman diterjemahkan menjadi lingkungan kolaboratif yang melibatkan individu dengan ide, pengalaman, dan perspektif yang berbeda.
Berikut ini merupakan tips-tips pendekatan untuk menghadapi generation gap di lingkungan kerja:
1. Periksalah diri sendiri, jangan hakimi seseorang berdasarkan umur.
Jangan berasumsi bahwa atasan atau rekan kerja yang tidak memiliki pengalaman yang Anda butuhkan tidak mengerti tentang bagaimana hal-hal dilakukan terdahulu. Seorang rekan kerja, tidak peduli seberapa muda, mungkin tahu lebih banyak daripada Anda tentang beberapa hal, dan informasi. Dan Anda juga bisa berbagi serta menggunakan komunikasi dua arah yang berguna.
2. Lihat dari perspektif orang lain.
Tunjukkan rasa hormat yang sama yang Anda lakukan untuk atasan yang lebih berpengalaman ataupun orang yang lebih muda sekalipun. Hal ini juga harus disampaikan oleh pihak manajemen ke karyawan sehingga menjadi budaya dari perusahaan.
3. Pastikan keragamanan di dalam tim
Pada awal pembentukan tim, Anda mungkin ingin mendorong anggota tim untuk menetapkan aturan dasar meningkatkan konektivitas dalam tim. Selain itu, Anda dapat menetapkan tantangan kompetitif untuk membantu membangun pola pikir tim. Keberhasilan tantangan akan tergantung pada bagaimana anggota tim bekerja sama daripada hasil apa yang mereka capai. Terlibat dalam sesi umpan balik di akhir proyek. Mintalah setiap orang untuk berbagi wawasan yang dia pelajari tentang nilai kerja sama terlepas dari usia atau keragaman lainnya. Mintalah orang-orang untuk berbagi kesamaan yang mereka amati. Terakhir, jelaskan kepada mereka bagaimana kesamaan itu cocok dengan aktivitas yang berhubungan dengan pekerjaan.
4. Memberikan tantangan kepada tim Anda
Ketika Anda menantang tim Anda untuk meningkatkan kualitas atau produktivitas, sifat terbaik mereka akan muncul. Anda mungkin menghadapi perlawanan pada awalnya, tetapi Anda perlu melatih mereka melewatinya. Salah satu tantangan tersebut adalah bagaimana menaklukkan perbedaan generasi ini dan menjadikannya suatu pelajaran berharga bagi individu maupun tim.
5. Peka terhadap cara Anda berkomunikasi dengan generasi yang berbeda
Karyawan generasi yang lebih tua lebih memilih komunikasi tatap muka. Karyawan yang lebih muda lebih memilih metode komunikasi elektronik. Maka, Anda harus memposisikan diri bagaimana berhadapan dan berkomunikasi dengan orang yang lebih tua maupun muda.
6. Menjadi fleksibel dan menyesuaikan gaya komunikasi.
untuk menjangkau generasi yang lebih tua ataupun yang lebih muda. Akronim "TAP" dapat membantu Anda mengingat komponen komunikasi.
• T adalah untuk "to-the-point." Buat komunikasi Anda lebih ringkas dan tidak berbelit.
• A adalah untuk "Adaptable/beradaptasi." Bersikaplah fleksibel dan ubah cara Anda berkomunikasi, tunjukkan pemahaman dan kepedulian Anda terhadap perasaan orang lain. Berusahalah untuk menelepon atau berbicara dengan karyawan yang lebih tua secara langsung (lisan) daripada menggunakan alat elektronik. Jangkau pekerja generasi muda melalui email atau pesan instan, tunjukkan kepada mereka bahwa Anda menghargai kebutuhan mereka. Jika Anda perlu menghubungi semua karyawan melalui email, sediakan diri Anda untuk bisa dihubungi dengan memberi tahu mereka bahwa mereka dapat membalas email, menelepon atau mengunjungi Anda secara langsung jika mereka memiliki pertanyaan.
• P adalah untuk "profesional." Gunakan salam dan tutup komunikasi Anda dengan benar dan profesional. Karyawan yang lebih tua mengharapkan profesionalisme ini sebagai rasa hormat. Dan untuk karyawan yang lebih muda, gaya komunikasi profesional Anda akan menjadi contoh.
Featured Career Advice
-
E-learning
Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU
-
E-learning
Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!
-
E-learning
Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU
-
Tips of Management
Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table
-
E-learning
Tipe-tipe Kecerdasan Manusia
-
E-learning
Meningkatkan Daya Ingat
-
E-learning
Menciptakan Suasana yang Nyaman dalam Belajar
-
E-learning
Meningkatkan Kecepatan Belajar dengan Meningkatkan Fokus
-
E-learning
Musik Memperkuat Konsentrasi dan Fokus
-
E-learning
Pentingnya Mindset untuk Membangun Sukses
-
Tips of Management
Memahami Supply Chain Management
-
Communication
Presentasi Dengan Menggunakan Teknik Storytelling
-
Communication
Fungsi dan Manfaat dari Storytelling dalam Komunikasi
-
Communication
Apa Itu Storytelling
-
E-learning
Mengenal Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
-
Tips of Management
7 Langkah Mudah Membuat Mind Map
-
Tips of Management
Mengenal Jenis-Jenis Mind Map
-
Tips of Management
Permudah Pekerjaan Anda dengan Mind Map
-
E-learning
Etika di dalam Kegiatan Belajar-mengajar Melalui Zoom yang Harus Anda Ketahui!
-
E-learning
Fitur-fitur Zoom untuk Pembelajaran Menjadi Lebih Menarik!
-
Generation Millenials & Z
Membuat Lingkungan Kerja yang Baik untuk Generasi Millenial dan Gen Z