Optimisme, Melihat Hal Baik di Berbagai Kendala
By STUDiLMU Editor
Optimis atau Pesimis?
Dalam beberapa penelitian, Anda dapat melihat apakah orang lain dapat berpikir positif atau tidak dari cara orang tersebut berbicara dan menjelaskan sesuatu. Orang yang optimis cenderung dapat tetap memberi penghargaan pada diri sendiri sekalipun dihadapkan pada situasi yang sangat berat. Orang yang berpikiran positif juga cenderung melihat peristiwa negatif sebagai sesuatu yang hanya sementara.
Di sisi lain, individu dengan gaya pesimis seringkali menyalahkan diri sendiri ketika hal-hal buruk terjadi, dan gagal memberikan penghargaan yang memadai untuk sebuah kesuksesan. Mereka juga memiliki kecenderungan untuk melihat peristiwa negatif seperti yang diharapkan dan hal itu dapat bertahan lama. Untuk setiap peristiwa yang menimpa, Anda bisa memiliki dua pilihan: menyalahkan diri sendiri atas peristiwa yang di luar kendali Anda ini atau melihat peristiwa malang ini sebagai bagian dari hidup Anda yang dapat dipelajari. Manakah yang lebih baik?
Pemikir positif lebih cenderung menggunakan gaya penjelasan yang optimis. Penelitian menunjukkan manfaat optimisme dalam kerangka berpikir positif sangat besar. Optimisme dapat membuat kesehatan yang lebih baik, hubungan yang lebih kuat, lebih produktif, dan lebih sedikit mengalami stres.
Karena ketangguhan mereka, orang yang optimis lebih mungkin berhasil di masa depan dan tidak terlalu kecewa apabila menemukan kegagalan. Orang pesimis, di sisi lain, cenderung menyalahkan diri sendiri ketika ada yang salah dan menjadi lebih enggan untuk mencoba lagi ketika mengalami beberapa pengalaman negatif dalam hidup. Mereka mulai melihat peristiwa positif dalam hidup mereka sebagai "kebetulan" yang tidak ada hubungannya dengan mereka serta seolah selalu mengharapkan yang terburuk.
Perbedaan yang sangat drastis dari orang yang optimis dan pesimis, bukan?
Bagaimana Belajar Menjadi Optimis
Optimisme bisa dipelajari, terutama apabila Anda lebih sering berlatih. Optimis mungkin dapat dikaitkan dengan berpikir positif, tetapi optimis lebih menekankan bahwa pada setiap kendala Anda dapat menemukan solusi, peluang, ataupun jalan keluar dari permasalahan Anda.
Dengan latihan, Anda dapat mengubah self-talk (apa yang Anda katakan kepada diri sendiri tentang apa yang Anda alami) dan gaya bahasa Anda menjadi lebih optimis. Berikut caranya:
1. Ikuti Tes Optimisme Diri
Pelajari apakah Anda seorang optimis atau pesimis, dan sejauh mana. Mengapa hal ini penting? Karena banyak orang pesimis yang berpikir mereka optimis. Optimisme memiliki kriteria tertentu. Anda akan mengetahui di mana Anda berada di optimisme-pesimisme dengan mengikuti tes tersebut. Anda akan mengetahui secara konkrit apakah Anda tipe orang yang Optimis/Pesimis. Anda bisa mengambil tes optimisme yang dapat Anda cari internet.
2. Cobalah Bersikap Positif
Setelah Anda memahami cara Anda saat ini dalam melihat sesuatu, Anda dapat membuat upaya sadar untuk melihat hal-hal secara berbeda saat Anda dihadapkan dengan sebuah kejadian. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk mempraktikkan berbagai jenis self-talk positif dan belajar bagaimana menjadi seorang yang optimis.
3. Gunakan Afirmasi Positif
Anda dapat melakukan reset diri dan cara berpikir Anda dengan menggunakan afirmasi positif secara teratur. Ini akan membantu Anda berpikir positif dengan lebih otomatis.
Dengan pemikiran optimis Anda akan dapat berpikir secara logis. Ketika ada suatu hal yang tidak beres yang menimpa Anda, orang lain biasanya memberikan tanggapan "Berpikir lah positif!" atau "Lihat sisi baiknya”. Meskipun sulit untuk didengar, tetapi terkadang memang ada benarnya. Berpikir positif dapat mengurangi tingkat stres Anda, membantu Anda merasa lebih baik tentang diri sendiri (dan situasi yang Anda hadapi), dan dapat meningkatkan kesejahteraan Anda.
Dengan sedikit usaha untuk membalikkan pikiran negatif Anda, Anda bisa menjadi seorang yang optimis di setiap keadaan.
Source:
https://www.realbuzz.com/articles-interests/health/article/11-ways-to-become-an-optimist/
https://www.solutionsforresilience.com/optimistic/
https://www.healthline.com/health/how-to-think-positive
Featured Career Advice
-
E-learning
Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU
-
E-learning
Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!
-
E-learning
Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU
-
Tips of Management
Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table
-
E-learning
Tipe-tipe Kecerdasan Manusia
-
E-learning
Meningkatkan Daya Ingat
-
E-learning
Menciptakan Suasana yang Nyaman dalam Belajar
-
E-learning
Meningkatkan Kecepatan Belajar dengan Meningkatkan Fokus
-
E-learning
Musik Memperkuat Konsentrasi dan Fokus
-
E-learning
Pentingnya Mindset untuk Membangun Sukses
-
Tips of Management
Memahami Supply Chain Management
-
Communication
Presentasi Dengan Menggunakan Teknik Storytelling
-
Communication
Fungsi dan Manfaat dari Storytelling dalam Komunikasi
-
Communication
Apa Itu Storytelling
-
E-learning
Mengenal Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
-
Tips of Management
7 Langkah Mudah Membuat Mind Map
-
Tips of Management
Mengenal Jenis-Jenis Mind Map
-
Tips of Management
Permudah Pekerjaan Anda dengan Mind Map
-
E-learning
Etika di dalam Kegiatan Belajar-mengajar Melalui Zoom yang Harus Anda Ketahui!
-
E-learning
Fitur-fitur Zoom untuk Pembelajaran Menjadi Lebih Menarik!
-
Generation Millenials & Z
Membuat Lingkungan Kerja yang Baik untuk Generasi Millenial dan Gen Z