
Resume & Interviewing
Tips Menjawab Pertanyaan, “Apa Kelemahan Anda?”
By STUDiLMU Editor
Apa kelemahan Anda?” Adalah sisi lain dari koin untuk “Apa kekuatan Anda?” Dan pertanyaan ini juga merupakan sebuah peluang besar untuk menunjukkan kepada calon majikan bahwa Anda merupakan seseorang yang proaktif tentang perbaikan diri. Ada dua kunci untuk jawaban ini: mengakui kelemahan Anda dan menunjukkan bahwa Anda bekerja untuk mengatasinya. Sangat penting untuk menyadari bahwa pewawancara kurang peduli dengan kelemahan spesifik Anda (karena semua orang memilikinya) dan lebih peduli dengan kesadaran diri Anda dan keinginan untuk memperbaiki diri.
Berikut adalah tips untuk membantu Anda memahami pertanyaan wawancara ini.
1. Pilihlah kelemahan yang tidak memengaruhi peluang Anda dalam mendapatkan pekerjaan tersebut.
Persempitlah jawaban Anda akan kelemahan terbesar Anda. Karena pewawancara benar-benar mencari kandidat yang sadar diri dan secara proaktif mencoba untuk meningkatkan dan memperbaiki diri, berbicara tentang satu masalah utama akan memberi Anda kesempatan dalam menjelaskan langkah-langkah yang telah Anda ambil untuk mengatasi masalah dan, yang lebih penting, Anda mampu meyakinkan pewawancara untuk tidak menolakmu.
Kelemahan yang Anda pilih tidak boleh diambil dari kemampuan Anda untuk melakukan pekerjaan itu atau dengan sengaja Anda menyesuaikan kelemahan Anda dengan perusahaan, juga tidak dengan membuat suatu kelemahan yang tidak realistis. Jangan mengatakan sesuatu seperti, "Saya terlalu perfeksionis." Pewawancara Anda mungkin tidak akan mempercayainya (ini bukan kelemahan terbesar seseorang) dan jawaban itu tidak memberi Anda banyak ruang untuk menguraikan bagaimana Anda telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini.
Sebaliknya, berfokuslah pada hal-hal yang Anda perjuangkan di masa lalu, seperti Anda berusaha keras untuk mengelola waktu Anda ketika Anda memiliki jadwal kelas yang sibuk, tidak berbicara sendiri selama mengerjakan proyek kelas, atau tidak meminta bantuan saat Anda membutuhkannya.
Tips: Tetap fokus dan ringkas. Anda ingin mengesankan pewawancara bahwa Anda sadar akan kelemahan yang Anda miliki, tetapi Anda berusaha untuk mengatasi kelemahan tersebut. Cobalah untuk membingkai kelemahan Anda dalam satu kalimat.
2. Ceritakanlah langkah-langkah yang telah Anda lakukan untuk mengatasi kelemahan Anda.
Setelah Anda membuka diri tentang kelemahan Anda, tunjukkan kemampuan Anda untuk memecahkan masalah dengan menceritakan tentang bagaimana Anda telah menyelesaikan masalah dan menyebutkan beberapa keberhasilan yang telah Anda capai dan memiliki hasil. Akhiri dengan catatan positif dan, jika mungkin, hubungkanlah hasil positif tersebut dengan pekerjaan yang Anda lamar.
Katakan sesuatu seperti: "Saya selalu suka menjalin hubungan baik dengan orang-orang dan saya cenderung melakukannya dengan sangat baik secara langsung. Namun, keterampilan menulis saya tidak sekuat seperti yang ingin saya sampaikan melalui email dan proposal. Saya telah mengambil kelas menulis dan saya telah melihat tulisan saya meningkat, tetapi itu adalah sesuatu yang masih harus saya tingkatkan. Untuk memastikan bahwa saya secara aktif mengatasi masalah, saya selalu meminta umpan balik dari teman-teman sekelas saya saat saya menulis makalah, dan saya mengikuti paling tidak satu kelas bahasa Inggris dalam jadwal saya setiap semester. Walaupun menulis adalah salah satu kelemahan saya, saya mengambil langkah aktif untuk menjadi lebih baik dan saya tahu bahwa saya dapat menjadi penulis yang baik jika saya terus mengerjakannya. ”
Meskipun mengidentifikasi titik lemah Anda mungkin sedikit tidak nyaman pada awalnya, dengan menjawab “Apa kelemahan Anda?” adalah peluang bagus untuk menunjukkan bahwa Anda dapat mengidentifikasi dan mengatasi masalah dengan cara proaktif. Ini adalah keterampilan yang selalu dicari oleh perusahaan dan sesuatu yang akan membantu Anda tampil lebih menonjol dari kandidat lain.
Featured Career Advice
-
Tips of Management
Investasi yang Sebaiknya Dimiliki Oleh Karyawan
-
Emotional Intelligence
Mindfulness Dalam Kerja
-
Teamwork & Collaboration
Melakukan Kolaborasi Secara Virtual
-
Marketing & Sales
Fitur Live Streaming Sebagai Strategi Sosial Media Marketing
-
Productivity
Aktivitas untuk Mengatasi Kebosanan di Kantor
-
Leadership
Melakukan Delegasi Dalam Bekerja
-
Leadership
Perbedaan Bos dan Leader
-
Enterpreneurship
Mengenal dan Membuat Laporan Keuangan Sederhana
-
Enterpreneurship
Mengenal 6 Tipe Pelanggan Sulit
-
Self Improvement
Keseimbangan Untuk Ibu Bekerja
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru
-
Emotional Intelligence
Cara Mengatasi Burnout
-
Enterpreneurship
Mengenal Copyright
-
Tips of Management
Jenis Asuransi yang Diperlukan oleh Pekerja
-
Marketing & Sales
Dari Pengertian Hingga Strategi Digital Marketing
-
Resume & Interviewing
Cara Membuat CV yang Menarik HRD!
-
Productivity
Menerapkan Grit di Tempat Kerja
-
Motivation
Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?
-
Generation Millenials & Z
Kian Minimalis untuk Rumah ala Milenial
-
Self Improvement
Menghadapi Quarter Life Crisis
-
Generation Millenials & Z
Menariknya Kerja di Startup!
-
Tips of Management
Mempersiapkan Dana Darurat untuk Peristiwa Tak Terduga
-
E-learning
Kartu Prakerja dan Pelatihan Online
-
Self Improvement
7 Tips Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru
-
Productivity
Semakin Produktif dengan Makanan Sehat
-
Communication
Komunikasi Bisnis: Verbal & Non-verbal
-
Leadership
Kepemimpinan di Masa Krisis (Leadership in Crisis Time)
-
Generation Millenials & Z
Parenting Gaya Millennials
-
Motivation
3 Tips Never Give Up
-
Motivation
Sumber dan Faktor yang Menghilangkan Gairah Kerja
-
Self Improvement
Bekerja di Luar Passion? Siapa Takut!
-
Self Improvement
Pengertian Tidur, Manfaat Tidur, Serta Hubungan Antara Tidur dan Kinerja
-
Leadership
Budaya Organisasi: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya
-
Leadership
Etika Bisnis: Definisi, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya dalam Perusahaan
-
Self Improvement
Pengertian Hutang dan 8 Cara Mengelola Hutang secara Efektif
-
Self Improvement
Pengertian Kartu Kredit dan 20 Cara Menggunakannya Secara Efektif
-
Self Improvement
Kerja Online: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kerja Online
-
Self Improvement
Kerja Sampingan: Definisi, Manfaat dan Mengapa Ini Penting untuk Karyawan?
-
Leadership
Integritas: Pengertian, Contoh, Kebiasaan dan Cara Membentuknya
-
Enterpreneurship
Usaha Rumahan: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan, serta Hal yang Perlu Disiapkan
-
Enterpreneurship
10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba
-
Self Improvement
Manajemen Keuangan, Manfaat dan Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan
-
Leadership
Pengertian Manajemen, Tujuan Manajemen dan Keterampilan Manajemen
-
Generation Millenials & Z
Generasi Milenial, Fakta Generasi Milenial dan Tantangan Generasi Milenial
-
Mindset
Pengertian dan Manfaat Positive Thinking, serta Bagaimana Ini dapat Mengubah Hidup Kita?
-
Marketing & Sales
Negosiasi, Ciri-Ciri Negosiasi dan Contoh Negosiasi
-
Communication
Apa Saja Unsur-Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui?
-
Leadership
Pengertian Fungsi Kepemimpinan dan 15 Fungsi Kepemimpinan
-
Communication
Pengertian Komunikasi secara Umum dan Tujuan Komunikasi
-
Self Improvement
Apa Itu Tujuan Hidup dan Bagaimana Mencari Tujuan Hidup?
-
Motivation
6 Langkah Utama untuk Tetap Mempertahankan Motivasi Hidup
-
Innovation
Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi
-
Communication
Komunikasi adalah Fungsi Kepemimpinan Inti Para Pemimpin
-
Leadership
Apa Saja Teori Kepemimpinan yang Penting untuk Kita Ketahui?