
Communication
Tes DISC Membantu Interaksi yang Berfokus pada Kebutuhan
By STUDiLMU Editor
Apakah rekan-rekan Career Advice pernah mendengar “tes DISC”? Test ini diterapkan untuk mengetahui model DISC yang ada pada tiap individu. Dalam penerapan model DISC, kita disarankan untuk lebih memperhatikan perilaku pada kebutuhan, dibandingkan fokus terhadap perilaku yang bertujuan untuk dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain secara lebih efektif.

Agar membuat poin ini semakin jelas, kami menampilkan gambar kulkas di atas ini. Kira-kira apa yang dapat rekan-rekan Career Advice lihat dari dalam kulkas tersebut? Kosong? Betul sekali. Kulkas tersebut tidak memiliki isi makanan atau minuman apapun. Di sini saya membayangkan ketika rekan Career Advice membuka pintu kulkas tersebut untuk memeriksa isinya. Selain itu, saya juga membayangkan bahwa rekan pembaca merasa sangat lapar dan berniat untuk mencari makanan saat Anda berdiri dengan pintu kulkas yang terbuka.
Baik, saat kita mencari makanan dan minuman di dalam kulkas, itu dapat dikategorikan sebagai sebuah perilaku. Tindakan kita saat membuka kulkas untuk mencari makanan berasal dari kebutuhan yang tidak terpenuhi, yaitu sifat alami manusia yang akan merasakan lapar. Bagaimana jika kita tidak menemukan makanan atau minuman apapun di dalam kulkas? Pastinya, kita akan memutuskan untuk pergi keluar rumah dan mencari makanan untuk menghilangkan rasa lapar kita.
Dalam hal ini, kita bisa menilai bahwa manusia cenderung bertindak untuk memenuhi kebutuhan mereka. Apabila kebutuhan mereka tidak terpenuhi, mereka cenderung melakukan usaha-usaha lainnya untuk dapat memenuhi kebutuhan yang mereka harapkan.
Bahkan, mereka akan terus meningkatkan perilaku mereka secara intens agar segala kebutuhan yang dimiliki dapat terpenuhi dengan baik.
Kita semua pasti setuju bahwa makanan adalah kebutuhan fisik, bahkan kita menyebutnya sebagai kebutuhan primer yang tidak dapat dihilangkan dari daftar kebutuhan manusia. Setiap harinya, kita akan berupaya dan bertindak untuk mendapatkan makanan ketika kita tidak memiliki makanan apapun. Hal ini tidak hanya terjadi pada kebutuhan terhadap makanan, namun juga kebutuhan emosional atau psikologis tertentu yang perlu kita penuhi.
Melalui tes DISC, kita dapat melakukan perkiraan terkait kebutuhan emosional atau psikologis orang lain, sehingga kita dapat mengambil tindakan positif yang direncanakan agar dapat meningkatkan kemampuan komunikasi dan hubungan yang efektif dengan mereka.
Memang benar bahwa ada begitu banyak pertimbangan yang perlu kita ambil saat ingin memahami kebutuhan orang lain dan berkomunikasi dengan efektif bersama mereka. Dan perlu kami sampaikan bahwa, Tes DISC ini masih menjadi alat yang sangat baik yang dapat kita gunakan untuk membuat perkiraan yang berpendidikan dan profesional.
Dari hal tersebut, berikut ini adalah beberapa kebutuhan umum yang dapat kita pertimbangkan saat kita berupaya untuk memahami diri sendiri dan orang lain. Yuk, kita simak poin-poin berikut ini.
- Individu yang mudah bergaul, berorientasi pada tugas dan dominan, mereka cenderung membutuhkan: Pilihan, Tantangan, dan Kontrol.
- Individu yang ramah dan berorientasi pada orang, mereka cenderung membutuhkan: Pengakuan, Persetujuan, dan Kekaguman.
- Orang-orang yang pendiam, berorientasi pada orang, dan suportif, mereka cenderung membutuhkan: Penghargaan, Keamanan, dan Jaminan.
- Individu yang merasa ingin dilindungi, berorientasi pada tugas, dan selalu berhati-hati, mereka cenderung membutuhkan: Jawaban yang berkualitas, Nilai dan Keunggulan.
Setelah melihat empat poin di atas, ketika kita berusaha untuk memahami beberapa kebutuhan dari masing-masing tipe tersebut, dan menyampingkan kebutuhan pribadi demi memperhatikan kebutuhan mereka, maka apa hasil yang bisa didapatkan? Hasilnya, kita dapat menyesuaikan gaya komunikasi kita dan mereka. Setidaknya, saat kita berusaha menyesuaikan gaya komunikasi yang mereka miliki, kita tidak menantang kebutuhan-kebutuhan yang orang lain miliki. Sehingga, kita dapat menciptakan lingkungan yang saling menguntungkan. Kita bisa mencapai kebutuhan komunikasi pribadi yang baik dan secara bersamaan, kita juga mendengarkan dan memahami kebutuhan orang lain.
Hidup secara harmonis benar-benar sangat diperlukan demi terciptanya lingkungan yang kondusif. Terlebih lagi, kita diciptakan oleh Tuhan dengan segala perbedaan yang ada. Sehingga, sikap toleransi dan saling memahami benar-benar sangat diperlukan.
Featured Career Advice
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table
-
E-learning
Tipe-tipe Kecerdasan Manusia
-
E-learning
Meningkatkan Daya Ingat
-
E-learning
Menciptakan Suasana yang Nyaman dalam Belajar
-
E-learning
Meningkatkan Kecepatan Belajar dengan Meningkatkan Fokus
-
E-learning
Musik Memperkuat Konsentrasi dan Fokus
-
E-learning
Pentingnya Mindset untuk Membangun Sukses
-
Tips of Management
Memahami Supply Chain Management
-
Communication
Presentasi Dengan Menggunakan Teknik Storytelling
-
Communication
Fungsi dan Manfaat dari Storytelling dalam Komunikasi
-
Communication
Apa Itu Storytelling
-
E-learning
Mengenal Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
-
Tips of Management
7 Langkah Mudah Membuat Mind Map
-
Tips of Management
Mengenal Jenis-Jenis Mind Map
-
Tips of Management
Permudah Pekerjaan Anda dengan Mind Map
-
E-learning
Etika di dalam Kegiatan Belajar-mengajar Melalui Zoom yang Harus Anda Ketahui!
-
E-learning
Fitur-fitur Zoom untuk Pembelajaran Menjadi Lebih Menarik!
-
Generation Millenials & Z
Membuat Lingkungan Kerja yang Baik untuk Generasi Millenial dan Gen Z
-
Generation Millenials & Z
Berbagai Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menciptakan Keceriaan Lintas Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menghadapi Generation Gap di Lingkungan Kerja
-
Emotional Intelligence
Menghadapi Tipe Orang Negatif di Lingkungan Kerja