
Leadership
Tegas
By STUDiLMU Editor
Tegas adalah suatu sikap yang yang dibutuhkan untuk menyatakan pendapat, menyatakan hak dan dan menyatakan otoritas. Seorang yang tegas seringkali dinilai sebagai orang yang sombong, padahal tegas dan sombong adalah 2 sikap yang berbeda.
- Tegas dilakukan berdasarkan keseimbangan. Ini berarti kita mendahulukan keinginan dan kebutuhan diri sendiri dengan menimbang hak, kebutuhan dan keinginan orang lain. Jika kita tegas, maka akan dapat mengambil keputusan dengan adil dan penuh empati.
- Sombong dilakukan berdasarkan kemenangan. Ini berarti kita melakukan yang terbaik bagi diri sendiri tanpa memedulikan hak, kebutuhan dan keinginan orang lain. Kita menjadi orang yang egois, memaksa bahkan menindas orang lain dan selalu melakukan apa yang kita mau tanpa mempertimbangkan faktor lain.
Apakah manfaat yang didapatkan saat kita bersikap tegas?
- Sikap tegas menjadikan kita sebagai seorang pemimpin hebat. Sikap tegas memampukan kita untuk memperlakukan orang lain dengan adil dan penuh hormat. Kita juga tidak akan pilih kasih pada orang tertentu. Ini membuat banyak orang menyukai kita dan ingin bekerja sama dengan kita.
- Sikap tegas menjadikan kita sebagai pemecah masalah yang unggul. Ini berarti kita selalu mampu untuk menemukan solusi terbaik saat menghadapi masalah.
- Sikap tegas membantu kita menghasilkan win-win solution. Ini berarti kita dapat memahami posisi lawan atau pihak lain sehingga dengan mudah dalam menentukan titik temu yang tepat bagi kedua pihak.
- Sikap tegas mengurangi kecemasan dan tingkat stres. Sikap tegas membuat kita sulit untuk merasa cemas dan stres. Mengapa? Karena kita memiliki keyakinan diri yang tinggi dan tidak merasa terancam saat segala sesuatunya terjadi diluar harapan atau ekspektasi.
Bagaimana kita dapat bersikap tegas?
Menjadi orang yang tegas memang bukanlah hal mudah, tetapi mungkin untuk dilakukan. Nah, berikut adalah 7 cara untuk menjadi tegas.
1. Menghargai diri dan hak yang dimiliki.
Untuk menjadi orang yang tegas, kita harus meningkatkan pemahaman terhadap diri sendiri dan nilai-nilai yang dimiliki dalam diri sendiri, tim dan juga organisasi tempat kita bekerja. Dengan memiliki keyakinan diri berarti kita memiliki memiliki kepercayaan diri. Ini akan menyadari bahwa kita layak untuk diperlakukan dengan hormat dan bermartabat. Dengan begitu, kita dapat memberikan kepercayaan diri untuk mempertahankan dan melindungi hak-hak yang dimiliki.
Tegas juga berarti bahwa kita memahami betul keinginan dan kebutuhan diri sendiri. Hak, pemikiran, perasaan, kebutuhan dan keinginan kita sama pentingnya dengan yang dimiliki oleh orang lain. Jadi, jangan sampai kita menjadi orang yang egois ya, rekan pembaca.
2. Menyampaikan kebutuhan dan keinginan dengan percaya diri.
Jika ingin mencapai potensi diri yang maksimal, kita harus memastikan bahwa apa yang diinginkan sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Jadi, jangan menunggu orang lain untuk menyampaikan apa yang menjadi kebutuhan diri sendiri.
Miliki inisiatif untuk mengenali apa yang kita inginkan dalam hidup saat ini dan tetapkan tujuan yang dimiliki oleh diri sendiri. Jika tidak, kita tidak akan pernah mendapatkan apa yang kita inginkan. Lalu, beritahu rekan atau atasan akan tujuan yang dimiliki dan sampaikanlah dengan percaya diri mengenai hal-hal yang dapat mereka lakukan untuk membantu kita mencapai tujuan. Jangan lupa untuk fokus pada tujuan tersebut. Sekalipun rasanya mustahil untuk dicapai, tetapi ingatlah bahwa kita harus meminta bantuan tanpa mengorbankan kebutuhan orang lain. Jika kita terlalu memaksa, ini malah akan merusak hubungan baik yang telah terjalin.
3. Menyadari bahwa kita tidak dapat mengendalikan perilaku orang lain.
Kita tidak dapat mengendalikan perilaku orang lain. Satu-satunya yang dapat dikendalikan adalah perilaku diri sendiri. Jadi, jika orang lain marah, jangan meresponnya dengan kemarahan juga, tetapi kita harus mampu mengendalikan diri dan tetap bersikap tenang.
4. Mengekspresikan diri dengan cara yang positif.
Sangatlah penting untuk menyampaikan apa yang kita pikirkan. Jika itu adalah hal yang negatif, kita harus menyampaikannya dengan cara yang konstruktif dan sensitif. Sebaliknya, jika ada seseorang yang menantang, jangan takut untuk melawan. Kita juga boleh saja menyampaikan kemarahan, tetapi harus tetap mengendalikan emosi dan menyampaikan kemarahan tersebut dengan rasa hormat.
5. Terbuka terhadap umpan balik.
Kita harus selalu terbuka untuk umpan balik positif dan umpan balik negatif. Kita harus menerimanya dengan penuh kerendahan hati dan cara yang positif. Jika tidak setuju dengan umpan balik negatif yang disampaikan, kita dapat mengatakannya dan harus tetap positif, jangan sampai bersikap defensif atau marah.
6. Mengatakan tidak.
Sekalipun sulit untuk dilakukan, untuk menjadi seseorang yang tegas, kita harus mampu untuk mengatakan tidak. Kita harus memahami betul batasan dalam diri. Jangan sampai orang lain mengambil keuntungan atas hidup kita. Ingatlah, kita tidak akan pernah bisa menyenangkan semua orang. Jika merasa tidak ingin melukai orang lain, kita dapat mencari win-win solution bagi setiap pihak.
7. Menggunakan teknik komunikasi yang tegas.
Ada banyak cara berkomunikasi efektif yang dapat menjadikan kita seorang yang tegas.
- Gunakan kata saya untuk menyatakan hal yang ingin disampaikan, misalnya “Saya rasa kita harus melibatkan pihak ketiga dalam pertidaksetujuan ini.”
- Memiliki empati. Kita harus selalu memahami sudut pandang dan situasi orang lain, misalnya “Saya dapat memahami bahwa Anda memiliki masalah dengan Ana. Namun, proyek ini harus diselesaikan di akhir minggu ini. Mari kita diskusikan dan temukan cara yang tepat untuk mengatasinya.”
- Jika sikap tegas awal tidak berhasil, kita dapat menindaklanjuti permasalahan yang ada, misalnya “Ben, ini adalah kali ketiga saya berbicara tentang keterlambatan Anda. Jika dalam bulan ini Anda masih terlambat, maka saya akan mengaktifkan proses pendisiplinan.”
- Dapatkan tambahan waktu. Saat kita berada dalam keadaan yang sangat emosional, kita mungkin memerlukan waktu tambahan untuk membahas permasalahan yang ada, misalnya “Dani, permintaan Anda membuat saya lelah. Saya akan kembali setengah jam lagi.”
- Gunakan kata “akan,” “mau,” dan “ingin” daripada kata “seharusnya” atau “sebaiknya, misalnya “Saya akan pergi berlibur minggu depan. Jadi, saya ingin seseorang untuk bertanggung jawab atas pekerjaan saya.” Ini menunjukkan bahwa kita lebih pasti dan yakin.
Itulah pengertian, manfaat dan cara bersikap tegas. Jika kita ingin mendapatkan kesuksesan dan kebahagiaan, tegas adalah salah satu sikap yang harus kita miliki. Jadi, jangan berhenti untuk terus melatih diri menjadi orang yang tegas ya, rekan pembaca.
Featured Career Advice
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table
-
E-learning
Tipe-tipe Kecerdasan Manusia
-
E-learning
Meningkatkan Daya Ingat
-
E-learning
Menciptakan Suasana yang Nyaman dalam Belajar
-
E-learning
Meningkatkan Kecepatan Belajar dengan Meningkatkan Fokus
-
E-learning
Musik Memperkuat Konsentrasi dan Fokus
-
E-learning
Pentingnya Mindset untuk Membangun Sukses
-
Tips of Management
Memahami Supply Chain Management
-
Communication
Presentasi Dengan Menggunakan Teknik Storytelling
-
Communication
Fungsi dan Manfaat dari Storytelling dalam Komunikasi
-
Communication
Apa Itu Storytelling
-
E-learning
Mengenal Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
-
Tips of Management
7 Langkah Mudah Membuat Mind Map
-
Tips of Management
Mengenal Jenis-Jenis Mind Map
-
Tips of Management
Permudah Pekerjaan Anda dengan Mind Map
-
E-learning
Etika di dalam Kegiatan Belajar-mengajar Melalui Zoom yang Harus Anda Ketahui!
-
E-learning
Fitur-fitur Zoom untuk Pembelajaran Menjadi Lebih Menarik!
-
Generation Millenials & Z
Membuat Lingkungan Kerja yang Baik untuk Generasi Millenial dan Gen Z
-
Generation Millenials & Z
Berbagai Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menciptakan Keceriaan Lintas Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menghadapi Generation Gap di Lingkungan Kerja
-
Emotional Intelligence
Menghadapi Tipe Orang Negatif di Lingkungan Kerja