Self Improvement
Stres Berat
By STUDiLMU Editor
Ada seorang rekan yang memutuskan untuk mengundurkan diri dan membuka bisnisnya sendiri, karena merasa pusing harus mengikuti banyak perintah dari atasannya. Menurutnya, rambutnya lebih banyak rontok karena stres berat menghadapi kemauan si bos. Sekian bulan kemudian, dia nampak lebih ramping dengan mata panda yang jelas terlihat. “Pusing ngurusin binis” ujarnya dengan kening mengerut.
Seorang rekan lain mengajak saya berlibur ke kota favoritnya, Yogya, untuk melarikan diri dari kejenuhan rutinitas tugas sebagai seorang ibu dari tiga malaikat kecil. Baru hari ke dua, dia tampak sering memandangi foto anak-anaknya di ponsel dan dengan semangat bervideo call dengan anak tertuanya yang berusia lima tahun setiap kali tiba di tempat wisata. “Kangen anakku...” tutupnya sendu saat saya memandangnya dengan alis terangkat tanpa bicara.
Tetangga satu kost saya dulu, konon atlet provinsi asalnya dengan prestasi yang membanggakan. Kemudian merasa jenuh dengan ritme latihan, dan memutuskan pensiun dini untuk meneruskan pendidikan. Satu bulan tinggal di lantai yang sama, setiap pagi saat saya berangkat kerja, dia tertangkap basah sedang berlari bolak-balik naik turun tangga dengan gadget yang sepertinya untuk menghitung pembakaran kalori atau semacamnya. Bulan berikutnya, berbagai macam dumbel (barbel kecil) aneka ukuran dan berat berjajar di sepanjang lorong depan kamarnya. “Mantan atlet yang rindu jadi atlet” batin saya.
Keponakan tertua saya lebih aneh lagi. Di hari non-weekend, hampir selalu saya dapati dia berkutat di depan laptopnya hingga malam, dengan headset lengkap menutup telinganya. “Banyak tugas” jawabnya singkat saat saya colek untuk sengaja mengganggu konsentrasinya. Biasanya jelang jam 11 malam ia akan menghela nafas panjang, menjatuhkan kepalanya ke belakang dengan geraman “Streeessss...!!”. Tapi tidak butuh waktu lama baginya untuk bergumam betapa ia merindukan kembali ke kampus di libur panjang tengah semester. “Stres berat kalau bengong begini terus. Lama amat sih masuk kampus...” keluhnya. Lha?
Banyak orang mengasosiasikan stresnya dengan hal-hal terkait pekerjaan. Hal-hal yang membuat mereka demikian sibuk dan pusingnya, dan menuding mereka sebagai penyebab stres berat. Berhadapan dengan atasan yang banyak menuntut, mengurus tiga anak yang masih kecil-kecil, latihan tak putus setiap hari, hingga rangkaian tugas menumpuk yang tak memberi kesempatan menarik nafas lega. Berulang-ulang menyebut ‘stres berat’ saat menghadapinya, dan dalam hati berharap si sumber stres berat segera menghilang. Lucunya, saat sumber stres berat yang mereka tuding tadi sungguh-sungguh hilang, toh keseharian mereka tidak tampak lebih bahagia atau bersemangat. Malah mencari-cari lagi si sumber stres berat, karena hari rasanya tidak lengkap tanpa ritual stresnya. Lihat saja beberapa pensiunan yang sudah cukup penat menghadapi tuntutan tugas hingga padatnya lalu lintas perjalanan kerja, yang justru memilih mengisi waktu luangnya untuk menekuni jasa angkutan online. Atau menyibukkan diri menjadi konsultan bagi generasi penerusnya. Atau bahkan, memulai usahanya sendiri untuk sekedar “menyibukkan diri”. Pelajar yang merindukan kembali ke medan belajar saat mengalami libur panjang, ibu-ibu yang merindukan rengekan anaknya (yang tak kunjung tidur) di tengah liburan me-time nya, hingga karyawan yang bagai kehilangan arah untuk menata pekerjaannya tanpa bimbingan si “bos cerewet yang suka memerintah”.
Lalu apa sebenarnya yang bisa membuat kita bahagia, jika ada atau tidaknya hal – yang kita tuding sebagai penyebab stres berat, tidak membuat hidup lebih berbahagia? Bebas stres, linglung. Ada pencetus stres, bingung. Baiknya Anda mulai memutuskan pilihan. Atau lebih baik lagi, mulai menyadari bahwa kebahagiaan dan ketenangan hidup kita bukan berarti tanpa stres. Demikian juga bahwa dengan absennya stres TIDAK otomatis membuat kita bahagia. Kedua hal ini ibarat es manis di terik hari. Konon bisa menyegarkan, atau mengakibatkan batuk. Tapi apalah artinya menikmati matahari, jika melewatkan sedikit resiko yang bisa membawa kesegaran?
"Happy lives are not stres-free, nor does a stres-free life guarantee happiness"
- Kelly Mc Gonagal -
Featured Career Advice
-
Self Improvement
Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien
-
Innovation
Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok
-
Generation Millenials & Z
Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama
-
Self Improvement
Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor
-
Self Improvement
Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja
-
Self Improvement
Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah
-
Self Improvement
Tampil Menawan dengan Make Up Sesuai Bentuk Wajah
-
E-learning
Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU
-
E-learning
Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!
-
E-learning
Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU
-
Tips of Management
Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table
-
E-learning
Tipe-tipe Kecerdasan Manusia
-
E-learning
Meningkatkan Daya Ingat
-
E-learning
Menciptakan Suasana yang Nyaman dalam Belajar
-
E-learning
Meningkatkan Kecepatan Belajar dengan Meningkatkan Fokus
-
E-learning
Musik Memperkuat Konsentrasi dan Fokus
-
E-learning
Pentingnya Mindset untuk Membangun Sukses
-
Tips of Management
Memahami Supply Chain Management
-
Communication
Presentasi Dengan Menggunakan Teknik Storytelling
-
Communication
Fungsi dan Manfaat dari Storytelling dalam Komunikasi
-
Communication
Apa Itu Storytelling