Marketing & Sales
Strategi Digital untuk Terhubung dengan Pelanggan
By STUDiLMU Editor
Di era digital saat ini, kita cenderung mengaitkan banyak hal dengan teknologi. Tidak terkecuali, memasarkan produk melalui digital. Apakah pembaca Career Advice juga melakukan hal yang sama?
Pemasaran secara digital memang sedang “naik daun”, penggunaannya sangat terkenal dan disukai banyak orang. Namun, kita harus tahu bahwa kita sangat memerlukan strategi digital yang baik dalam hal ini. Selain itu, kita juga perlu memikirkan, apakah strategi digital yang kita gunakan sudah membantu kita semua untuk terhubung dengan pelanggan secara baik? Bagaimana jika ternyata strategi digital ini belum berhasil membuat kita terhubung baik dengan mereka?
Lantas, bagaimana cara agar strategi digital yang kita terapkan benar-benar membuat pelanggan terhubung secara sangat baik dengan kita? Berikut adalah tiga strategi digital yang dapat kita terapkan untuk dapat terhubung dengan pelanggan secara baik.
1. Membuat Pelanggan Lebih dari Sekedar Menyukai Konten Kita
Ini adalah strategi awal yang paling berpengaruh dan benar-benar perlu kita perhatikan. Strategi digital kita dapat dikatakan berhasil, jika kita telah membuat para pelanggan bukan hanya menyukai segala konten yang kita buat, tetapi juga menyebarkannya ke khalayak ramai.
Nah, ini dia poin pentingnya. Saat seseorang sudah membagikan suatu postingan di akun media sosialnya, sudah dapat dipastikan bahwa orang tersebut menyukai, tertarik dan setuju dengan konten yang ada di dalamnya. Sehingga, mereka merasa bahwa orang lain penting untuk mengetahui hal tersebut.
Jika pengikut atau pelanggan kita mengklik tombol ‘suka’, ini indikasi yang bagus. Tapi, akankah lebih luar biasa lagi jika mereka menyukai dan menyebarkannya ke akun media sosial mereka, bahkan ke platform lainnya juga.
Dengan begitu, konten-konten yang kita berikan telah memiliki tempat khusus di hati mereka. Dan tentunya, ini adalah indikasi utama bahwa strategi digital kita benar-benar terhubung dengan pelanggan.
Tetapi, bagaimana ya caranya agar konten yang kita berikan membuat mereka rela untuk membagikannya dengan orang lain? Coba deh kita cari tahu kira-kira topik apa yang sedang ‘hot’ dan menjadi permintaan pasar yang paling tinggi. Jangan lupa juga cari tahu tentang topik apa yang banyak disukai oleh orang-orang, para millennial misalnya. Nah, jika kita sudah menemukan satu atau dua topik unggulan, kita harus berpikir bagaimana caranya topik ini mempersatukan semua pelanggan yang menyukai topik yang sama dengan yang kita pilih tersebut.
Ajak tim kreatif atau tim konten kita untuk brainstorming ide bersama-sama, dengan tujuan mencari keterkaitan antara topik unggulan tersebut dengan produk yang kita miliki. Coba kita cari ‘benang merah’ dari dua komponen tersebut. Setelah dapat, langsung deh kita promosikan melalui pemasaran digital. Gimana pendapat pembaca Career Advice, menarik kan?
Mungkin ini bukan hal yang mudah untuk dilakukan, tapi setidaknya dengan bantuan tim, kita pasti bisa melakukan strategi digital ini dengan baik dan terhubung dengan hati para konsumen.
2. Ada Harga, Ada Kualitas
Strategi digital yang baik juga harus menawarkan kualitas yang sangat baik. Apalagi jika pelanggan sudah masuk ke dalam kategori premium. Berikan pelayanan kepada pelanggan dengan sangat baik tanpa memandang usia, agama, suku atau hal-hal lainnya.
Tanpa pelanggan, bisnis kita tidak akan berjalan. Jika ada pelanggan namun kita tidak memperlakukannya dengan baik, maka usaha kita tidak akan pernah berkembang.
Intinya, berikan konsumen premium pengalaman premium. Harga yang kita pasang dalam pemasaran, juga harus berbanding lurus dengan kualitas yang kita berikan. Betapa banyak produk-produk di luar sana yang memiliki strategi digital yang sangat apik, namun memiliki kualitas yang sangat rendah. Jika pembaca Career Advice mengalami hal ini, apa yang pembaca rasakan? Pastinya kecewa.
Strategi digital yang terhubung dengan pelanggan secara baik tidak hanya memerlukan konten kreatif yang disukai dan dibagikan kepada khalayak ramai, namun juga harus memiliki kualitas yang sepadan, sehingga mereka tidak ragu untuk mempromosikan produk kepada teman-teman dan keluarga mereka.
3. Bersikap Serius, Namun Humoris
Seperti yang sudah saya sampaikan di atas bahwa pemasaran digital yang bertebaran sekarang ini tidak jarang membuat saya jadi senyum-senyum atau cengengesan sendiri, mereka benar-benar kreatif. Nah, ini dia salah satu strategi digital yang dapat mengikat pelanggan dengan halus namun berarti bagi mereka.
Kita semua, termasuk pelanggan sudah sangat disibukkan dengan pekerjaan yang menumpuk di kantor. Bukan hanya itu, berbagai urusan kehidupan yang memerlukan keseriusan telah menguras energi kita semua. Saat kita melihat pemasaran digital yang serius, profesional namun memiliki unsur yang humoris, pastinya pelanggan akan lebih mudah untuk tertarik.
Gaya ini adalah strategi digital yang kreatif dan membuat pelanggan menjadi lebih bergairah, bahkan tertarik untuk menggunakan apa yang kita promosikan. Tidak ada orang yang ingin berurusan dengan sesuatu yang kaku dan serius secara terus-menerus. Strategi digital yang humoris akan memberikan warna baru pada dunia pemasaran digital. Mereka juga akan lebih mudah mengenal dan mengingat produk kita. Sebagai contoh, seorang pelanggan begitu menyukai satu produk yang memiliki slogan lucu dan unik “dimana ada kamu, disitu ada (menyebutkan nama produknya)” atau sisipkan lagu-lagu lucu yang menjadi simbolik iklan digital tersebut.
Jika kita selalu serius dan tidak pernah ada humornya sedikit pun, maka pelanggan bisa lari ke kompetitor lain, rugi kan?
Nah, itu dia tiga strategi digital yang dapat membantu kita untuk terhubung kepada pelanggan dengan sangat baik. Strategi digital yang dapat menarik hati para pelanggan sangat memerlukan konten kreatif yang membuat para pelanggan lebih dari menyukainya, tapi juga membagikannya kepada pelanggan lain. Ini juga memerlukan kualitas yang tinggi dengan memperlakukan pelanggan secara premium, dan yang terakhir adalah sisipkan humor dalam setiap pemasaran digital yang kita berikan. Sekarang pembaca Career Advice sudah mengetahui strategi digital apa saja yang diperlukan untuk dapat terhubung dengan konsumen secara baik. Jadi, tunggu apalagi? Yuk, sama-sama kita terapkan. Selamat mencoba ya rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advice
-
Productivity
Menyeimbangkan Kecepatan dan Ketelitian: Kunci Kerja Efisien
-
Productivity
Tantangan Konsistensi dan Langkah-Langkah untuk Tetap Konsisten
-
Self Improvement
Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien
-
Innovation
Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok
-
Generation Millenials & Z
Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama
-
Self Improvement
Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor
-
Self Improvement
Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja
-
Self Improvement
Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah
-
Self Improvement
Tampil Menawan dengan Make Up Sesuai Bentuk Wajah
-
E-learning
Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU
-
E-learning
Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!
-
E-learning
Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU
-
Tips of Management
Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table
-
E-learning
Tipe-tipe Kecerdasan Manusia
-
E-learning
Meningkatkan Daya Ingat
-
E-learning
Menciptakan Suasana yang Nyaman dalam Belajar
-
E-learning
Meningkatkan Kecepatan Belajar dengan Meningkatkan Fokus
-
E-learning
Musik Memperkuat Konsentrasi dan Fokus
-
E-learning
Pentingnya Mindset untuk Membangun Sukses
-
Tips of Management
Memahami Supply Chain Management
-
Communication
Presentasi Dengan Menggunakan Teknik Storytelling