Leadership
Rasa Takut
By STUDiLMU Editor
Bagi Anda yang merasakan awal dimulainya revolusi teknologi, tentu tidak asing dengan istilah “handphone sejuta umat”. Ya, istilah yang digunakan untuk menyebut brand Nokia, brand ponsel nomor satu pada masanya. Keruntuhan raksasa ini mengejutkan banyak orang, dan memicu analisa tak terhitung dari para profesional berbagai bidang. "Kami tak melakukan kesalahan apa-apa, tapi bagaimana kami bisa kalah." Itu kata-kata terakhir dari CEO Nokia, Stephen Elop setelah mengumumkan perusahaan raksasa ponsel itu dibeli oleh Microsoft dengan harga 7,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 79 triliun pada 2014.
Awal kehancuran Nokia adalah karena kegagalan mengantisipasi dan tak mampu membendung derasnya serbuan ponsel Android, dan lebih memilih sistem operasi Windows Phone. Peristiwa ini dikuak oleh Chairman Nokia, Risto Siilasma, yang baru saja meluncurkan buku bertajuk 'Transforming Nokia: The power of paranoid optimism to lead through colossal change'. Dikutip dari detik, buku itu antara lain membahas kisah di balik layar meredupnya ponsel Nokia. Dalam buku tersebut, Siilasma menyalahkan CEO Nokia sebelumnya, Jorma Ollila, sebagai salah satu penyebab utama terpuruknya Nokia. Ia menulis bahwa Jorma orang yang temperamental dan menyebarkan ketakutan di Nokia. Dampaknya, diskusi terbuka mengenai isu-isu terbaru jadi tertutup, dan kabar buruk pun ikut ditutup – atau tepatnya ditutup-tutupi darinya.
Siilasma sudah meminta kepada Jorma agar Nokia mengikuti pasar yang sedang berkembang dengan menggunakan sistem operasi Android sejak tahun 2009, sebagai pengganti Symbian yang sudah uzur. Akan tetapi usulnya itu dimentahkan, terutama oleh Jorma. Pada tahun 2013, seiring jatuhnya bisnis ponsel Nokia, Risto yang sudah jadi chairman Nokia memberitahukan rencana untuk menjual divisi ponsel Nokia pada Microsoft. Tapi Jorma tidak terima dengan rencana itu. "Perbincangan di antara kami selalu sama polanya, aku berusaha ramah, dia meledak-ledak dan mengatakan aku akan merusak warisannya," ungkap Siilasma.
Jika bukan disuarakan oleh orang dalam Nokia, peran Jorma dalam keruntuhan Nokia mungkin masih menjadi kabar angin semata. Toh masih banyak yang menyalahkan Stephen Elop yang dianggap turut berdosa dalam runtuhnya Nokia, karena dialah orang yang mengeksekusi pemakaian Windows Phone. Belum ditambah cepatnya perkembangan teknologi yang turut merubah pasar, dan diantisipasi secara (terlalu) lambat oleh Nokia.
Apapun itu, kesaksian bahwa suatu organisasi disetir dalam rasa takut bukanlah memori indah untuk dibagikan. Hal yang sangat logis jika Siilasma mengungkap bahwa rasa takut pada atasan mengakibatkan anggota tim melakukan segala cara untuk menjaga si bos selalu dalam mood bagus. Budaya takut bos yang mengubur rasa takut jika organisasi tidak berkembang dan mulai borok di sana-sini. Tentunya perlu dibedakan antara rasa takut dengan segan. Marah karena temperamental jauh berbeda dengan marah untuk alasan yang tepat – teguran keras atas pelanggaran adalah salah satu contoh tepatnya. Sama berbedanya dengan meledak karena reaktif, dengan memutuskan untuk memberi sanksi berat pada kesalahan fatal berulang. Anggota tim Anda akan bisa membedakan. Sayangnya, bagi kita sendiri yang menjalankan peran sebagai pemimpin, seringkali sulit menyadari bahwa kita adalah seorang fear-based leader.
Karena itu satu hal yang perlu berulang-ulang kita ingatkan pada diri kita, adalah bahwa walaupun leading by fear akan memberikan hasil, namun itu bukan hasil yang kita harapkan. Leading by fear menghentikan teamwork, menciptakan gangs di tempat kerja, membunuh kepercayaan diri tim dan membuat orang berhenti bersuara, terutama menyuarakan feedback untuk perbaikan kita.
“The boss inspires fear; the leader inspires enthusiasm”
- John C. Maxwell -
Featured Career Advice
-
Self Improvement
Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien
-
Innovation
Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok
-
Generation Millenials & Z
Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama
-
Self Improvement
Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor
-
Self Improvement
Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja
-
Self Improvement
Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah
-
Self Improvement
Tampil Menawan dengan Make Up Sesuai Bentuk Wajah
-
E-learning
Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU
-
E-learning
Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!
-
E-learning
Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU
-
Tips of Management
Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table
-
E-learning
Tipe-tipe Kecerdasan Manusia
-
E-learning
Meningkatkan Daya Ingat
-
E-learning
Menciptakan Suasana yang Nyaman dalam Belajar
-
E-learning
Meningkatkan Kecepatan Belajar dengan Meningkatkan Fokus
-
E-learning
Musik Memperkuat Konsentrasi dan Fokus
-
E-learning
Pentingnya Mindset untuk Membangun Sukses
-
Tips of Management
Memahami Supply Chain Management
-
Communication
Presentasi Dengan Menggunakan Teknik Storytelling
-
Communication
Fungsi dan Manfaat dari Storytelling dalam Komunikasi
-
Communication
Apa Itu Storytelling