×
STUDILMU Career Advice - Presentasi Dengan Menggunakan Teknik Storytelling
Communication

Presentasi Dengan Menggunakan Teknik Storytelling

STUDILMU Users By STUDiLMU Editor

4. Sampaikan poin-poin penting secara jelas

Buatlah poin-poin penting dari seluruh materi yang ada dapat tersampaikan dengan jelas kepada para peserta, sampaikan dengan bahasa yang singkat, jelas, dan tepat yang mudah dipahami serta mudah diingat oleh para peserta. Jangan pernah membuat peserta untuk menerka-nerka maksud dari poin-poin tersebut tanpa ada penjelasan atau pembahasan setelahnya karna hal itu hanya akan membuat para peserta merasa kesal dan jenuh, merasa percuma akan presentasi tersebut karena mereka merasa sulit untuk memahaminya.

5. Perhatikan gerakan tubuh, suara, emosional, dan ekspresi wajah

Ketika sedang membawakan presentasi, sebaiknya diikuti dengan gerak tubuh yang sesuai dengan hal-hal yang disampaikan atau kalimat-kalimat yang sedang dibawakan. Hal ini perlu dilakukan oleh storyteller agar presentasi yang sedang dibawakan terlihat lebih menarik di mata peserta. Kemudian gunakan lisan atau suara yang jelas. Dalam hal ini, suara yang dimaksud adalah intonasi tinggi rendahnya nada bicara karena intonasi akan menentukan makna dari apa yang sedang disampaikan. Terakhir perhatikan ekspresi wajah, gunakan ekspresi wajah sesuai dengan hal yang sedang disampaikan karena perpaduan gerakan tubuh, suara, dan ekspresi wajah serta ditambah dengan penyesuaian emosional yang tepat dapat membangun suasana yang baik pada saat presentasi. Bahkan perpaduan ketiga hal ini secara tidak langsung dapat membangun hubungan emosional antara pembicara atau storyteller dengan para peserta

6. Lakukan kontak mata terhadap audiens

Di saat membawakan presentasi, sesekali lakukanlah kontak mata dengan para peserta. Dengan adanya interaksi dan kontak mata dengan peserta, maka secara langsung pembicara akan mengetahui apakah peserta sedang memperhatikan presentasi yang sedang dibawakan atau tidak. Dan dari hal tersebut pembicara dapat lebih mengatur dan menyesuaikan langkah apa yang harus dilakukan terhadap peserta agar suasana saat presentasi berlangsung dapat terus terjaga dengan baik dan perhatian peserta tetap fokus kepada pembicara dan materi yang sedang disampaikan.

7. Gunakan alat peraga atau alat bantu

Ketika melakukan presentasi dengan teknik storytelling, biasanya para pembicara atau storyteller hanya menggunakan lisan atau mengandalkan suara, gerakan tubuh, dan ekspresi wajah, tetapi seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, mulai banyak pembicara yang menggunakan alat peraga  atau alat bantu saat membawakan presentasi. Alat peraga atau alat bantu tersebut bisa berupa tampilan gambar atau video yang terkait dengan topik pembahasan atau bahkan dengan miniatur, maket, dan alat peraga atau alat bantu lainnya yang berhubungan dengan materi presentasi yang disampaikan.

8. Akhiri presentasi dengan menggunakan kalimat yang positif inspratif

Di akhir presentasi berikan pesan baik yang positif yang menjadi kesimpulan dari materi presentasi tersebut. Tambahkan sedikit cerita inspiratif atau motivasi singkat yang dapat diingat oleh peerta dalam waktu yang lama. Hal ini akan membuat peserta dapat lebih lama mengingat materi presentasi yang telah disampaikan bahkan juga dapat mengingat pembicara atau orang yang telah menyampaikan materi tersebut. Dan selama presentasi sebaiknya hindari kata-kata atau kalimat-kalimat negatif.

 

 

Sumber:

https://accurate.id/marketing-manajemen/storytelling-adalah/#1_Membangun_Koneksi_dengan_Audiens

https://hrdspot.com/blog/presentasi-jadi-lebih-seru-dengan-storytelling-caranya/

https://www.gramedia.com/best-seller/story-telling/

123 Halaman Selanjutnya

Featured Career Advice