
E-learning
Peranan E-Learning dalam Pengembangan Karier
By STUDiLMU Editor
Pada awal artikel ini, kami ingin mengajak rekan-rekan Career Advice untuk melihat ke belakang pada 10 atau 15 tahun yang lalu. Pada zaman itu, orang-orang yang mendapatkan pekerjaan dengan posisi yang aman dan jaminan pensiun untuk hari tua dianggap sebagai puncak karier yang sangat didambakan semua orang. Selain itu, untuk meraih puncak karier seperti itu, kita perlu memiliki latar belakang pendidikan yang tepat dengan jabatan kita.
Mengapa? Karena untuk menjadi seorang desain grafis, kita perlu bersekolah di dalam bidangnya atau agar bisa menjadi seorang guru bahasa Inggris, kita juga perlu mengambil sekolah sastra selama bertahun-tahun. Kondisi pada 10-15 tahun yang lalu sangat berbeda jika kita bandingkan dengan kondisi sekarang.
Di zaman yang serba canggih dan didominasi dengan teknologi seperti sekarang ini, kita bisa menjadi apapun dan siapapun, tanpa harus mengemban pendidikan secara ulang selama bertahun-tahun. Kondisi ini membuat semua orang bisa melebarkan sayap karier mereka untuk menjadi siapapun yang mereka mau. Meskipun sebelumnya mereka belajar di bidang Hukum, namun bisa saja saat memasuki dunia pekerjaan mereka bekerja di bidang lain yang juga sangat bergengsi.
Terlebih lagi dengan kehadiran e-learning atau pembelajaran online yang sudah sangat menjamur di Indonesia. E-learning sangat memudahkan semua lapisan masyarakat untuk bisa belajar apapun yang mereka suka, dimanapun dan kapanpun.
Satu lagi, e-learning juga berperan penting dalam pengembangan karier kita loh! Nah, beberapa alasannya akan kami bahas di dalam artikel ini. Menurut website entrepreneur, ada tiga alasan utama mengapa e-learning atau pembelajaran online sangat penting untuk kita miliki agar bisa mengembangkan karier, berikut ini adalah penjelasannya.
Peran E-learning atau Pembelajaran Online dalam Pengembangan Karier
Sebelumnya sudah dibahas bahwa lapangan pekerjaan pada 10-15 tahun yang lalu sangatlah terbatas, orang-orang juga tidak bisa berpindah dari satu posisi pekerjaan ke posisi lainnya. Semua sangat terbatas karena mentok dengan latar belakang pendidikan yang kita miliki. Konsekuensinya, ketika kita ingin melamar suatu posisi pekerjaan yang mana bidang pekerjaan tersebut belum pernah kita pelajari di bangku sekolah atau universitas, sampai kapanpun kita tidak akan pernah bisa mendapatkan pekerjaan tersebut.
Semua pekerjaan kembali berpatokan dengan gelar sarjana yang pernah kita raih sebelumnya. Pada saat itu, orang-orang tidak terlalu mementingkan kursus-kursus yang dapat menunjang karier mereka juga. Loh, apa ya alasannya? Tentu saja karena biaya dan ketidaktersediaan waktu. Biaya kursus pada zaman dulu juga dapat dikatakan mahal, sehingga orang-orang hanya lebih berfokus pada pendidikan inti daripada kursus-kursus tambahan.
Selain karena biaya, tidak adanya waktu juga menjadi penghalang orang-orang untuk mengasah keterampilan mereka melalui kursus. Lagi-lagi, mereka harus bergantung pada gelar atau pendidikan yang sebelumnya mereka miliki dengan keterampilan yang cukup terbatas.
Pada zaman sekarang ini, teknologi sangat berkembang dan kita tidak bisa lepas dari teknologi walau hanya satu hari. Semua kondisi keterbatasan yang pernah dialami pada masa silam hancur tak tersisakan. Semua orang bisa ‘banting setir’ dalam profesi pekerjaan mereka, gelar sarjana sudah tidak menjadi patokan utama dalam rekrutmen kerja, kursus-kursus menjadi sangat murah dan mudah untuk diakses, setiap orang bisa memiliki lebih dari satu keterampilan yang berbeda-beda, persaingan kerja semakin ketat dan tidak monoton, dan semua itu juga berkat kehadiran e-learning.
Akses internet yang mudah untuk didapat pada saat ini sangat memungkin banyak orang di seluruh penjuru Indonesia untuk menikmati fasilitas e-learning atau kursus online dengan harga yang sangat terjangkau.
Mereka juga tidak perlu mengeluarkan uang tambahan untuk membeli tiket pesawat, tiket kereta atau ongkos kendaraan untuk datang ke tempat kursus. Mereka hanya perlu memiliki koneksi internet yang kuat, duduk manis di depan laptop, menggunakan headphone atau earphone (jika perlu), dan mulai belajar melalui e-learning.
Jadi, jika rekan-rekan Career Advice tertarik untuk mengembangkan karier Anda sekarang, kami sangat menyarankan rekan-rekan pembaca untuk mulai berselancar di e-learning dengan memilih topik-topik pembelajaran yang sesuai dengan bakat dan minat Anda.
E-learning bukan hanya terkenal di Indonesia, namun juga sangat populer di banyak negara lainnya. Pembelajaran secara online ini dianggap jauh lebih efektif dibandingkan belajar di kelas tradisional (tatap muka secara langsung dengan pemateri). Sampai-sampai Forbes juga menyebutkan hal ini di dalam artikel mereka loh! Forbes menjelaskan bahwa berdasarkan laporan oleh Brandon Hall Group, belajar online dapat menghemat waktu sebanyak 40% hingga 60% dibandingkan belajar di kelas secara langsung.
Lantas, apa saja tiga alasan utama yang membuat orang-orang tambah menyukai e-learning? Mari kita simak penjelasannya berikut ini.
1. Sarana Pembelajaran yang Menghemat Waktu.
Setiap orang hanya memiliki waktu 24 jam dalam sehari, sehingga setiap dari kita harus menggunakannya dengan sebijak mungkin. Belajar secara tatap muka (konvensional) memang sangat memakan waktu. Sebelum datang ke kelas kita perlu melakukan beberapa hal seperti, mandi dan bersiap-siap, sarapan, menunggu transportasi umum tiba atau menyetir kendaraan pribadi, terkena macet (terutama di kota-kota besar seperti, Jakarta), dan lain sebagainya. Padahal ketika kita sampai di kelas, pembelajarannya hanya berjalan selama 2-4 jam saja, namun proses untuk datang ke kelasnya sangat memakan waktu.
Mari sekarang bandingkan dengan belajar online (non-konvensional). Program e-learning terkenal sangat fleksibel (bisa belajar dimana saja dan kapan saja), berjangka waktu pendek dan tidak terikat dengan siapapun.
Rekan-rekan Career Advice tidak perlu menghabiskan waktu lebih untuk bersiap-siap menuju kelas, belajar di kelas, dan kembali pulang ke rumah. Semua proses pembelajaran bisa dilakukan tanpa harus berpindah tempat dan dalam waktu yang singkat.
2. Sarana Pembelajaran yang Menawarkan Banyak Keterampilan Baru.
Berbeda dengan para perekrut kerja di zaman dulu, perekrut di zaman modern ini cenderung melihat keterampilan apa saja yang sudah dimiliki oleh kandidat tersebut. Dengan kata lain, mereka bukan hanya berfokus pada gelar sarjana yang dimiliki kandidat, namun juga keterampilan lain sebagai pelengkap yang pas untuk perkembangan karier mereka.
Itulah mengapa e-learning sangat dicintai banyak orang pada saat ini. Meski memiliki kesibukan di kantor, setiap orang tidak memiliki batasan untuk bisa mempelajari keterampilan lainnya di dunia kerja. Sebagai contoh, seorang perancang busana ingin mengembangkan karier mereka dengan menjual baju-baju rancangannya di luar Indonesia. Sayangnya, dia tidak memiliki keterampilan bahasa Inggris yang cukup bagus. Dalam hal ini, e-learning dapat membantu sang perancang busana untuk tetap bekerja sebagai perancang baju, dan secara bersamaan juga bisa belajar bahasa Inggris secara online.
3. Sarana Pembelajaran yang Menawarkan Konten-konten Interaktif dan Terbaru.
Tidak seperti buku-buku yang menjadi bahan materi utama di kelas konvensional, konten-konten yang ditawarkan di dalam e-learning sangatlah interaktif dan up to date, kekinian atau selalu terbaru.
Jika ada informasi-informasi penting dan terbaru, kita tidak perlu susah payah untuk merevisinya di dalam buku dan menerbitkannya kembali, namun kita bisa mempostingnya kembali dengan mengubah konten lama dan merevisinya dengan konten baru.
Nah, itulah tiga alasan utama mengapa banyak orang sangat menyukai e-learning dan mengapa e-learning sangat berperan penting untuk pengembangan karier kita.
STUDILMU memiliki produk e-learning atau learning management system atau LMS, yaitu STUDILMU LMS. STUDILMU LMS sangat mudah digunakan dengan harga terjangkau. Untuk mengetahui lebih detail, silakan klik link ini: STUDILMU LMS.
Featured Career Advice
-
Tips of Management
Investasi yang Sebaiknya Dimiliki Oleh Karyawan
-
Emotional Intelligence
Mindfulness Dalam Kerja
-
Teamwork & Collaboration
Melakukan Kolaborasi Secara Virtual
-
Marketing & Sales
Fitur Live Streaming Sebagai Strategi Sosial Media Marketing
-
Productivity
Aktivitas untuk Mengatasi Kebosanan di Kantor
-
Leadership
Melakukan Delegasi Dalam Bekerja
-
Leadership
Perbedaan Bos dan Leader
-
Enterpreneurship
Mengenal dan Membuat Laporan Keuangan Sederhana
-
Enterpreneurship
Mengenal 6 Tipe Pelanggan Sulit
-
Self Improvement
Keseimbangan Untuk Ibu Bekerja
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru
-
Emotional Intelligence
Cara Mengatasi Burnout
-
Enterpreneurship
Mengenal Copyright
-
Tips of Management
Jenis Asuransi yang Diperlukan oleh Pekerja
-
Marketing & Sales
Dari Pengertian Hingga Strategi Digital Marketing
-
Resume & Interviewing
Cara Membuat CV yang Menarik HRD!
-
Productivity
Menerapkan Grit di Tempat Kerja
-
Motivation
Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?
-
Generation Millenials & Z
Kian Minimalis untuk Rumah ala Milenial
-
Self Improvement
Menghadapi Quarter Life Crisis
-
Generation Millenials & Z
Menariknya Kerja di Startup!
-
Tips of Management
Mempersiapkan Dana Darurat untuk Peristiwa Tak Terduga
-
E-learning
Kartu Prakerja dan Pelatihan Online
-
Self Improvement
7 Tips Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru
-
Productivity
Semakin Produktif dengan Makanan Sehat
-
Communication
Komunikasi Bisnis: Verbal & Non-verbal
-
Leadership
Kepemimpinan di Masa Krisis (Leadership in Crisis Time)
-
Generation Millenials & Z
Parenting Gaya Millennials
-
Motivation
3 Tips Never Give Up
-
Motivation
Sumber dan Faktor yang Menghilangkan Gairah Kerja
-
Self Improvement
Bekerja di Luar Passion? Siapa Takut!
-
Self Improvement
Pengertian Tidur, Manfaat Tidur, Serta Hubungan Antara Tidur dan Kinerja
-
Leadership
Budaya Organisasi: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya
-
Leadership
Etika Bisnis: Definisi, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya dalam Perusahaan
-
Self Improvement
Pengertian Hutang dan 8 Cara Mengelola Hutang secara Efektif
-
Self Improvement
Pengertian Kartu Kredit dan 20 Cara Menggunakannya Secara Efektif
-
Self Improvement
Kerja Online: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kerja Online
-
Self Improvement
Kerja Sampingan: Definisi, Manfaat dan Mengapa Ini Penting untuk Karyawan?
-
Leadership
Integritas: Pengertian, Contoh, Kebiasaan dan Cara Membentuknya
-
Enterpreneurship
Usaha Rumahan: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan, serta Hal yang Perlu Disiapkan
-
Enterpreneurship
10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba
-
Self Improvement
Manajemen Keuangan, Manfaat dan Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan
-
Leadership
Pengertian Manajemen, Tujuan Manajemen dan Keterampilan Manajemen
-
Generation Millenials & Z
Generasi Milenial, Fakta Generasi Milenial dan Tantangan Generasi Milenial
-
Mindset
Pengertian dan Manfaat Positive Thinking, serta Bagaimana Ini dapat Mengubah Hidup Kita?
-
Marketing & Sales
Negosiasi, Ciri-Ciri Negosiasi dan Contoh Negosiasi
-
Communication
Apa Saja Unsur-Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui?
-
Leadership
Pengertian Fungsi Kepemimpinan dan 15 Fungsi Kepemimpinan
-
Communication
Pengertian Komunikasi secara Umum dan Tujuan Komunikasi
-
Self Improvement
Apa Itu Tujuan Hidup dan Bagaimana Mencari Tujuan Hidup?
-
Motivation
6 Langkah Utama untuk Tetap Mempertahankan Motivasi Hidup
-
Innovation
Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi
-
Communication
Komunikasi adalah Fungsi Kepemimpinan Inti Para Pemimpin
-
Leadership
Apa Saja Teori Kepemimpinan yang Penting untuk Kita Ketahui?