
Leadership
Pemimpin yang Baik untuk Generasi Milenial
By STUDiLMU Editor
Definisi Pemimpin yang Baik dan Generasi Milenial
Pemimpin yang baik adalah orang-orang terpilih yang cerdas, kuat, mampu dan memiliki kapasitas yang bagus untuk bisa membimbing dan mengarahkan anggota kelompoknya untuk meraih tujuan bersama dengan menerapkan cara-cara yang baik dan sehat. Sedangkan, generasi milenial adalah kelompok generasi yang dinilai kehadirannya setelah Generasi X. Untuk menentukan kisaran umur dari generasi milenial itu sendiri, para ahli dan peneliti sering menggunakan awal 1980-an sebagai awal kelahiran dari generasi milenial dan pertengahan tahun 1990-an hingga awal 2000an sebagai tahun akhir kelahiran.
Dalam menggambarkan generasi milenial, banyak orang-orang yang memberikan stigma negatif terhadap generasi ini. Ada yang bilang “kaum milenial adalah orang yang egois”, “kaum milenial adalah anak-anak yang tidak mau bersusah payah”, ada juga yang bilang bahwa “anak milenial tidak bisa hidup dalam tekanan”, dan beberapa stigma negatif lainnya.
Stigma-stigma negatif tersebut tidak jarang membuat para pemimpin baru menjadi takut dan kewalahan jika mereka harus mengelola dan memimpin generasi milenial. Akan tetapi sebagai seorang pemimpin, mau tidak mau kita harus menghadapi kenyataan bahwa generasi milenial sudah mulai memasuki dunia kerja dan populasi mereka semakin bertambah dari hari ke hari. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus menyiapkan fisik dan mentalnya dengan sangat baik agar bisa menjadi seorang pemimpin yang baik untuk generasi milenial.
Bagaimana Cara Menjadi Pemimpin yang Baik untuk Generasi Milenial?
Menurut website entrepreneur, ada 4 langkah utama untuk bisa menjadi pemimpin yang baik bagi generasi milenial. Keempat langkah yang akan kita bahas di dalam artikel ini dinilai menjadi langkah yang objektif untuk bisa membantu generasi milenial dalam mengembangkan diri mereka menjadi lebih baik. Dan untuk mencapai hal itu, diperlukan seorang pemimpin yang baik dan ahli dalam mengelola dan memimpin mereka. Yuk, kita simak penjelasannya berikut ini.
1. Definisikan Lingkup Tanggung Jawab dan Dorong Mereka untuk Bereksplorasi.
Hal pertama yang perlu kita lakukan dalam memimpin generasi milenial adalah mendefinisikan ruang lingkup yang menjadi tanggung jawab mereka. Ini bertujuan agar para karyawan milenial dapat memahami dengan baik apa yang menjadi tugas dan kewajibannya, dan apa saja hal-hal yang bisa dikategorikan sebagai fokus kedua, sehingga apa yang mereka kerjakan tidak keluar dari tanggung jawab yang diberikan.
Selain itu, kita juga perlu mendorong semangat para milenial untuk terus bereksplorasi. Misalnya, terus memikirkan ide-ide yang cemerlang, berusaha untuk terus berinovasi, berpikir kritis, dan lain sebagainya. Akan tetapi, tetap tunjukkan kepada mereka bahwa segala bentuk eksplorasi yang dilakukan juga perlu dibarengi dengan rasa tanggung jawab yang tinggi.
2. Menjadi Pemimpin yang Ramah, namun Tetap Tegas.
Sayangnya, kebanyakan pemimpin atau manajer menganggap bahwa mereka tidak perlu bersikap ramah dan manis kepada para karyawan milenial. Alasannya, mereka merasa bahwa keramahan tersebut hanya akan membuat generasi milenial menjadi manja atau meremehkan mereka sebagai pemimpin.
Kenyataannya, kondisi ini malah hanya akan menyiksa para generasi milenial. Mereka akan merasa menjadi orang asing di kantor setiap harinya. Bahkan, yang lebih buruknya mereka merasa tidak dihargai sebagai seorang karyawan oleh pemimpin mereka. Generasi milenial terdiri dari orang-orang yang ingin merasa dihargai dan diakui keberadaannya. Mereka juga sangat suka dengan lingkungan kerja yang penuh dengan kenyamanan dimana mereka bisa merasa have fun namun di saat yang sama mereka juga bisa mengembangkan diri mereka dengan tugas-tugas kerja yang menantang.
Banyak sekali orang yang mengatakan bahwa generasi milenial adalah kaum pemalas yang tidak suka bekerja keras. Padahal mereka bukan tidak suka bekerja dengan giat dan berupaya keras, mereka akan memberikan usaha maksimal yang dimilikinya jika suasana dan kondisi yang ada membuat mereka semangat dan tertantang untuk melakukan yang terbaik.
Jika mereka merasa tidak nyaman dengan sikap pemimpin yang dingin dan tidak ramah, lantas bagaimana mereka bisa nyaman bekerja dengan pemimpin seperti ini? Cobalah untuk menjadikan mereka sebagai “teman” namun di saat yang bersamaan juga menjadi pemimpin yang tegas. Sehingga mereka tahu batasan-batasan yang harus dijaga, meskipun pemimpin mereka adalah orang yang sangat ramah. Ketika generasi milenial sudah merasa nyaman dengan sikap pemimpinnya, percayalah bahwa tanpa diminta untuk menjadi karyawan yang produktif, karyawan milenial pasti akan memberikan kinerja terbaik dari diri mereka.
3. Jangan Memanjakan Karyawan, Tapi Tetaplah Bersikap Konstruktif
Dikarenakan sifat generasi milenial yang mudah tersinggung dan cukup sensitif, sebagian orang berpikir bahwa seorang pemimpin harus bersikap hati-hati ketika berbicara dengan mereka, baik dalam berdiskusi maupun ketika menyampaikan tugas kerja. Jika kita tidak menjaga hati para karyawan milenial dengan baik, dikhawatirkan mereka akan segera resign dari perusahaan dan mencari pekerjaan lain.
Hal ini akan semakin menyulitkan ketika terlalu banyak pergantian karyawan milenial di dalam perusahaan. Bukan hanya membuang-buang waktu untuk proses perekrutan, namun kondisi seperti ini juga akan menghabiskan uang yang cukup banyak karena setiap karyawan yang baru direkrut pasti akan memasuki pelatihan kerja terlebih dahulu. Sedangkan, mereka yang dilatih tidak akan bertahan lama di perusahaan.
Hal yang perlu dilakukan adalah bersikap tidak memanjakan karyawan, namun di sisi lain juga bersikap konstruktif kepada mereka. Apabila ada umpan balik yang harus kita sampaikan kepada para karyawan milenial, maka kita tetap perlu menyampaikannya. Penyampaian umpan balik bertujuan untuk membantu pengembangan mereka dengan baik. Jadi, sampaikanlah umpan balik dengan nada dan pemilihan kata yang konstruktif. Kami yakin mereka akan merasa senang dan sangat memahaminya.
4. Mendorong Kolaborasi untuk Meningkatkan Motivasi dan Kepuasan.
Generasi milenial memiliki kemampuan yang sangat baik serta keterampilan yang canggih, terutama dalam menggunakan teknologi. Nilai positif ini perlu digunakan oleh para pemimpin yang baik dalam membimbing karyawan milenial mereka untuk saling berkolaborasi dan membentuk kesatuan anggota tim yang kuat, yang saling memotivasi satu sama lain. Sehingga, generasi milenial dapat mencapai kepuasan kerja mereka masing-masing. Kolaborasi yang kuat akan membantu para generasi milenial untuk mendapatkan self-fulfilment dalam setiap pekerjaan yang mereka berikan.
Yap, itulah kriteria pemimpin yang baik yang sangat diperlukan untuk memimpin para generasi milenial. Dari keempat kriteria kepemimpinan di atas, apakah rekan pembaca sudah merasa menjadi salah satu pemimpin yang baik untuk generasi milenial? Yuk, kita asah kembali leadership skills kita untuk menjadi pemimpin yang baik bagi para generasi milenial. Tetap semangat ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advice
-
Teamwork & Collaboration
Mendesain Proses Hiring yang Berbeda
-
Leadership
Memimpin Secara Virtual
-
Tips of Management
Investasi yang Sebaiknya Dimiliki Oleh Karyawan
-
Emotional Intelligence
Mindfulness Dalam Kerja
-
Teamwork & Collaboration
Melakukan Kolaborasi Secara Virtual
-
Marketing & Sales
Fitur Live Streaming Sebagai Strategi Sosial Media Marketing
-
Productivity
Aktivitas untuk Mengatasi Kebosanan di Kantor
-
Leadership
Melakukan Delegasi Dalam Bekerja
-
Leadership
Perbedaan Bos dan Leader
-
Enterpreneurship
Mengenal dan Membuat Laporan Keuangan Sederhana
-
Enterpreneurship
Mengenal 6 Tipe Pelanggan Sulit
-
Self Improvement
Keseimbangan Untuk Ibu Bekerja
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru
-
Emotional Intelligence
Cara Mengatasi Burnout
-
Enterpreneurship
Mengenal Copyright
-
Tips of Management
Jenis Asuransi yang Diperlukan oleh Pekerja
-
Marketing & Sales
Dari Pengertian Hingga Strategi Digital Marketing
-
Resume & Interviewing
Cara Membuat CV yang Menarik HRD!
-
Productivity
Menerapkan Grit di Tempat Kerja
-
Motivation
Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?
-
Generation Millenials & Z
Kian Minimalis untuk Rumah ala Milenial
-
Self Improvement
Menghadapi Quarter Life Crisis
-
Generation Millenials & Z
Menariknya Kerja di Startup!
-
Tips of Management
Mempersiapkan Dana Darurat untuk Peristiwa Tak Terduga
-
E-learning
Kartu Prakerja dan Pelatihan Online
-
Self Improvement
7 Tips Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru
-
Productivity
Semakin Produktif dengan Makanan Sehat
-
Communication
Komunikasi Bisnis: Verbal & Non-verbal
-
Leadership
Kepemimpinan di Masa Krisis (Leadership in Crisis Time)
-
Generation Millenials & Z
Parenting Gaya Millennials
-
Motivation
3 Tips Never Give Up
-
Motivation
Sumber dan Faktor yang Menghilangkan Gairah Kerja
-
Self Improvement
Bekerja di Luar Passion? Siapa Takut!
-
Self Improvement
Pengertian Tidur, Manfaat Tidur, Serta Hubungan Antara Tidur dan Kinerja
-
Leadership
Budaya Organisasi: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya
-
Leadership
Etika Bisnis: Definisi, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya dalam Perusahaan
-
Self Improvement
Pengertian Hutang dan 8 Cara Mengelola Hutang secara Efektif
-
Self Improvement
Pengertian Kartu Kredit dan 20 Cara Menggunakannya Secara Efektif
-
Self Improvement
Kerja Online: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kerja Online
-
Self Improvement
Kerja Sampingan: Definisi, Manfaat dan Mengapa Ini Penting untuk Karyawan?
-
Leadership
Integritas: Pengertian, Contoh, Kebiasaan dan Cara Membentuknya
-
Enterpreneurship
Usaha Rumahan: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan, serta Hal yang Perlu Disiapkan
-
Enterpreneurship
10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba
-
Self Improvement
Manajemen Keuangan, Manfaat dan Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan
-
Leadership
Pengertian Manajemen, Tujuan Manajemen dan Keterampilan Manajemen
-
Generation Millenials & Z
Generasi Milenial, Fakta Generasi Milenial dan Tantangan Generasi Milenial
-
Mindset
Pengertian dan Manfaat Positive Thinking, serta Bagaimana Ini dapat Mengubah Hidup Kita?
-
Marketing & Sales
Negosiasi, Ciri-Ciri Negosiasi dan Contoh Negosiasi
-
Communication
Apa Saja Unsur-Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui?
-
Leadership
Pengertian Fungsi Kepemimpinan dan 15 Fungsi Kepemimpinan
-
Communication
Pengertian Komunikasi secara Umum dan Tujuan Komunikasi
-
Self Improvement
Apa Itu Tujuan Hidup dan Bagaimana Mencari Tujuan Hidup?
-
Motivation
6 Langkah Utama untuk Tetap Mempertahankan Motivasi Hidup
-
Innovation
Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi