×
STUDILMU Career Advice - Mengenal 6 Tipe Pelanggan Sulit
Entrepreneurship

Mengenal 6 Tipe Pelanggan Sulit

STUDILMU Users By STUDiLMU Editor

Bisa juga pelanggan yang hanya bertanya macam-macam tapi tidak membeli produk yang Anda jual, pelanggan yang terlalu memperhitungkan untung rugi dan memanfaatkan setiap hal yang kan dibelinya. Dalam menghadapinya Anda harus sabar untuk menyiapkan telinga Anda untuk semua yang dibicarakan olehnya.

2. Pelanggan yang Pendiam

Bertolak belakang dari sebelumnya, pelanggan pendiam justru mungkin akan membuat Anda lebih aktif berbicara. Ketika menghadapi pelanggan cerewet Anda harus menyiapkan telinga Anda untuk mendengarkan secara penuh, maka untuk menghadapi pelanggan pendiam Anda harus menyiapkan mulut Anda untuk lebih banyak menanyakan kebutuhan dan memberikan solusi. Ciri-ciri pelanggan pendiam adalah lebih banyak berdiam diri, tanpa menyampaikan apa yang dibutuhkan dan diinginkan olehnya. Tapi ingat, terkadang pelanggan pendiam juga tidak suka dan tidak nyaman jika penjual sangat agresif. Tanyakan kebutuhan pelanggan secukupnya, lalu berikan solusi atau bahkan tips jika pelanggan pendiam tertarik. Anda sebagai penjual juga harus pintar-pintar dalam melihat bahasa tubuh dan air muka sang pelanggan. Jika Anda melihat bahasa tubuh dan air muka sang pelanggan pendiam tidak nyaman, mungkin Anda harus mengurangi pembicaraan Anda. Mungkin jika dilihat pelanggan yang pendiam itu terlihat mudah untuk diajak bertransaksi, tapi tahukah Anda, justru pelanggan yang pendiam merupakan pelanggan yang sangat perlu Anda perhatikan. Kenapa? Pelanggan yang pendiam cenderung hanya berdiam diri ketika datang, dilayani hingga selesai melakukan transaksi. Pelanggan yang pendiam seringkalitidak akan menyuarakan harapannyaatau tidak menyatakan puas atau tidak puas dengan pelayanan atau produk yang Anda tawarkan. Di sinilah perlu cermat dalam melayani pelanggan yang pendiam. Karena ketika mereka tidak puas, mereka mungkin tidak akan menyuarakan keluhan kepada Anda, tapi mereka mungkin langsung mengeluhkan layanan atau produk yang Anda tawarkan kepada media social atau lingkunganmereka yang akhirnya akan menjadi perbincangan dari mulut ke mulut bahwa pelayanan atau produk yang Anda tawarkan kualitasnya tidak bagus.

3. Pelanggan yang Marah

Pelanggan yang marah terkadang bersikap kasar. Pelanggan marah biasanya terjadi karena kecewa dan tidak puas terhadap produk atau jasa, atau layanan yang Anda berikan. Pelanggan yang marah bisa hanya berupa ucapan, seperti menceritakan kekecewaannya dengan nada tinggi, tapi terkadang jika sudah terlalu marah dan mereka adalah individu yang ringan tangan maka dapat juga melakukan tindakan kasar seperti menggebrak meja, menutup pintu dengan keras atau bahkan melempar barang yang mudah dijangkau olehnya. Tapi selain itu, ingat bahwa pelanggan yang marah bisa jadi karena mereka sedang memiliki masalah pribadi, dan di bawa ke tempat Anda, sehingga mereka meluapkan masalah pribadi dan kemarahan mereka kepada Anda. Sehingga ketika menghadapi pelanggan marah, Anda benar-benar harus tenang, jangan tersulut emosi yang sama dan dengarkan apa yang dikeluhkannya. Biarkan mereka puas meluapkan kemarahannya, jangan menginterupsi skarena hal ini justru menyulut emosinya menjadi lebih tinggi.

4. Pelanggan yang Arogan

Pelanggan yang arogan merupakan pelanggan yang sulit untuk menerima pendapat orang lain dan selalu menganggap bahwa hanya pendapatnya yang benar, terkadang pelanggan arogan meremehkan produk atau jasa yang Anda tawarkan. Sebenarnya mereka meremehkan bukan semata-mata kecewa terhadap produk atau jasa yang Anda tawarkan, tapi mungkin memang pelanggan ini selalu meremehkan hal-hal yang ada disekitarnya. Dalam menghadapi pelanggan yang arogan, Anda harus mengesampingkan ego Anda. Ingat, bahwa yang mereka remehkan bukan Anda secara personal, tapi produk atau jasa yang Anda tawarkan.

Featured Career Advice