
Self Improvement
Membuat Tujuan yang SMART
By STUDiLMU Editor
Halo pembaca Career Advice, Anda mungkin telah bekerja keras untuk mencapai tujuan. Anda berpikir bahwa Anda telah menyusun rencana yang sempurna, namun, Anda merasa tidak ada satu kemajuan apapun yang dibuat. Anda tidak mengerti hal yang menyebabkannya. Anda menjadi lelah dan putus asa. Anda merasa bahwa hari esok tidak akan menjadi lebih baik daripada hari ini, dan ini bisa saja benar.
Apakah rekan pembaca tahu faktor yang membuat Anda terhenti, tidak dapat melakukan kemajuan? Faktor yang membuat Anda menjadi mandek adalah Anda tidak memiliki kemampuan itu atau Anda tidak melakukan usaha apapun. Anda melewatkan poin terpenting dari tujuan tersebut sehingga Anda menempatkan diri Anda pada posisi yang salah.
Untuk benar-benar mencapai tujuan, rekan pembaca harus memastikan bahwa Anda telah membuat tujuan S.M.A.R.T. Apakah yang dimaksud dengan tujuan S.M.A.R.T ? S.M.A.R.T terdiri dari 5 kriteria yang menentukan tepat atau tidaknya tujuan yang telah dibuat. Ini membantu rekan pembaca untuk memanfaatkan waktu dan energi yang lebih efektif dalam mencapai tujuan. Memiliki tujuan S.M.A.R.T adalah langkah awal menuju kesuksesan. Apa saja 5 kriteria tersebut?
S adalah Specific (Spesifik).
Rekan pembaca harus memiliki kejelasan akan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan Anda haruslah sangat rinci. Inilah yang akan membantu Anda lebih fokus pada waktu dan tenaga yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Memiliki tujuan yang rinci juga membantu rekan pembaca menghindari gangguan.
Trik yang tepat untuk membuat tujuan yang rinci adalah memulai tujuan dengan kata kerja. Ini membantu Anda untuk mengingat hal yang harus Anda lakukan.
M adalah Measureable (Dapat Diukur).
Rekan pembaca haruslah mengetahui waktu pencapaian, perkembangan dan kemajuan yang Anda buat dalam proses pencapaian tersebut. Jadilah spesifik dengan ‘Berapa banyak’ kemajuan yang Anda buat.
A adalah Achievable (Dapat Dicapai).
Tujuan yang dibuat haruslah sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Lihat kembali tujuan yang telah dibuat dan bandingkan keahlian yang rekan pembaca miliki dengan keahlian yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan itu. Jika rekan pembaca masih belum memiliki beberapa keahlian yang diperlukan, temukan cara untuk mempelajarinya.
Buatlah rencana yang terdiri dari langkah-langkah nyata yang akan Anda lakukan untuk mencapai tujuan dan cari tahulah dimana dan bagaimana Anda dapat memilikinya.
R adalah Realistic (Realistis).
Adakanlah penelitian tentang fakta orang yang berhubungan dengan tujuan yang Anda miliki. Lalu, carilah sumber untuk Anda memperolehnya, misalnya, biaya yang dibutuhkan, jangka waktu yang diperlukan atau bahkan bantuan yang Anda perlukan. Lihatlah apakah tujuan tersebut cocok dengan situasi Anda saat ini.
Dan jadilah realistis dengan usaha yang Anda miliki untuk mencapai tujuan. Anda pasti ingin memiliki sesuatu yang sangat sesuai dengan usaha yang Anda lakukan, bukan? Cari tahu juga apakah tujuan tersebut sejalan dengan tujuan lain yang Anda miliki.
T adalah Time-bound (Memiliki Batasan Waktu)
Coba rekan pembaca pikirkan, kapan Anda menginginkan tujuan tersebut tercapai? Buatlah batasan waktu untuk memotivasi Anda, dan buat juga jadwal yang akan membuat Anda tetap berada di jalur yang seharusnya.
Ingatlah durasi waktu yang Anda miliki saat Anda membuat target harian maupun target mingguan. Ini akan membuat Anda tetap konsisten dalam mencapai tujuan Anda sekalipun Anda tergoda untuk menghilangkan fokus Anda.
Ya, rekan pembaca, beradaptasi dengan tujuan S.M.A.R.T memang bukanlah hal yang mudah. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas bagi rekan pembaca, berikut adalah beberapa contoh untuk menerapkan tujuan S.M.A.R.T.
Tujuan: Anda ingin menjadi lebih produktif.
Permasalahan yang dimiliki adalah setiap kali mengakhiri hari, saya selalu memiliki pekerjaan yang menunggu sehingga saya harus lembur. Lalu saya menemukan bahwa saya menghabiskan terlalu banyak waktu dengan pekerjaan dan saya kehabisan waktu untuk beristirahat.
Spesifik: Saya perlu membuat prioritas dari daftar tugas-tugas yang saya miliki dengan estimasi upaya dan waktu yang saya butuhkan untuk menyelesaikannya. Jadi, saya harus mampu untuk membuat prioritas tugas-tugas tersebut dan perkirakan waktu serta upaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya.
Measurable: Menjelang hari ke-30, setidaknya saya harus dapat membuat prioritas daftar pekerjaan dengan perkiraan waktu dan upaya yang tepat, setidaknya 90% dari tugas-tugas yang saya miliki.
Achievable: Saya akan menyisihkan 5 sampai 10 menit setiap harinya untuk meninjau apakah saya telah membuat estimasi waktu dan upaya yang tepat. Lalu, saya juga menimbang apakah rencana tersebut dapat benar-benar diikuti untuk menyelesaikan tugas-tugas yang saya miliki.
Realistik: saya akan menyisihkan 20 menit setiap harinya untuk merencanakan 7-8 jam kerja yang saya miliki dalam satu hari, dan ini akan menunjang efisiensi kerja.
Time-bound: Dalam 30 hari saya sudah mampu untuk membuat prioritas pekerjaan dan menyelesaikan tugas sesuai dengan rencana yang saya buat. Saya juga telah dapat memastikan bahwa setiap tugas yang diselesaikan tepat pada waktunya tanpa memerlukan waktu tambahan.
Baik rekan pembaca, itulah contoh yang dapat rekan pembaca ikuti dalam membuat tujuan S.M.A.R.T. Yuk, kita sama-sama melihat kembali tujuan yang telah kita buat. Apakah kita sudah menerapkan S.M.A.R.T dalam tujuan itu?
Jika sudah, tetap semangat dalam proses yang Anda miliki ya, rekan pembaca. Namun, jika belum, kita dapat membuat sedikit perubahan dan menyesuaikan tujuan tersebut dengan rumus S.M.A.R.T sehingga setiap kita dapat benar-benar mencapai tujuan tersebut. Jabarkanlah tujuan besar Anda dan ambil langkah kecil. Pada akhirnya, Anda akan mencapai tujuan tersebut. Tetap semangat dan sukses untuk kita semua.
Featured Career Advice
-
Productivity
Aktivitas untuk Mengatasi Kebosanan di Kantor
-
Leadership
Melakukan Delegasi Dalam Bekerja
-
Leadership
Perbedaan Bos dan Leader
-
Enterpreneurship
Mengenal dan Membuat Laporan Keuangan Sederhana
-
Enterpreneurship
Mengenal 6 Tipe Pelanggan Sulit
-
Self Improvement
Keseimbangan Untuk Ibu Bekerja
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru
-
Emotional Intelligence
Cara Mengatasi Burnout
-
Enterpreneurship
Mengenal Copyright
-
Tips of Management
Jenis Asuransi yang Diperlukan oleh Pekerja
-
Marketing & Sales
Dari Pengertian Hingga Strategi Digital Marketing
-
Resume & Interviewing
Cara Membuat CV yang Menarik HRD!
-
Productivity
Menerapkan Grit di Tempat Kerja
-
Motivation
Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?
-
Generation Millenials & Z
Kian Minimalis untuk Rumah ala Milenial
-
Self Improvement
Menghadapi Quarter Life Crisis
-
Generation Millenials & Z
Menariknya Kerja di Startup!
-
Tips of Management
Mempersiapkan Dana Darurat untuk Peristiwa Tak Terduga
-
E-learning
Kartu Prakerja dan Pelatihan Online
-
Self Improvement
7 Tips Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru
-
Productivity
Semakin Produktif dengan Makanan Sehat
-
Communication
Komunikasi Bisnis: Verbal & Non-verbal
-
Leadership
Kepemimpinan di Masa Krisis (Leadership in Crisis Time)
-
Generation Millenials & Z
Parenting Gaya Millennials
-
Motivation
3 Tips Never Give Up
-
Motivation
Sumber dan Faktor yang Menghilangkan Gairah Kerja
-
Self Improvement
Bekerja di Luar Passion? Siapa Takut!
-
Self Improvement
Pengertian Tidur, Manfaat Tidur, Serta Hubungan Antara Tidur dan Kinerja
-
Leadership
Budaya Organisasi: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya
-
Leadership
Etika Bisnis: Definisi, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya dalam Perusahaan
-
Self Improvement
Pengertian Hutang dan 8 Cara Mengelola Hutang secara Efektif
-
Self Improvement
Pengertian Kartu Kredit dan 20 Cara Menggunakannya Secara Efektif
-
Self Improvement
Kerja Online: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kerja Online
-
Self Improvement
Kerja Sampingan: Definisi, Manfaat dan Mengapa Ini Penting untuk Karyawan?
-
Leadership
Integritas: Pengertian, Contoh, Kebiasaan dan Cara Membentuknya
-
Enterpreneurship
Usaha Rumahan: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan, serta Hal yang Perlu Disiapkan
-
Enterpreneurship
10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba
-
Self Improvement
Manajemen Keuangan, Manfaat dan Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan
-
Leadership
Pengertian Manajemen, Tujuan Manajemen dan Keterampilan Manajemen
-
Generation Millenials & Z
Generasi Milenial, Fakta Generasi Milenial dan Tantangan Generasi Milenial
-
Mindset
Pengertian dan Manfaat Positive Thinking, serta Bagaimana Ini dapat Mengubah Hidup Kita?
-
Marketing & Sales
Negosiasi, Ciri-Ciri Negosiasi dan Contoh Negosiasi
-
Communication
Apa Saja Unsur-Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui?
-
Leadership
Pengertian Fungsi Kepemimpinan dan 15 Fungsi Kepemimpinan
-
Communication
Pengertian Komunikasi secara Umum dan Tujuan Komunikasi
-
Self Improvement
Apa Itu Tujuan Hidup dan Bagaimana Mencari Tujuan Hidup?
-
Motivation
6 Langkah Utama untuk Tetap Mempertahankan Motivasi Hidup
-
Innovation
Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi
-
Communication
Komunikasi adalah Fungsi Kepemimpinan Inti Para Pemimpin
-
Leadership
Apa Saja Teori Kepemimpinan yang Penting untuk Kita Ketahui?
-
Communication
5 Langkah dalam Komunikasi Efektif selama Krisis
-
Marketing & Sales
Pengertian Ekuitas Merek dan Keutamaannya
-
Communication
Contoh Komunikasi Verbal dan Non-verbal dalam Dunia Kerja
-
Communication
Mengenal Fungsi Komunikasi dan 4 Contohnya dalam Bisnis