
Customer Service
Efek Domino
By STUDiLMU Editor
Pernahkah Anda menonton video tentang Domino Effect? Apa itu efek domino? Efek domino adalah reaksi berantai atau sebuah efek kumulatif yang dihasilkan saat satu peristiwa menimbulkan serangkaian peristiwa lainnya. Efek berantai yang dihasilkan saat kita menjatuhkan satu kepingan ke atas kepingan lain yang disusun berbaris akan membentuk suatu gambar? Hasilnya benar-benar menakjubkan dan indah, terutama jika disusun menjadi bentuk yang rumit. Yang selalu saya kagumi adalah, betapa luar biasa effort sang seniman untuk merencanakan, memperhitungkan, hingga menyusun satu per satu kepingan kecil tersebut dengan jarak yang tepat. Effort untuk menciptakan sesuatu, yang pada akhirnya harus “dirusak”.
Hal yang menjadi sorotan saya selain dari effort sang seniman, adalah kenyataan bagaimana satu keping memiliki kekuatan untuk merubah kondisi kepingan lainnya, diteruskan hingga ke keping terakhir, hingga secara keseluruhan mereka membentuk gambaran hasil. Efek berantai ini mengingatkan saya pada Rantai Layanan, bagaimana kualitas kerja satu bagian akan mempengaruhi bagian yang lain. Dan ini kami yakini berlaku tidak hanya dalam pelaksanaan layanan, namun juga dalam hubungan antara internal tim pemberi layanan, hingga sampai ke konsumen.
Satu contoh tentang efek domino ini saya lihat saat bergabung dalam satu perusahaan otomotif ternama. Pekerjaan saya mengharuskan saya untuk banyak berinteraksi dengan departemen sales, termasuk para salesnya. Ada banyak kisah yang mereka bagi saat mereka berinteraksi dengan para (calon) konsumen. Satu kisah yang sampai sekarang mengubah kebijakan perusahaan, adalah tentang pertanyaan – tepatnya komentar karena rasa ingin tahu – calon konsumen. Pertanyaannya sederhana, yaitu mengapa si sales sendiri tidak menggunakan produk dari brand yang ia jual (sebutlah sebagai brand X). Si sales tertegun, kemudian menjawab bahwa ia membeli produk yang ia gunakan jauh sebelum bergabung di brand tempatnya kini bekerja, dan beralasan bahwa dana yang ia miliki saat itu belum cukup untuk mendapatkan produk brand X. Tentunya ditambahkan dengan kalimat bahwa ia saat itu sudah berniat untuk mengganti kendaraannya dengan brand X. Kisah ini menjadi perhatian khusus jajaran manajemen kala itu, hingga mengeluarkan peraturan tentang wajib pakai produk brand X, atau dilarang membawa produk selain brand X ke dalam area kantor dan untuk menemui konsumen. Jadi jika Anda tidak memiliki kendaraan brand X, silahkan berjuang setiap harinya untuk menemukan parkir di area sekitar kantor.
Mengapa pihak manajemen kala itu seolah berlebihan menanggapi kisah si sales? Menurut saya, kala itu mereka sudah menyadari arti penting karyawan menampilkan kecintaan terhadap perusahaan/brand. Secara tidak sadar, kita sering menunjukkan ketidak cintaan kita terhadap brand atau perusahaan yang kita wakili. Sekedar bekerja di sana untuk mencari penghidupan. Cara paling gampang mengenalinya adalah saat kita sendiri tidak menggunakan produknya. Dan bukan hanya Anda yang memperhatikan hal ini, namun juga (calon) konsumen Anda. Menjadi pertanyaan yang menggelitik konsumen, jika Anda menawarkan produk satu brand sementara Anda sendiri memakai brand berbeda. “Jika memang sebagus itu, kenapa Anda sendiri tidak pakai?”. Bukankah apa yang kita rasa atau yakini akan tertuang dalam perkataan dan perilaku kita?
Ciri lainnya adalah saat kita tidak serius menjaga nama baik brand yang kita wakili. Misalnya, adalah dengan melakukan pekerjaan dengan sekedarnya, hingga hasilnya pun ala kadarnya. Kisah dari tenaga sales lainnya adalah saat menjawab pertanyaan konsumen tentang mengapa prosedur pembelian begitu panjang dan banyak berkas-nya, serta beberapa keberatan terkait peraturan lainnya. Jawaban yang umum mereka berikan adalah bahwa memang sudah begitulah peraturan perusahaan. Selebihnya, banyak yang kompak ikut mengamini sulitnya peraturan yang dibuat perusahaan – untung kalau tanpa keluhan.
Bukan kejutan jika konsumen kelak ikut memberi komentar tentang keberatan yang mereka rasakan. Diikuti komentar “Memang begitu...” dari mulut ke mulut. Melahirkan hubungan cinta setengah hati dari konsumen pada perusahaan dan brand yang diusung. Dan sedihnya, ini terjadi banyak tanpa disadari. Cinta setengah hati karyawan pada brand/perusahaannya, tertuang pada kalimat dan sikap mereka pada saat menghadapi konsumen. Meninggalkan kesan di mata konsumen, yang akhirnya ikut meyakini bahwa brand/perusahaan kita tidak layak untuk jadi urutan pertama untuk dicintai. Efek domino cinta setengah hati.
Lalu apa dampaknya bagi perusahaan? Mari membayangkan pasangan yang terikat dalam hubungan setengah hati. Tidak ada rasa bangga yang disampaikan/ditunjukkan, tidak ada usaha serius – apalagi bisa lebih – yang dilakukan untuk melayani pihak yang lain, dan tentunya berimbas pada kepuasan, lalu kesetiaan. Secara sederhana, demikianlah efek domino rasa cinta karyawan terhadap perusahaan. Memberi pengaruh terhadap rasa percaya dan cinta konsumen yang berinteraksi dengan mereka secara langsung. Mempengaruhi tingkatan layanan yang diberikan. Mempengaruhi jumlah konsumen yang akan menjadi partner bisnis jangka panjang. Mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan. Efek domino berbahaya, yang perlu diwaspadai dan diputus jalurnya.
“Customers will never love a company until the employees love it first.”
- Simon Sinek-
Featured Career Advice
-
Self Improvement
Keseimbangan Untuk Ibu Bekerja
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru
-
Emotional Intelligence
Cara Mengatasi Burnout
-
Enterpreneurship
Mengenal Copyright
-
Tips of Management
Jenis Asuransi yang Diperlukan oleh Pekerja
-
Marketing & Sales
Dari Pengertian Hingga Strategi Digital Marketing
-
Resume & Interviewing
Cara Membuat CV yang Menarik HRD!
-
Productivity
Menerapkan Grit di Tempat Kerja
-
Motivation
Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?
-
Generation Millenials & Z
Kian Minimalis untuk Rumah ala Milenial
-
Self Improvement
Menghadapi Quarter Life Crisis
-
Generation Millenials & Z
Menariknya Kerja di Startup!
-
Tips of Management
Mempersiapkan Dana Darurat untuk Peristiwa Tak Terduga
-
E-learning
Kartu Prakerja dan Pelatihan Online
-
Self Improvement
7 Tips Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru
-
Productivity
Semakin Produktif dengan Makanan Sehat
-
Communication
Komunikasi Bisnis: Verbal & Non-verbal
-
Leadership
Kepemimpinan di Masa Krisis (Leadership in Crisis Time)
-
Generation Millenials & Z
Parenting Gaya Millennials
-
Motivation
3 Tips Never Give Up
-
Motivation
Sumber dan Faktor yang Menghilangkan Gairah Kerja
-
Self Improvement
Bekerja di Luar Passion? Siapa Takut!
-
Self Improvement
Pengertian Tidur, Manfaat Tidur, Serta Hubungan Antara Tidur dan Kinerja
-
Leadership
Budaya Organisasi: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya
-
Leadership
Etika Bisnis: Definisi, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya dalam Perusahaan
-
Self Improvement
Pengertian Hutang dan 8 Cara Mengelola Hutang secara Efektif
-
Self Improvement
Pengertian Kartu Kredit dan 20 Cara Menggunakannya Secara Efektif
-
Self Improvement
Kerja Online: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kerja Online
-
Self Improvement
Kerja Sampingan: Definisi, Manfaat dan Mengapa Ini Penting untuk Karyawan?
-
Leadership
Integritas: Pengertian, Contoh, Kebiasaan dan Cara Membentuknya
-
Enterpreneurship
Usaha Rumahan: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan, serta Hal yang Perlu Disiapkan
-
Enterpreneurship
10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba
-
Self Improvement
Manajemen Keuangan, Manfaat dan Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan
-
Leadership
Pengertian Manajemen, Tujuan Manajemen dan Keterampilan Manajemen
-
Generation Millenials & Z
Generasi Milenial, Fakta Generasi Milenial dan Tantangan Generasi Milenial
-
Mindset
Pengertian dan Manfaat Positive Thinking, serta Bagaimana Ini dapat Mengubah Hidup Kita?
-
Marketing & Sales
Negosiasi, Ciri-Ciri Negosiasi dan Contoh Negosiasi
-
Communication
Apa Saja Unsur-Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui?
-
Leadership
Pengertian Fungsi Kepemimpinan dan 15 Fungsi Kepemimpinan
-
Communication
Pengertian Komunikasi secara Umum dan Tujuan Komunikasi
-
Self Improvement
Apa Itu Tujuan Hidup dan Bagaimana Mencari Tujuan Hidup?
-
Motivation
6 Langkah Utama untuk Tetap Mempertahankan Motivasi Hidup
-
Innovation
Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi
-
Communication
Komunikasi adalah Fungsi Kepemimpinan Inti Para Pemimpin
-
Leadership
Apa Saja Teori Kepemimpinan yang Penting untuk Kita Ketahui?
-
Communication
5 Langkah dalam Komunikasi Efektif selama Krisis
-
Marketing & Sales
Pengertian Ekuitas Merek dan Keutamaannya
-
Communication
Contoh Komunikasi Verbal dan Non-verbal dalam Dunia Kerja
-
Communication
Mengenal Fungsi Komunikasi dan 4 Contohnya dalam Bisnis
-
Leadership
Pengertian Kepemimpinan secara Umum dan 6 Jenis Kepemimpinan
-
Leadership
Mengenal Gaya Kepemimpinan dalam Organisasi dan 5 Keutamaannya
-
Teamwork & Collaboration
Apa Itu Keterampilan Sosial dalam Kerjasama Tim?
-
Teamwork & Collaboration
Apa Itu Kerjasama Tim? dan Bagaimana Perusahaan Mendorongnya?
-
Leadership
Apa itu Etika Bisnis? dan 6 Cara Menulis Kode Etik untuk Bisnis