
Communication
Berlatih Cara Pidato
By STUDiLMU Editor
Raja George VI sebenarnya sama sekali tidak berminat untuk menjadi raja Inggris berikutnya. Disamping tidak mempunyai ambisi untuk itu, kekurangannya membuat ia kurang percaya diri. Namun saat ayahnya, Raja George V tutup usia dan kakaknya Pangeran Edward menolak menggantikan, mau tidak mau Pangeran Albert Frederick Arthur George – demikian nama aslinya, pun naik tahta dan menjadi Raja Inggris berikutnya.
Sebagai seorang pemimpin, keahlian cara berpidato wajib dimiliki. Albert pernah berbicara pada penutupan pameran British Empire tahun 1925 di stadion Wembley. Cara pidatonya tidak mulus karena aksi gagapnya meresahkan ribuan pendengar yang menghadiri acara itu. Saat pemimpinnya gagap, muncul pertanyaan yang luar biasa mengusik, “Bisakah ia menjadi seorang pemimpin yang handal bagi rakyatnya?”. Karena itu dibantu istrinya Albert berupaya untuk mengobati gagapnya. Berbagai cara telah dilalui Albert, mulai dari merokok, hingga ia pernah diminta oleh dokternya untuk mengulum beberapa butir kelereng yang telah disterilkan. Dengan mulut penuh kelereng ia disuruh membaca teks pidato di tangannya. Namun tidak ada satupun usahanya yang berhasil. Di tengah kemarahan dan frustasinya, Albert bertemu dengan terapis bicara Lionel Logue. Dengan gaya yang kontroversial, Lionel menyanggupi untuk mengobati Albert dengan syarat-syarat tertentu.
Pada awalnya Albert menolak bekerjasama dengan Lionel yang eksentrik. Namun saat Jerman mulai menunjukkan gelagat buruk kepada Inggris dan Eropa khususnya, mau tidak mau Albert atau Raja George VI mempersiapkan cara pidato yang harus dapat mengangkat semangat rakyatnya. Di sinilah tantangan terbesar George VI, karena ia belum benar-benar pulih dari kegagapannya.
Mungkin Anda pernah menonton film The King’s Speech ini, yang diadopsi dari kisah nyata Kerajaaan Inggris yang berlatar masa Perang Dunia II. Permasalahan yang diangkat dalam film ini sangat unik, yaitu kekurangan yang dimiliki seorang Raja serta pengaruhnya dalam memimpin kerajaan di tengah situasi kritis. Raja yang gagap saat berpidato, namun membaca karya Shakespeare dengan lancar.
Menyaksikan The King’s Speech seperti menyaksikan persiapan sebuah pertunjukan orkestra. Memaparkan proses latihan berulang-ulang dengan intens, yang kemudian ditutup oleh penampilan yang sangat megah dan menggugah.
Contoh lain yang sangat dekat dengan kita adalah Soekarno, presiden pertama Indonesia yang terkenal dengan kemampuan orasinya yang memukau. Menginspirasi, dan masih dikenang sebagai terbaik sepanjang sejarah Indonesia. Dari mana beliau memperoleh keterampilan tersebut? Dari latihan terus menerus dengan lantang, tanpa patah arang.
Masih banyak contoh yang bisa kita temukan dari tokoh-tokoh ternama atau pemimpin dengan kemampuan berbicara luar biasa di sekitar kita. Decak yang sering kita dengar atau lontarkan seringkali serupa, bahwa mereka memang membawa bakat sebagai pembicara hebat. Kita lupa, bahwa ketrampilan tidak semata terlahir dari bakat. Ada proses panjang di belakangnya. Ada usaha terus menerus dan tak putus sebelumnya. Ada persiapan berdurasi panjang dalam porsinya.
Jika seorang raja pun dapat mengalami kegagapan dalam proses menjadi pembicara yang menginspirasi, bukankah itu artinya kegugupan adalah hal yang wajar bagi pembicara pemula seperti kita? George VI tidak terlahir dengan kecakapan berpidato. Soekarno tidak serta merta menjadi orator yang disegani dunia. Semua mereka dapatkan melalui latihan.
Jadi jika Anda masih tersendat saat berbicara dalam berpidato, presentasi maupun public speaking lainnya, haruskah merapal mantra hukuman bagi diri sendiri bahwa “Saya tidak mampu jadi pembicara yang baik?”. Cambuk yang Anda butuh, adalah motivasi berulang bahwa perubahan bad menjadi great adalah process, bukan express.
“All the great speakers, were bad speakers at first.”
Ralph Waldo Emerson
Featured Career Advice
-
Self Improvement
Keseimbangan Untuk Ibu Bekerja
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru
-
Emotional Intelligence
Cara Mengatasi Burnout
-
Enterpreneurship
Mengenal Copyright
-
Tips of Management
Jenis Asuransi yang Diperlukan oleh Pekerja
-
Marketing & Sales
Dari Pengertian Hingga Strategi Digital Marketing
-
Resume & Interviewing
Cara Membuat CV yang Menarik HRD!
-
Productivity
Menerapkan Grit di Tempat Kerja
-
Motivation
Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?
-
Generation Millenials & Z
Kian Minimalis untuk Rumah ala Milenial
-
Self Improvement
Menghadapi Quarter Life Crisis
-
Generation Millenials & Z
Menariknya Kerja di Startup!
-
Tips of Management
Mempersiapkan Dana Darurat untuk Peristiwa Tak Terduga
-
E-learning
Kartu Prakerja dan Pelatihan Online
-
Self Improvement
7 Tips Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru
-
Productivity
Semakin Produktif dengan Makanan Sehat
-
Communication
Komunikasi Bisnis: Verbal & Non-verbal
-
Leadership
Kepemimpinan di Masa Krisis (Leadership in Crisis Time)
-
Generation Millenials & Z
Parenting Gaya Millennials
-
Motivation
3 Tips Never Give Up
-
Motivation
Sumber dan Faktor yang Menghilangkan Gairah Kerja
-
Self Improvement
Bekerja di Luar Passion? Siapa Takut!
-
Self Improvement
Pengertian Tidur, Manfaat Tidur, Serta Hubungan Antara Tidur dan Kinerja
-
Leadership
Budaya Organisasi: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya
-
Leadership
Etika Bisnis: Definisi, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya dalam Perusahaan
-
Self Improvement
Pengertian Hutang dan 8 Cara Mengelola Hutang secara Efektif
-
Self Improvement
Pengertian Kartu Kredit dan 20 Cara Menggunakannya Secara Efektif
-
Self Improvement
Kerja Online: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kerja Online
-
Self Improvement
Kerja Sampingan: Definisi, Manfaat dan Mengapa Ini Penting untuk Karyawan?
-
Leadership
Integritas: Pengertian, Contoh, Kebiasaan dan Cara Membentuknya
-
Enterpreneurship
Usaha Rumahan: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan, serta Hal yang Perlu Disiapkan
-
Enterpreneurship
10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba
-
Self Improvement
Manajemen Keuangan, Manfaat dan Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan
-
Leadership
Pengertian Manajemen, Tujuan Manajemen dan Keterampilan Manajemen
-
Generation Millenials & Z
Generasi Milenial, Fakta Generasi Milenial dan Tantangan Generasi Milenial
-
Mindset
Pengertian dan Manfaat Positive Thinking, serta Bagaimana Ini dapat Mengubah Hidup Kita?
-
Marketing & Sales
Negosiasi, Ciri-Ciri Negosiasi dan Contoh Negosiasi
-
Communication
Apa Saja Unsur-Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui?
-
Leadership
Pengertian Fungsi Kepemimpinan dan 15 Fungsi Kepemimpinan
-
Communication
Pengertian Komunikasi secara Umum dan Tujuan Komunikasi
-
Self Improvement
Apa Itu Tujuan Hidup dan Bagaimana Mencari Tujuan Hidup?
-
Motivation
6 Langkah Utama untuk Tetap Mempertahankan Motivasi Hidup
-
Innovation
Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi
-
Communication
Komunikasi adalah Fungsi Kepemimpinan Inti Para Pemimpin
-
Leadership
Apa Saja Teori Kepemimpinan yang Penting untuk Kita Ketahui?
-
Communication
5 Langkah dalam Komunikasi Efektif selama Krisis
-
Marketing & Sales
Pengertian Ekuitas Merek dan Keutamaannya
-
Communication
Contoh Komunikasi Verbal dan Non-verbal dalam Dunia Kerja
-
Communication
Mengenal Fungsi Komunikasi dan 4 Contohnya dalam Bisnis
-
Leadership
Pengertian Kepemimpinan secara Umum dan 6 Jenis Kepemimpinan
-
Leadership
Mengenal Gaya Kepemimpinan dalam Organisasi dan 5 Keutamaannya
-
Teamwork & Collaboration
Apa Itu Keterampilan Sosial dalam Kerjasama Tim?
-
Teamwork & Collaboration
Apa Itu Kerjasama Tim? dan Bagaimana Perusahaan Mendorongnya?
-
Leadership
Apa itu Etika Bisnis? dan 6 Cara Menulis Kode Etik untuk Bisnis