
Innovation
Apa yang dimaksud inovatif dalam Bisnis? 5 Cara Ini Dapat Membantu.
By STUDiLMU Editor
Ada banyak orang yang sibuk membicarakan tentang inovatif dalam bisnis, tetapi apakah kita sudah benar-benar mengerti tentang “apa yang dimaksud inovatif dalam bisnis?” Atau, kita tidak memahaminya sama sekali dan hanya ingin ikut-ikutan tren saja? Inovatif dalam berbisnis bisa diartikan sebagai sebuah ide revolusioner yang dapat mengubah industri dan menjadikan bisnis sebagai sesuatu yang inovatif. Biasanya, inovasi yang dilakukan adalah kombinasi dari hal-hal kecil yang dilakukan oleh pemilik bisnis atau mungkin menghilangkan tren lama, lalu menggantinya dengan sesuatu yang benar-benar baru, sehingga menjadi sesuatu yang sangat inovatif.
Lantas, bagaimana sih caranya agar kita bisa menjadi seorang yang inovatif di dalam bisnis kita? Sekarang rekan pembaca tidak perlu bingung-bingung lagi ya, karena 5 cara di bawah ini bisa membantu kita semua untuk tetap inovatif di dalam berbisnis. Yuk, kita simak penjelasannya berikut ini.
1. Mengajukan Pertanyaan yang Tepat dan Spesifik.
Setiap perencanaan bisnis yang kita buat, pasti diawali dengan berbagai pertanyaan, yang nantinya akan membawa ide-ide yang cemerlang. Dan, yap! Semua gagasan hebat dan cemerlang akan selalu diperlukan di dalam bisnis. Sayangnya, kebanyakan dari kita selalu bertanya secara umum, sehingga jawaban yang didapatkan akan biasa-biasa saja.
Misalnya, “bagaimana cara meningkatkan penjualan?” atau “apa yang diinginkan para pelanggan?” Bisa kita lihat kan betapa kedua pertanyaan tersebut sangat terlihat umum. Pastinya, sudah banyak sekali pengusaha yang memikirkan kedua pertanyaan di atas, sehingga ide-ide yang didapatkan dari satu pengusaha dengan pengusaha lainnya terlihat sama. Dengan kata lain, tidak ada inovasi di dalam bisnis tersebut.
Lalu, bagaimana pertanyaan yang tepat dan spesifik untuk mendapatkan gagasan-gagasan bisnis yang berbeda? Sebagai contoh, “apakah kita memiliki tenaga penjualan yang tepat untuk kategori pelanggan yang seperti ini?”, “kira-kira, apa yang diinginkan oleh pelanggan kita, tetapi belum pernah kita sadari sebelumnya?” atau, “apa inovasi yang belum pernah tersentuh oleh para kompetitor kita?” Ketiga pertanyaan tersebut sangat berbeda dengan dua pertanyaan sebelumnya. Tiga pertanyaan itu memiliki kriteria yang lebih rinci dan tentunya tepat untuk diajukan di dalam tim. Sehingga, setiap anggota tim bisa berpikir secara spesifik dan menemukan jawaban serta ide-ide yang lebih bervariasi.
2. Selalu Menjadi yang Terdepan.
Salah satu ciri khas bisnis yang inovatif adalah selalu menjadi yang terdepan. Mereka selalu menjadi orang pertama yang melakukan inovasi-inovasi terbaru, yang bahkan belum pernah terpikirkan oleh para pebisnis lainnya.
Sebagai contoh, kita selalu berusaha untuk menjadi yang terdepan dalam memenuhi produk dan layanan yang sedang diperlukan oleh masyarakat (konsumen), berinteraksi pada para pelanggan dengan cara yang paling unik namun sangat membantu mereka, selalu menjadi pihak yang pertama dalam memikirkan kepuasan para pelanggan, dan lain sebagainya.
Dalam hal ini, rekan pembaca tidak pernah membiarkan orang lain yang ‘menjaga’ para pelanggan Anda. Konsumen atau pelanggan benar-benar dijaga oleh rekan pembaca sebaik mungkin, seakan-akan rekan pembaca sedang menjaga sebuah mutiara yang sangat berharga.
3. Tidak Hanya Bekerja di Belakang Meja Kerja.
Etika kerja, komitmen, dan keuletan kerja memang menjadi hal yang sangat diandalkan oleh para pebisnis dalam bekerja. Mereka sangat yakin bahwa ketiga karakteristik tersebut akan membawa mereka pada kesuksesan bisnis.
Sayangnya, dalam upaya untuk meraih kesuksesan dan membuat bisnis yang inovatif, menerapkan tiga karakteristik tersebut saja tidak akan cukup. Sebagai pengusaha, kita perlu keluar dari belakang meja kerja kita dan berani bereksplorasi dengan ide-ide baru. Dalam hal ini, diperlukan kesediaan dari kita untuk tidak melakukan apapun (segala hal yang berkaitan dengan pekerjaan kantor).
Eits! Tapi bukan berarti kita tidak produktif karena tidak melakukan apapun loh. Maksudnya, kita berhenti sejenak dari kesibukan kerja untuk merenung atau bermeditasi agar bisa mendapatkan ide-ide cemerlang baru dalam memajukan bisnis kita yang lebih inovatif. Ide-ide hebat akan datang ketika kita memiliki pikiran yang jernih. Itulah mengapa rekan pembaca perlu meluangkan waktu agar bisa merenung dan merefleksikan diri. Menjauh dari segala kesibukan kerja yang mengganggu konsentrasi Anda.
4. Bawa Passion ke dalam Bisnis Inovatif Kita.
Untuk membuat segalanya terlihat mudah dan menyenangkan, kita perlu membawa passion kita ke dalam bisnis. Seperti yang kita ketahui bahwa passion akan membuat hidup kita menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Bahkan, waktu akan berjalan dengan sangat cepat ketika kita melakukan sesuatu hal sesuai passion kita.
Tidak ada perpaduan yang paling menarik antara passion dan bisnis yang inovatif. Sebagai contoh, rekan pembaca memiliki passion di dunia memasak. Lalu, rekan pembaca mendirikan bisnis kuliner dengan beberapa inovasi yang dimasukkan ke dalam bisnis tersebut.
5. Biarkan Orang Lain Menggunakan Kekuatan Mereka.
Seringkali, kita memandang bahwa semua aturan dan jalan yang kita lalui adalah jalan yang lebih benar dibandingkan jalan yang ditempuh oleh orang lain. Padahal, anggapan kita belum tentu benar. Ketika kita ingin membangun bisnis yang inovatif, kita perlu membiarkan orang lain untuk menggunakan kekuatan atau kelebihan mereka juga.
Ini bertujuan agar persaingan bisnis menjadi sangat ketat, sehingga otak kita tidak akan pernah berhenti berpikir untuk mencari ide-ide cemerlang lainnya. Beginilah cara inovasi bekerja, inovasi akan hadir jika lingkungan tersebut berwarna. Namun, jika semuanya melakukan hal yang sama dan saling merasa benar, maka inovasi di dalam bisnis hanya omong kosong belaka.
Setelah mengetahui lebih lanjut tentang inovatif di dalam bisnis, apakah rekan-rekan Career Advice sudah siap untuk melakukan inovasi di dalam bisnis produk atau layanan Anda? Jika sudah siap, tunggu apalagi? Yuk, segera dieksekusi bersama tim hebat Anda. Selamat mencoba ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advice
-
Teamwork & Collaboration
Mendesain Proses Hiring yang Berbeda
-
Leadership
Memimpin Secara Virtual
-
Tips of Management
Investasi yang Sebaiknya Dimiliki Oleh Karyawan
-
Emotional Intelligence
Mindfulness Dalam Kerja
-
Teamwork & Collaboration
Melakukan Kolaborasi Secara Virtual
-
Marketing & Sales
Fitur Live Streaming Sebagai Strategi Sosial Media Marketing
-
Productivity
Aktivitas untuk Mengatasi Kebosanan di Kantor
-
Leadership
Melakukan Delegasi Dalam Bekerja
-
Leadership
Perbedaan Bos dan Leader
-
Enterpreneurship
Mengenal dan Membuat Laporan Keuangan Sederhana
-
Enterpreneurship
Mengenal 6 Tipe Pelanggan Sulit
-
Self Improvement
Keseimbangan Untuk Ibu Bekerja
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru
-
Emotional Intelligence
Cara Mengatasi Burnout
-
Enterpreneurship
Mengenal Copyright
-
Tips of Management
Jenis Asuransi yang Diperlukan oleh Pekerja
-
Marketing & Sales
Dari Pengertian Hingga Strategi Digital Marketing
-
Resume & Interviewing
Cara Membuat CV yang Menarik HRD!
-
Productivity
Menerapkan Grit di Tempat Kerja
-
Motivation
Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?
-
Generation Millenials & Z
Kian Minimalis untuk Rumah ala Milenial
-
Self Improvement
Menghadapi Quarter Life Crisis
-
Generation Millenials & Z
Menariknya Kerja di Startup!
-
Tips of Management
Mempersiapkan Dana Darurat untuk Peristiwa Tak Terduga
-
E-learning
Kartu Prakerja dan Pelatihan Online
-
Self Improvement
7 Tips Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru
-
Productivity
Semakin Produktif dengan Makanan Sehat
-
Communication
Komunikasi Bisnis: Verbal & Non-verbal
-
Leadership
Kepemimpinan di Masa Krisis (Leadership in Crisis Time)
-
Generation Millenials & Z
Parenting Gaya Millennials
-
Motivation
3 Tips Never Give Up
-
Motivation
Sumber dan Faktor yang Menghilangkan Gairah Kerja
-
Self Improvement
Bekerja di Luar Passion? Siapa Takut!
-
Self Improvement
Pengertian Tidur, Manfaat Tidur, Serta Hubungan Antara Tidur dan Kinerja
-
Leadership
Budaya Organisasi: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya
-
Leadership
Etika Bisnis: Definisi, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya dalam Perusahaan
-
Self Improvement
Pengertian Hutang dan 8 Cara Mengelola Hutang secara Efektif
-
Self Improvement
Pengertian Kartu Kredit dan 20 Cara Menggunakannya Secara Efektif
-
Self Improvement
Kerja Online: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kerja Online
-
Self Improvement
Kerja Sampingan: Definisi, Manfaat dan Mengapa Ini Penting untuk Karyawan?
-
Leadership
Integritas: Pengertian, Contoh, Kebiasaan dan Cara Membentuknya
-
Enterpreneurship
Usaha Rumahan: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan, serta Hal yang Perlu Disiapkan
-
Enterpreneurship
10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba
-
Self Improvement
Manajemen Keuangan, Manfaat dan Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan
-
Leadership
Pengertian Manajemen, Tujuan Manajemen dan Keterampilan Manajemen
-
Generation Millenials & Z
Generasi Milenial, Fakta Generasi Milenial dan Tantangan Generasi Milenial
-
Mindset
Pengertian dan Manfaat Positive Thinking, serta Bagaimana Ini dapat Mengubah Hidup Kita?
-
Marketing & Sales
Negosiasi, Ciri-Ciri Negosiasi dan Contoh Negosiasi
-
Communication
Apa Saja Unsur-Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui?
-
Leadership
Pengertian Fungsi Kepemimpinan dan 15 Fungsi Kepemimpinan
-
Communication
Pengertian Komunikasi secara Umum dan Tujuan Komunikasi
-
Self Improvement
Apa Itu Tujuan Hidup dan Bagaimana Mencari Tujuan Hidup?
-
Motivation
6 Langkah Utama untuk Tetap Mempertahankan Motivasi Hidup
-
Innovation
Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi