Productivity
7 Tips Sukses Menyelesaikan Pekerjaan Sesuai Tenggat Waktu
By STUDiLMU Editor
Halo rekan pembaca Career Advice, saya yakin bahwa kita pasti pernah mendengar perkataan yang mengatakan “Jangan tunggu sampai esok apa yang dapat diselesaikan hari ini!” Nah, apakah rekan pembaca setuju dengan perkataan tersebut?
Dalam menempuh perjalanan karier, kita pasti pernah merasa malas menyelesaikan pekerjaan dan akibatnya kita melewatkan tenggat waktu. Kita sadar bahwa telah melakukan penundaan. Lalu, kita mulai mengeluh dan merasa buruk terhadap diri sendiri.
Rasanya hampir setiap hari kita dikelilingi oleh tenggat waktu. Biasanya, semakin dekat tenggat waktu tersebut, semakin kita merasa stres dan kebingungan. Ini bukannya menyelesaikan pekerjaan yang dimiliki, tetapi kita justru menemui jalan buntu dan mengalami kebekuan. Lalu, apa yang dapat kita lakukan untuk mengatasi hal ini? Bagaimana kita dapat memenuhi tenggat waktu setiap pekerjaan tanpa harus mengalami stres yang berlebihan?
Nah, kali ini kita akan membahas 7 tips sukses menyelesaikan pekerjaan sesuai tenggat waktu agar rekan pembaca dapat menyelesaikan setiap pekerjaan tepat waktu dan tidak mengalami stres yang berlebih. Yuk, kita simak 7 tips dibawah ini.
1. Mulailah dari hal kecil.
Ambillah langkah kecil yang terukur. Ini merupakan trik untuk memotivasi diri dan menjauhkan diri dari penundaan. Kita harus menyelesaikan pekerjaan yang menumpuk secara bertahap dan mulailah dari yang paling sederhana. Dengan begitu, kita tidak akan merasa memiliki beban yang terlalu banyak.
Penelitian membuktikan bahwa mengambil langkah kecil memudahkan kita untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Kita akan termotivasi untuk menyelesaikan tugas dan terhindar dari penundaan. Ketika telah berkomitmen dalam hal kecil, kita juga akan mampu berkomitmen dengan hal besar.
Ya, kita semua tahu bahwa sulit sekali rasanya untuk mengambil langkah awal. Jika kita memulai dengan hal yang sederhana dan berhasil menyelesaikannya, kita akan semakin tertantang untuk menyelesaikan yang lainnya.
2. Mengasihi diri sendiri.
Mengasihi diri sendiri memiliki kaitan yang erat dengan kesuksesan. Ketika melakukan penundaan, kita cenderung menyalahkan dan bersikap buruk terhadap diri sendiri. Nah, alangkah baiknya jika kita dapat mengasihi diri sendiri.
Cobalah untuk bersikap baik terhadap diri sendiri. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa langkah ini dapat meningkatkan motivasi, mengurangi stres dan dapat meningkatkan kepercayaan diri dalam menghadapi tantangan serta rintangan dalam perjalanan karier.
Nah, yuk kita mulai mengasihi dan bersikap baik terhadap diri sendiri agar tetap termotivasi dalam mencapai tujuan karier.
3. Batasi sikap perfeksionis.
Terkadang, suara hati mengatakan bahwa kita harus mendapatkan hasil sempurna. Namun, ini hanya akan membuat kita semakin merasa sulit menyelesaikannya. Ini hanya menempatkan kita pada tujuan yang tidak realistis.
Ketika mendapatkan hasil yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, kita akan merasa gagal. Sekalipun kita berhasil mencapai hal-hal kecil, sikap perfeksionis membuat kita mengabaikan pencapaian-pencapaian tersebut. Jadi, batasi sikap perfeksionis.
Cobalah untuk memaklumi diri sendiri saat kita mendapatkan hasil yang tidak diharapkan. Dengan begitu, kita memberi kesempatan bagi diri sendiri untuk melakukan perbaikan dan mencoba lagi dengan hasil yang lebih baik. Inilah cara yang tepat agar kita tidak kehilangan motivasi dan tetap menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
4. Berhenti melabeli diri sebagai penunda.
Saat kita melabeli diri dengan julukan penunda, itu sama saja dengan kita setuju akan label tersebut. Kita hanya akan terus menunda pekerjaan dan tidak dapat melakukan perubahan. Jadi, berhentilah melabeli diri sendiri.
Daripada harus melabeli diri, cobalah untuk mengamati dan menemukan apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi penundaan. Tempatkan diri sebagai orang ketiga dan amati penundaan yang dilakukan. Dengan begitu, kita akan menemukan solusi tepat untuk mengatasi penundaan.
Menurut penelitian, ini adalah cara yang dapat membantu kita untuk melepaskan diri dari penundaan, memulai menyelesaikan pekerjaan yang dimiliki dan dapat menemukan hambatan-hambatan yang seringkali membuat kita melakukan penundaan tersebut.
5. Memberikan hadiah bagi diri sendiri.
Otak kita dirancang untuk mencari kebahagiaan dan menolak kesedihan. Jadi, cobalah untuk mendapatkan kebahagiaan dengan memberi hadiah bagi diri sendiri. Misalnya, saat kita berhasil menyelesaikan sebuah laporan keuangan yang sulit, kita dapat menghadiahi diri dengan membeli makanan kesukaan atau menonton film kesukaan.
Ini adalah cara yang tepat untuk meningkatkan motivasi dalam menyelesaikan pekerjaan. Nah, rekan pembaca dapat memberikan hadiah bagi diri sendiri saat berhasil menyelesaikan pekerjaan. Dengan begitu, Anda akan tetap termotivasi dalam menyelesaikan pekerjaan lainnya sesuai tenggat waktu yang ditentukan.
6. Membuat prioritas.
Temukan satu pekerjaan yang dapat diselesaikan dengan cepat di antara daftar pekerjaan lainnya. Ini adalah langkah awal yang dapat menjauhkan kita dari penundaan, dibandingkan dengan harus menunggu untuk menyelesaikan pekerjaan pada menit-menit terakhir. Buatlah prioritas pekerjaan. Tentukan pekerjaan yang harus diselesaikan terlebih dahulu dan fokus menyelesaikannya.
7. Membayangkan keuntungan jangka panjang yang akan diperoleh.
Ketika melakukan penundaan, kita akan berusaha untuk mencari jalan pintas dalam menyelesaikan pekerjaan. Kita tidak lagi fokus pada kualitas hasil akhir. Tentu saja ini bukanlah hal yang tepat.
Jadi, cobalah untuk memotivasi diri dengan memikirkan keuntungan jangka panjang yang akan didapatkan. Misalnya, saat kita memulai komitmen untuk rutin berolahraga, rasa malas akan menghampiri dan membuat kita tidak ingin berolahraga. Jika kita membayangkan manfaat yang dihasilkan oleh olahraga, kita akan kembali termotivasi dan menghilangkan rasa malas tersebut.
Nah, ini berlaku juga dalam pekerjaan. Setiap kali rasa malas menghampiri, cobalah untuk membayangkan keuntungan jangka panjang yang akan diperoleh. Dengan begitu, kita akan tetap termotivasi untuk menyelesaikannya.
Nah, itulah 7 tips sukses menyelesaikan pekerjaan sesuai tenggat waktu. Penundaan hanya menjauhkan kita dari kesuksesan. Jadi, jangan suka menunda-nunda ya, rekan pembaca. Lakukan 7 tips ini agar Anda tetap termotivasi dalam perjalanan karier dan mencapai tujuan yang dimiliki.
Featured Career Advice
-
Self Improvement
Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien
-
Innovation
Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok
-
Generation Millenials & Z
Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama
-
Self Improvement
Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor
-
Self Improvement
Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja
-
Self Improvement
Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah
-
Self Improvement
Tampil Menawan dengan Make Up Sesuai Bentuk Wajah
-
E-learning
Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU
-
E-learning
Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!
-
E-learning
Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU
-
Tips of Management
Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table
-
E-learning
Tipe-tipe Kecerdasan Manusia
-
E-learning
Meningkatkan Daya Ingat
-
E-learning
Menciptakan Suasana yang Nyaman dalam Belajar
-
E-learning
Meningkatkan Kecepatan Belajar dengan Meningkatkan Fokus
-
E-learning
Musik Memperkuat Konsentrasi dan Fokus
-
E-learning
Pentingnya Mindset untuk Membangun Sukses
-
Tips of Management
Memahami Supply Chain Management
-
Communication
Presentasi Dengan Menggunakan Teknik Storytelling
-
Communication
Fungsi dan Manfaat dari Storytelling dalam Komunikasi
-
Communication
Apa Itu Storytelling