Productivity
7 Cara Meningkatkan Kesehatan di Lingkungan Kerja
By STUDiLMU Editor
Ditemukannya fakta yang cukup mengejutkan bahwa kesehatan para pekerja yang bekerja di kantor benar-benar sangat mengerikan. Faktanya, mereka harus duduk selama 8-9 jam di depan laptop dan mengerjakan setumpuk pekerjaan yang sepertinya, hmm tiada habis. Fakta ini mendorong 70% perusahaan di dunia untuk memasukkan program kesehatan ke dalam agenda mereka. Hal ini dilakukan atas upaya untuk memperhatikan kesehatan para karyawan mereka sehingga, karyawan tetap sehat dan produktif.
Akan tetapi, kira-kira seberapa sukses program ini diterapkan ya? Terlepas dari hasil yang telah diukur, hal selanjutnya yang perlu kita pikirkan adalah, apakah program kesehatan yang dibuat oleh perusahaan benar-benar berdampak pada kesehatan, produktivitas, dan kebahagiaan karyawan?
Data statistik terbaru menunjukkan apabila program kesehatan yang diterapkan benar-benar berhasil, maka aktivitas fisik karyawan akan meningkat tajam hingga 50%, jumlah absensi karyawan akan semakin berkurang, dan tentunya biaya medis yang dikeluarkan kantor untuk para karyawan akan semakin berkurang. Tidak sampai disitu saja, persentase keterlibatan karyawan juga akan meningkat tajam hingga 59% secara rata-rata.
Bisa kita lihat manfaat dari program kesehatan di atas benar-benar sangat menguntungkan bagi kedua belah pihak, karyawan dan pemilik perusahaan. Siapa coba yang ingin sakit? Kami rasa tidak ada karyawan yang ingin sakit dan tidak ada bos yang menginginkan karyawan mereka jatuh sakit.
Oleh karena itu, pada artikel kali ini kita akan membahas beberapa strategi sederhana dan holistik yang bisa diterapkan untuk meningkatkan kesehatan di lingkungan kerja. Yuk, kita simak penjelasannya berikut ini.
1. Udara yang Berkualitas di dalam Ruangan.
Udara, ini adalah salah satu komponen terpenting bagi manusia sebagai makhluk hidup untuk dapat melanjutkan kehidupan mereka. Nah, memastikan udara bersih dan berkualitas di dalam ruangan kerja adalah hal utama yang perlu dipikirkan oleh setiap perusahaan. Nyatanya, para karyawan akan menghabiskan 90% waktu mereka di dalam ruangan, dan situasi ini memberikan dampak yang besar pada kesehatan mental dan fisik para karyawan.
Untuk tetap sehat, kita memerlukan banyak udara segar dan sinar matahari yang cukup. Kualitas udara di dalam sebuah ruangan bisa jadi lebih buruk karena mencapai 5 kali lebih banyak polusi yang ada di jalan raya atau luar ruangan. Mengapa demikian? Karena di dalam ruangan terjadi penumpukan karbondioksida, debu yang menumpuk dari AC, kelembaban yang terjadi di dalam ruangan, bahan-bahan kimia yang mungkin menempel pada barang-barang di kantor (parfum karyawan, pewangi ruangan, dan lain sebagainya). Semua hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas udara di ruangan kantor kita.
Lalu, apa yang harus perusahaan lakukan?
- Menyediakan ruang kerja terbuka, jendela yang bisa dibuka tutup, sehingga udara luar dan sinar matahari dapat masuk, mungkin akan lebih baik jika ada balkon yang bisa ditempati karyawan bekerja.
- Memastikan bahan-bahan pembersih yang digunakan oleh staf kebersihan kantor tidak beracun dan ramah lingkungan.
- AC atau pendingin udara harus rutin dibersihkan dari debu-debu dan kotoran.
Memperbolehkan karyawan untuk berjalan-jalan di luar ruangan selama jam istirahat atau jam makan siang.
2. Menggunakan Perabot Ergonomis
Apakah rekan-rekan Career Advice pernah mendengar gangguan muskuloskeletal? Ini adalah suatu kondisi yang mengganggu fungsi sendi, ligamen, otot, saraf dan tendon, serta tulang belakang.
Faktanya, hampir 70% para karyawan yang bekerja di kantor mengalami gangguan kesehatan seperti ini.
Tentunya, gangguan ini sangat membahayakan kualitas hidup dan juga berdampak pada sirkulasi darah kita. Itulah mengapa kami menyarankan rekan-rekan pembaca untuk menggunakan perabot ergonomis.
Perabot ergonomis ini dibuat bukan hanya dengan desain yang bagus namun juga mementingkan kenyamanan dari para penggunanya, sehingga orang-orang yang menggunakan furnitur ini tidak terlalu merasa sakit seperti, sakit pinggang, sakit punggung dan lain-lain. Cara menata furnitur secara ergonomis misalnya, memastikan meja, kursi dan posisi laptop kita diatur secara ergonomis, sehingga layar laptop setara dengan pandangan mata kita, kita juga bisa menggunakan bantal leher jika diperlukan.
3. Perbolehkan Karyawan untuk Bergerak Lebih.
Secara alamiah, anatomi kita sebagai manusia memang tidak diciptakan untuk berdiam diri atau duduk secara konstan. Manusia diciptakan untuk bergerak, semakin kita bergerak aktif, kita akan semakin bahagia dan merasa sehat. Untuk meningkatkan kesehatan karyawan di lingkungan kerja, para pemimpin atau bos disarankan untuk memperbolehkan karyawan mereka untuk bergerak lebih, misalnya berjalan-jalan dari satu meja ke meja lainnya, memperbolehkan mereka berjalan ke luar kantor selama 5-10 menit atau cara-cara kreatif lain yang membuat mereka bergerak.
Ada loh beberapa perusahaan di Indonesia yang membuat peraturan untuk ‘senam singkat’ misalnya, setiap 2 jam sekali, akan ada musik yang diputar di seluruh ruangan, dan secara otomatis semua karyawan harus berdiri melakukan gerakan senam ringan secara singkat selama 5 menit. Tujuannya untuk meregangkan otot-otot mereka dan bergerak lebih. Menarik bukan?
4. Menciptakan Suasana Ruangan yang Nyaman.
Siapa sih yang tidak betah untuk berlama-lama di ruangan yang nyaman? Kami yakin semua orang pasti merasa sangat senang untuk menghabiskan waktu mereka di ruangan yang nyaman, bersih dan wangi. Ini juga merupakan hal yang harus dipikirkan oleh setiap perusahaan.
Misalnya, ruangan kerja yang berwarna oranye dan merah bisa meningkatkan kreativitas, fungsi otak, detak jantung, dan tekanan darah, ruangan dengan modifikasi warna biru pucat juga dinilai terbukti untuk meningkatkan fokus dan produktivitas, dan ruangan dengan cat berwarna hijau dapat menciptakan suasana yang menyegarkan dan menenangkan. Hal lain yang bisa dilakukan untuk menciptakan suasana ruangan yang nyaman, yaitu:
- Hindari kepadatan dari bangku kerja yang ditata terlalu rapat antara satu karyawan dengan karyawan lainnya. Duh, ini hanya akan membuat ruangan menjadi semakin sumpek.
- Pastikan ruangan mendapatkan pencahayaan matahari atau lampu yang baik. Tidak terlalu silau dan tidak terlalu redup, dan
- Pertahankan suhu udara yang nyaman.
5. Mendorong Karyawan untuk Makan Makanan yang Bergizi.
Mengonsumsi makan makanan yang bergizi tentu saja sangat diperlukan, selain memiliki ruangan kerja yang baik dan sehat. Mungkin perusahaan bisa menyediakan vitamin seperti minyak ikan, vitamin C dan vitamin lainnya untuk membantu meningkatkan kesehatan karyawan. Selain itu, jika memungkinkan perusahaan bisa menyediakan makanan dan minuman sehat yang bisa diperoleh oleh karyawan secara gratis di pantry. Misalnya, yoghurt, buah-buahan, salad dan camilan sehat lainnya. Atau, bisa juga menyediakan blender agar karyawan yang ingin membuat jus buah dan sayur merasa dimudahkan.
6. Menyediakan Fasilitas untuk Berolahraga.
Jika budget perusahaan memungkinkan, ini adalah ide yang cemerlang loh untuk diterapkan. Kita bisa menyediakan beberapa alat-alat untuk berolahraga atau gym seperti, treadmill, tali skipping, matras yoga, dan lain sebagainya. Selain itu, memanggil trainer senam setiap sebulan sekali juga bisa jadi ide yang OK. Sepertinya seru kalau karyawan dan manajer berolahraga bersama setiap sebulan sekali.
7. Memanggil Dokter untuk Pemeriksaan Karyawan.
Pemeriksaan kesehatan secara rutin serta konsultasi kesehatan yang diberikan dari para profesional medis sangatlah penting. Perusahaan tidak perlu mengadakan ini setiap hari, setiap minggu atau setiap bulan, namun kita bisa menerapkannya setiap 3 bulan sekali. Tindakan preventif akan jauh lebih murah dibandingkan jika para karyawan sudah jatuh sakit, apalagi sampai di opname atau rawat inap.
Kita tahu bahwa kesehatan haruslah dijaga dengan sebaik mungkin, membantu meningkatkan kesehatan karyawan adalah salah satu bentuk upaya perusahaan dalam menjaga kesehatan karyawan mereka dan menghargai segala bentuk kerja keras yang diberikan oleh para karyawannya. Yuk, kita tingkatkan kesehatan bersama di lingkungan kerja. Selamat mencoba ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advice
-
Productivity
Menyeimbangkan Kecepatan dan Ketelitian: Kunci Kerja Efisien
-
Productivity
Tantangan Konsistensi dan Langkah-Langkah untuk Tetap Konsisten
-
Self Improvement
Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien
-
Innovation
Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok
-
Generation Millenials & Z
Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama
-
Self Improvement
Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor
-
Self Improvement
Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja
-
Self Improvement
Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah
-
Self Improvement
Tampil Menawan dengan Make Up Sesuai Bentuk Wajah
-
E-learning
Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU
-
E-learning
Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!
-
E-learning
Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU
-
Tips of Management
Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table
-
E-learning
Tipe-tipe Kecerdasan Manusia
-
E-learning
Meningkatkan Daya Ingat
-
E-learning
Menciptakan Suasana yang Nyaman dalam Belajar
-
E-learning
Meningkatkan Kecepatan Belajar dengan Meningkatkan Fokus
-
E-learning
Musik Memperkuat Konsentrasi dan Fokus
-
E-learning
Pentingnya Mindset untuk Membangun Sukses
-
Tips of Management
Memahami Supply Chain Management
-
Communication
Presentasi Dengan Menggunakan Teknik Storytelling