
Innovation
7 Cara Menciptakan Budaya Inovasi
By STUDiLMU Editor
Halo pembaca Career Advice, cobalah untuk membayangkan seseorang yang kreatif. Apakah Anda memikirkan seorang pelukis atau desainer atau seorang anak yang sedang sibuk menyusun lego? Hampir setiap orang mengaitkan kreativitas dengan seniman.
Kebanyakan kita selalu berpikir bahwa kreativitas berada disebuah ruangan besar, ruangan berwarna dan sebuah studio yang berantakan. Dan biasanya dikerjakan pada tengah malam sampai pukul 3 pagi, bukan saat jam kantor. Mungkin saja ini benar. Namun, apakah para pembaca tahu bahwa kreativitas dan inovasi dapat juga muncul di jam kantor, 9-5, dan di sebuah ruang konferensi dengan orang-orang yang menggunakan pakaian yang resmi?
Baik, mari kita sama-sama menelaah tentang kreativitas yang sebenarnya dan cara tim atau seseorang dapat mengembangkan kreativitas tersebut. Pada artikel kali ini kita akan membahas kreativitas dalam sebuah organisasi. Mari kita simak 7 cara dibawah ini untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam ruangan rapat, atau bahkan bilik kerja Anda.
1. Tetapkan tujuan yang jelas.
Tentu para pembaca telah tahu betul akan hal ini. Sebuah tim yang hebat harus memiliki tujuan besar yang jelas. Ini berfungsi untuk menyelaraskan setiap anggota sehingga masing-masing memiliki bagian yang sama dalam mencapai tujuan tersebut. Dengan memiliki kesamaan tanggung jawab dalam peran masing-masing, ini memberikan kesempatan untuk setiap anggota tim menggabungkan ide-ide dan membawa pandangan baru yang menciptakan sebuah kreativitas.
2. Memiliki tugas yang cocok dengan minat dan tantangan yang positif.
Ketika seseorang berhasil menemukan arti dari pekerjaan yang dilakukannya, maka ini akan menjadi motivasi baginya untuk melakukan pekerjaan tersebut secara maksimal. Anggota tim yang memiliki motivasi akan lebih tangguh dan akan memberikan lebih banyak masukan terhadap sistem organisasi sebagai wujud kontribusi mereka terhadap organisasi.
Disinilah peran pemimpin yang tepat sangat dibutuhkan. Pemimpin yang tepat akan membagi tugas dengan minat yang dimiliki anggota tim. Dengan begitu, setiap anggota akan menghasilkan kinerja terbaik mereka dengan kreativitas dan inovasi yang unggul. Ya, jika anggota tim bekerja sesuai dengan minat keterampilan yang dimilikinya maka peluang inovasi akan semakin besar.
3. Memiliki tugas yang jelas.
Cara ketiga yang dapat menciptakan inovasi adalah sistem komunikasi terbuka yang memfasilitasi pertukaran ide, koordinasi dan kolaborasi tim. Ini merupakan salah satu faktor penting yang harus dimiliki seorang pemimpin.
Sebagian dari kita mungkin belum memiliki akses kepada hal ini. Bagaimana kita dapat memfasilitasi pertukaran ide, koordinasi dan juga kolaborasi? Salah satu cara yang penting dalam mewujudkannya adalah melalui pengembangan hubungan rekan kerja yang kuat. Hubungan dengan rekan kerja yang baik akan memberikan keamanan secara psikologis pada setiap anggota tim. Ini membuat setiap anggota tim merasa nyaman untuk proses pembelajaran yang lebih hebat dalam organisasi dan pastinya ini adalah peluang besar untuk terjadinya sebuah inovasi.
4. Memiliki umpan balik yang konstruktif.
Inovasi tidak terjadi dalam suatu momen yang tiba-tiba begitu saja. Inovasi terjadi melalui serangkaian pengamatan, penggabungan ulang ide-ide dan percobaan-percobaan kecil yang menghasilkan umpan balik agar kita dapat beradaptasi dengan cepat. Proses umpan balik dan adaptasi ini merupakan satu dari 4 langkah terciptanya inovasi, yaitu mendesain, membangun, menjalankan dan menganalisa.
5. Adanya penghargaan dan pengakuan yang adil dan tulus.
Langkah selanjutnya yang harus dilakukan dalam menciptakan budaya inovasi adalah memiliki penghargaan dan pengakuan yang adil dan tulus. Ini berarti Anda harus menghargai dan mengenali perilaku inovatif, termasuk pengambilan keputusan yang berisiko sekalipun belum tentu memberikan hasil yang positif.
Sistem organisasi haruslah mendukung tujuan. Ini termasuk memberi karyawan peluang untuk menyelesaikan proyek-proyek besar, kenaikan gaji dan juga promosi terhadap setiap orang yang menyumbangkan ide-ide kreatif. Bentuk penghargaan ini juga dapat disampaikan secara verbal dalam pertemuan tim.
Penghargaan dan pengakuan yang tulus akan memunculkan produktivitas individu untuk terus menyumbangkan kinerja terbaik mereka. Tentunya, inovasi menjadi sebuah hal yang lekat dengan setiap individu karena mereka merasa dihargai.
6. Menghilangkan sistem birokrasi yang tidak perlu.
Birokrasi menghambat terciptanya inovasi dalam dua hal. Pertama, birokrasi menciptakan jeda waktu yang lama dan ketentuan kelembagaan yang memperlambat tim untuk sampai ke titik inovasi yang paling relevan. Ini juga membuat para inovator mengalami kebuntuan. Seorang pemimpin yang hebat bisa menghilangkan sistem birokrasi lambat seperti ini dan lebih menunjang percobaan yang rutin dan berkelanjutan.
7. Adanya kolaborasi yang mendukung.
Langkah lain yang dapat rekan pembaca lakukan untuk menciptakan budaya inovasi adalah memiliki kolaborasi yang saling mendukung lintas tim, unit dan bahkan divisi. Para peneliti mengatakan bahwa sebuah organisasi yang memiliki lingkungan kerja yang lebih kolaboratif, lebih memiliki peluang inovasi yang besar. Inovasi inipun terukur dengan jelas. Untuk itu, adanya sistem kolaborasi yang saling mendukung sangat diperlukan guna terciptanya budaya inovasi dalam suatu organisasi.
Itulah ketujuh cara yang dapat menunjang terciptanya kreativitas dan inovasi di tempat kerja. Apakah rekan pembaca masih berpikir bahwa kreativitas adalah sesuatu yang berhubungan dengan seniman saja? Cobalah mengikuti 7 cara ini dan dapatkan kreativitas juga inovasi setiap pembaca dalam pekerjaan Anda, dan bahkan dalam bilik kerja Anda. Kreativitas dan inovasi adalah milik setiap orang yang terus berusaha memilikinya. Jadi, raihlah kreativitas dan inovasi yang menjadi bagian kita.
Featured Career Advice
-
Teamwork & Collaboration
Mendesain Proses Hiring yang Berbeda
-
Leadership
Memimpin Secara Virtual
-
Tips of Management
Investasi yang Sebaiknya Dimiliki Oleh Karyawan
-
Emotional Intelligence
Mindfulness Dalam Kerja
-
Teamwork & Collaboration
Melakukan Kolaborasi Secara Virtual
-
Marketing & Sales
Fitur Live Streaming Sebagai Strategi Sosial Media Marketing
-
Productivity
Aktivitas untuk Mengatasi Kebosanan di Kantor
-
Leadership
Melakukan Delegasi Dalam Bekerja
-
Leadership
Perbedaan Bos dan Leader
-
Enterpreneurship
Mengenal dan Membuat Laporan Keuangan Sederhana
-
Enterpreneurship
Mengenal 6 Tipe Pelanggan Sulit
-
Self Improvement
Keseimbangan Untuk Ibu Bekerja
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru
-
Emotional Intelligence
Cara Mengatasi Burnout
-
Enterpreneurship
Mengenal Copyright
-
Tips of Management
Jenis Asuransi yang Diperlukan oleh Pekerja
-
Marketing & Sales
Dari Pengertian Hingga Strategi Digital Marketing
-
Resume & Interviewing
Cara Membuat CV yang Menarik HRD!
-
Productivity
Menerapkan Grit di Tempat Kerja
-
Motivation
Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?
-
Generation Millenials & Z
Kian Minimalis untuk Rumah ala Milenial
-
Self Improvement
Menghadapi Quarter Life Crisis
-
Generation Millenials & Z
Menariknya Kerja di Startup!
-
Tips of Management
Mempersiapkan Dana Darurat untuk Peristiwa Tak Terduga
-
E-learning
Kartu Prakerja dan Pelatihan Online
-
Self Improvement
7 Tips Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru
-
Productivity
Semakin Produktif dengan Makanan Sehat
-
Communication
Komunikasi Bisnis: Verbal & Non-verbal
-
Leadership
Kepemimpinan di Masa Krisis (Leadership in Crisis Time)
-
Generation Millenials & Z
Parenting Gaya Millennials
-
Motivation
3 Tips Never Give Up
-
Motivation
Sumber dan Faktor yang Menghilangkan Gairah Kerja
-
Self Improvement
Bekerja di Luar Passion? Siapa Takut!
-
Self Improvement
Pengertian Tidur, Manfaat Tidur, Serta Hubungan Antara Tidur dan Kinerja
-
Leadership
Budaya Organisasi: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya
-
Leadership
Etika Bisnis: Definisi, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya dalam Perusahaan
-
Self Improvement
Pengertian Hutang dan 8 Cara Mengelola Hutang secara Efektif
-
Self Improvement
Pengertian Kartu Kredit dan 20 Cara Menggunakannya Secara Efektif
-
Self Improvement
Kerja Online: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kerja Online
-
Self Improvement
Kerja Sampingan: Definisi, Manfaat dan Mengapa Ini Penting untuk Karyawan?
-
Leadership
Integritas: Pengertian, Contoh, Kebiasaan dan Cara Membentuknya
-
Enterpreneurship
Usaha Rumahan: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan, serta Hal yang Perlu Disiapkan
-
Enterpreneurship
10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba
-
Self Improvement
Manajemen Keuangan, Manfaat dan Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan
-
Leadership
Pengertian Manajemen, Tujuan Manajemen dan Keterampilan Manajemen
-
Generation Millenials & Z
Generasi Milenial, Fakta Generasi Milenial dan Tantangan Generasi Milenial
-
Mindset
Pengertian dan Manfaat Positive Thinking, serta Bagaimana Ini dapat Mengubah Hidup Kita?
-
Marketing & Sales
Negosiasi, Ciri-Ciri Negosiasi dan Contoh Negosiasi
-
Communication
Apa Saja Unsur-Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui?
-
Leadership
Pengertian Fungsi Kepemimpinan dan 15 Fungsi Kepemimpinan
-
Communication
Pengertian Komunikasi secara Umum dan Tujuan Komunikasi
-
Self Improvement
Apa Itu Tujuan Hidup dan Bagaimana Mencari Tujuan Hidup?
-
Motivation
6 Langkah Utama untuk Tetap Mempertahankan Motivasi Hidup
-
Innovation
Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi