
Self Improvement
7 Cara Memilih Perguruan Tinggi Pascasarjana
By STUDiLMU Editor
Apakah Anda adalah seseorang yang sedang mempertimbangkan banyak hal untuk melanjutkan program pascasarjana? Atau apakah Anda adalah seseorang yang sedang mendaftar di sebuah perguruan tinggi untuk program pascasarjana? Jika ya, Anda mungkin telah mengirimkan aplikasi ke perguruan tinggi yang Anda tuju dan Anda sedang menunggu kabar diterima atau tidaknya Anda di perguruan tinggi tersebut. Hal ini merupakan penantian yang membuat Anda tak sabar dan benar-benar tidak ada yang lebih luar biasa daripada mendapatkan surat penerimaan pertama itu. Jika berhasil, saya harap Anda meluangkan waktu untuk merayakannya!
Tentu saja, kenyataan pada akhirnya akan terjadi ketika Anda mulai berpikir tentang mata kuliah yang akan Anda hadapi di setiap semester. Memilih program benar-benar menarik, tetapi ini juga bisa membuat stress. Perguruan tinggi pascasarjana adalah investasi besar, dan Anda pasti ingin memilih program yang tepat untuk Anda. Ya, karena banyak hal yang akan dikorbankan nantinya sehingga Anda harus mendapatkan hasil yang benar-benar maksimal.
Saya tahu, saya juga melalui proses pengambilan keputusan yang sulit ketika tiba saatnya memilih program master saya. Pertama, mulailah dengan memilih beberapa kategori tentang pengalaman perguruan tinggi pascasarjana yang penting bagi Anda. Berikut adalah beberapa kategori yang potensial untuk dipertimbangkan sebelum Anda menentukan perguruan tinggi pascasarjana:
1. Peluang Karier
Seberapa baik perguruan tinggi ini memberikan peluang karier di masa depan? Apakah ini berspesialisasi dalam industri tertentu yang Anda minati? Seberapa banyak lapangan pekerjaan yang dikuasai oleh lulusan pascasarjana perguruan tinggi ini?
2. Biaya
Berapa harga yang dibutuhkan untuk menyelesaikan program pasca sarjana? Apakah itu sesuai dengan keuangan Anda? Apakah ada bantuan keuangan atau uang beasiswa yang tersedia untuk program ini? Apakah harus membayar lunas secara penuh atau ada keringanan untuk mencicil biayanya?
3. Sumber Daya Manusia
Seperti apa nantinya teman-teman siswa Anda? Seperti apa dosen-dosen yang akan mengajar Anda? Apakah kelasnya beragam? Apakah para dosen, siswa dan staf lain merupakan orang-orang yang ramah? Apakah orang-orang disekitar Anda nantinya dapat membangun situasi belajar yang nyaman bagi setiap individu?
4. Lokasi
Apakah perguruan tinggi itu terletak di suatu tempat yang strategis? Apakah lokasi perguruan tinggi ini memungkinkan mobilitas Anda nantinya? Apakah lokasi perguruan tinggi ini dapat dijangkau dan membuat Anda bertahan untuk mencapainya selama beberapa tahun?
5. Akademik
Seperti apa kurikulumnya? Metode pembelajaran apa yang akan diterapkan? Berapa perbandingan jumlah kelas yang nyata dengan kelas virtual? Apakah ada keseimbangan antara pembelajaran di kelas dan proyek langsung?
6. Budaya Perguruan tinggi
Apa yang menjadi budaya khas keseluruhan perguruan tinggi? Apakah orang tampak santai atau kompetitif? Apakah ada banyak klub di kampus yang membuat Anda tertarik?
7. Hal Lain
Apakah ada sesuatu yang tidak dapat Anda lakukan yang membuat perguruan tinggi ini terasa istimewa? Apakah Anda telah mengunjungi perguruan tinggi tersebut dan benar-benar menyukainya? Apakah Anda telah melakukan riset dan peninjauan ulang untuk perguruan tinggi tersebut?.
Setelah Anda memilih kategori yang menjadi bahan utama pertimbangan Anda, tetapkan bobot untuk setiap kategori dengan membagi total 100 poin yang mungkin ke dalam kategori yang berbeda. Ini akan membantu Anda memahami faktor yang Anda prioritaskan saat memilih perguruan tinggi. Saya benar-benar menemukan ini sebagai bagian tersulit dari proses. Ya, sangatlah sulit untuk memutuskan berapa perguruan tinggi yang "bernilai" bagi Anda sebagai awal dari peluang karier yang luar biasa.
Selanjutnya, nilailah setiap perguruan tinggi yang ada dalam daftar pilihan Anda dengan setiap kategori sehingga Anda dapat menghasilkan skor akhir yang objektif. Misalnya, jika Anda berpikir lokasi perguruan tinggi tertentu sempurna, maka Anda dapat memberikan poin penuh untuk suatu kategori. Namun, jika ada sesuatu yang mengganggu Anda, misalnya tentang budaya perguruan tinggi, Anda hanya dapat memberikan beberapa poin, bukan dalam jumlah penuh.
Hal yang penting di sini adalah Anda harus mempertimbangkan tiap-tiap perguruan tinggi secara independen, bukan memberikan skor yang relatif. Untuk melakukan ini, Anda dapat melakukan riset melalui internet perguruan tinggi tersebut. Kunjungilah websitenya dan carilah data yang menjadi pendukung Anda dalam memberikan nilai terhadap sebuah perguruan tinggi.
Sekarang setelah Anda menyelesaikan penilaian, Anda dapat menghasilkan skor total dari 100 poin untuk setiap perguruan tinggi. Ini akan memungkinkan Anda membandingkan satu perguruan tinggi dengan yang lainnya dan hasilnya tentu akan mengarahkan Anda ke program yang paling memuaskan dan yang Anda cari.
Tentu saja akan ada dua kemungkinan hasil dari hal ini. hasilnya dapat menunjuk kepada sebuah perguruan tinggi benar-benar ingin Anda tuju, atau Anda akan marah karena hasilnya menunjuk ke arah perguruan tinggi yang bukan pilihan utama Anda. Menurut saya, kedua hasil ini sama-sama bermanfaat. Jika hasilnya menampilkan hal yang sudah Anda pikirkan, maka Anda baik-baik saja. Namun, jika Anda terkejut dengan nilai total akhir, Anda kembali untuk mengubah bobot sehingga perguruan tinggi yang lain yang akan "menang," Anda telah mempelajari sesuatu yang sama berharganya. Anda belajar bahwa program di sebuah perguruan tinggi tertentu Anda pilih berdasarkan keinginan hati Anda, bukan dari yang dikatakan oleh data.
Jika demikian, ikutilah kata hati Anda. sesuatu yang dilakukan berdasarkan kata hati, biasanya akan lebih menyenangkan dan memberikan Anda semangat yang lebih ketika Anda menemui rintangan nantinya. Apapun yang menjadi keputusan Anda, pilihan ini semuanya bergantung kepada diri Anda sendiri. Dan faktor-faktor diatas adalah hal yang dapat menjadi bahan pertimbangan Anda dalam mengambil keputusan. Saya harap ini membantu Anda membuat keputusan perguruan tinggi pascasarjana Anda. Semoga berhasil!
Featured Career Advice
-
Teamwork & Collaboration
Mendesain Proses Hiring yang Berbeda
-
Leadership
Memimpin Secara Virtual
-
Tips of Management
Investasi yang Sebaiknya Dimiliki Oleh Karyawan
-
Emotional Intelligence
Mindfulness Dalam Kerja
-
Teamwork & Collaboration
Melakukan Kolaborasi Secara Virtual
-
Marketing & Sales
Fitur Live Streaming Sebagai Strategi Sosial Media Marketing
-
Productivity
Aktivitas untuk Mengatasi Kebosanan di Kantor
-
Leadership
Melakukan Delegasi Dalam Bekerja
-
Leadership
Perbedaan Bos dan Leader
-
Enterpreneurship
Mengenal dan Membuat Laporan Keuangan Sederhana
-
Enterpreneurship
Mengenal 6 Tipe Pelanggan Sulit
-
Self Improvement
Keseimbangan Untuk Ibu Bekerja
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru
-
Emotional Intelligence
Cara Mengatasi Burnout
-
Enterpreneurship
Mengenal Copyright
-
Tips of Management
Jenis Asuransi yang Diperlukan oleh Pekerja
-
Marketing & Sales
Dari Pengertian Hingga Strategi Digital Marketing
-
Resume & Interviewing
Cara Membuat CV yang Menarik HRD!
-
Productivity
Menerapkan Grit di Tempat Kerja
-
Motivation
Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?
-
Generation Millenials & Z
Kian Minimalis untuk Rumah ala Milenial
-
Self Improvement
Menghadapi Quarter Life Crisis
-
Generation Millenials & Z
Menariknya Kerja di Startup!
-
Tips of Management
Mempersiapkan Dana Darurat untuk Peristiwa Tak Terduga
-
E-learning
Kartu Prakerja dan Pelatihan Online
-
Self Improvement
7 Tips Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru
-
Productivity
Semakin Produktif dengan Makanan Sehat
-
Communication
Komunikasi Bisnis: Verbal & Non-verbal
-
Leadership
Kepemimpinan di Masa Krisis (Leadership in Crisis Time)
-
Generation Millenials & Z
Parenting Gaya Millennials
-
Motivation
3 Tips Never Give Up
-
Motivation
Sumber dan Faktor yang Menghilangkan Gairah Kerja
-
Self Improvement
Bekerja di Luar Passion? Siapa Takut!
-
Self Improvement
Pengertian Tidur, Manfaat Tidur, Serta Hubungan Antara Tidur dan Kinerja
-
Leadership
Budaya Organisasi: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya
-
Leadership
Etika Bisnis: Definisi, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya dalam Perusahaan
-
Self Improvement
Pengertian Hutang dan 8 Cara Mengelola Hutang secara Efektif
-
Self Improvement
Pengertian Kartu Kredit dan 20 Cara Menggunakannya Secara Efektif
-
Self Improvement
Kerja Online: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kerja Online
-
Self Improvement
Kerja Sampingan: Definisi, Manfaat dan Mengapa Ini Penting untuk Karyawan?
-
Leadership
Integritas: Pengertian, Contoh, Kebiasaan dan Cara Membentuknya
-
Enterpreneurship
Usaha Rumahan: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan, serta Hal yang Perlu Disiapkan
-
Enterpreneurship
10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba
-
Self Improvement
Manajemen Keuangan, Manfaat dan Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan
-
Leadership
Pengertian Manajemen, Tujuan Manajemen dan Keterampilan Manajemen
-
Generation Millenials & Z
Generasi Milenial, Fakta Generasi Milenial dan Tantangan Generasi Milenial
-
Mindset
Pengertian dan Manfaat Positive Thinking, serta Bagaimana Ini dapat Mengubah Hidup Kita?
-
Marketing & Sales
Negosiasi, Ciri-Ciri Negosiasi dan Contoh Negosiasi
-
Communication
Apa Saja Unsur-Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui?
-
Leadership
Pengertian Fungsi Kepemimpinan dan 15 Fungsi Kepemimpinan
-
Communication
Pengertian Komunikasi secara Umum dan Tujuan Komunikasi
-
Self Improvement
Apa Itu Tujuan Hidup dan Bagaimana Mencari Tujuan Hidup?
-
Motivation
6 Langkah Utama untuk Tetap Mempertahankan Motivasi Hidup
-
Innovation
Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi