
Leadership
6 Tips Membangun Kredibilitas di Mata Team Member
By STUDiLMU Editor
Dalam bukunya The Leadership Secrets of Colin Powell, Colin Powell menuliskan bahwa kepercayaan merupakan suatu yang amat penting untuk membangun kepercayaan terhadap pemimpin, dan sebaliknya. Dan kita telah membahas pula sebelumnya, bahwa untuk mendukung terciptanya kepercayaan team member, setiap pemimpin harus memiliki kredibilitas dari sisi karakter maupun kompetensi. Untuk membangun kredibilitas di mata team member, kita bisa belajar dari tips yang diberikan Colin Powell.
1. Miliki kompetensi lebih
Anggota tim biasanya akan percaya kepada pemimpinnya, jika pemimpin itu mempunyai kompetensi, yaitu keterampilan dan pengalaman yang sangat memadai. Oleh karena itu, kita harus selalu meningkatkan kompetensi kita dengan terus menerus mempelajari keterampilan dan pengalaman baru, dan membangun suasana sehingga tim kerja kita bisa hidup secara harmoni.
Simple saja, sama seperti saat dulu di awal memulai karir, kita menilai apakah atasan kita “bisa kerja” atau tidak. Kita tentu akan memandang sebelah mata jika kita melihat bahwa atasan lebih pandai berteori ketimbang memberi bukti.
2. Miliki karakter unggul
Karakter adalah tingkah laku dan tindak tanduk kita dalam menjalankan visi dan misi. Dalam memimpin tim atau organisasi, kita harus bisa menjadi contoh bagi anggota tim lainnya sesuai dengan nilai-nilai yang telah ditetapkan dalam tim. Kita harus bisa memberikan energi untuk melindungi, memelihara dan mengembangkan tim supaya dapat bekerja sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan.
Good leader menunjukkan karakter positif yang menginspirasi. Kita sudah bersepakat untuk tidak menjadi trending topic negatif dalam meeting-meeting informal (baca: forum gosip) karyawan kan? Tentu akan lebih baik dan bermanfaat jika kita menjadi trending topic positif.
3. Miliki keberanian untuk melakukan terobosan
Dalam memimpin tim, kita harus mempunyai keberanian membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Untuk itu dibutuhkan kemampuan fisik, kemampuan berpikir, kemampuan berinteraksi, kemampuan menyelaraskan segala tindakan kita dengan visi,misi dan sasaran yang telah kita tetapkan.
4. Miliki kepercayaan diri
Sebagai pemimpin kita wajib memiliki kepercayaan diri. Kepercayaan diri sangat dekat dengan atribut keberanian, karena kepercayaan diri sama dengan berani menghadapi tantangan. Lebih dari itu, kita juga harus berani membuat tantangan untuk kita hadapi dan selesaikan. Tantangan yang kita ciptakan ini merupakan alat untuk meningkatkan keterampilan dan pengalaman. Yakin dan percaya diri bahwa misi yang kita jalankan sangat mungkin untuk dicapai. Percaya bahwa masalah-masalah yang sangat rumit sekalipun dapat dicari solusinya, dan kita memiliki keberanian untuk memulai gerak.
Karena leader menjadi contoh bagi team member. Jika leader tidak yakin, keraguan tentu akan menular dalam tim. Jika leader penuh rasa khawatir, rasa takut gagal menjalar antar anggota tim.
5. Miliki loyalitas
Kebanyak orang menganggap bahwa loyalitas di dalam suatu organisasi adalah bawahan loyal terhadap pimpinan. Dalam kepemimpinan, loyalitas menunjuk ke tiga arah, yaitu ke bawah, ke atas, ke samping. Artinya, kita tidak boleh hanya menuntut loyalitas dari bawahan. Kita juga harus loyal ke bawahan dan kepada seluruh team member atau rekan kerja. Di samping itu, kita juga loyal terhadap organisasi. Bawahan bisa mempercayai loyalitas atasan, dan atasan juga dapat mempercayai bawahan.
6. Miliki kerelaan berkorban dan empati
Membangun kepercayaan memerlukan pengorbanan, saat kita dituntut bisa mendengarkan dan menjaga keutuhan tim. Pengorbanan yang akan kita berikan untuk hal ini adalah waktu, tenaga, pikiran, dan lain-lain. Dengan memiliki empati yang baik, kita mampu menempatkan diri dan merasakan apa yang dipikirkan dan atau dirasakan team member kita. Dengan begitu, sikap dan tindakan yang kita ambil akan sebisa mungkin dipilih dengan pertimbangan matang, agar berdampak baik untuk setiap pihak.
Featured Career Advice
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru
-
Emotional Intelligence
Cara Mengatasi Burnout
-
Enterpreneurship
Mengenal Copyright
-
Tips of Management
Jenis Asuransi yang Diperlukan oleh Pekerja
-
Marketing & Sales
Dari Pengertian Hingga Strategi Digital Marketing
-
Resume & Interviewing
Cara Membuat CV yang Menarik HRD!
-
Productivity
Menerapkan Grit di Tempat Kerja
-
Motivation
Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?
-
Generation Millenials & Z
Kian Minimalis untuk Rumah ala Milenial
-
Self Improvement
Menghadapi Quarter Life Crisis
-
Generation Millenials & Z
Menariknya Kerja di Startup!
-
Tips of Management
Mempersiapkan Dana Darurat untuk Peristiwa Tak Terduga
-
E-learning
Kartu Prakerja dan Pelatihan Online
-
Self Improvement
7 Tips Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru
-
Productivity
Semakin Produktif dengan Makanan Sehat
-
Communication
Komunikasi Bisnis: Verbal & Non-verbal
-
Leadership
Kepemimpinan di Masa Krisis (Leadership in Crisis Time)
-
Generation Millenials & Z
Parenting Gaya Millennials
-
Motivation
3 Tips Never Give Up
-
Motivation
Sumber dan Faktor yang Menghilangkan Gairah Kerja
-
Self Improvement
Bekerja di Luar Passion? Siapa Takut!
-
Self Improvement
Pengertian Tidur, Manfaat Tidur, Serta Hubungan Antara Tidur dan Kinerja
-
Leadership
Budaya Organisasi: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya
-
Leadership
Etika Bisnis: Definisi, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya dalam Perusahaan
-
Self Improvement
Pengertian Hutang dan 8 Cara Mengelola Hutang secara Efektif
-
Self Improvement
Pengertian Kartu Kredit dan 20 Cara Menggunakannya Secara Efektif
-
Self Improvement
Kerja Online: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kerja Online
-
Self Improvement
Kerja Sampingan: Definisi, Manfaat dan Mengapa Ini Penting untuk Karyawan?
-
Leadership
Integritas: Pengertian, Contoh, Kebiasaan dan Cara Membentuknya
-
Enterpreneurship
Usaha Rumahan: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan, serta Hal yang Perlu Disiapkan
-
Enterpreneurship
10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba
-
Self Improvement
Manajemen Keuangan, Manfaat dan Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan
-
Leadership
Pengertian Manajemen, Tujuan Manajemen dan Keterampilan Manajemen
-
Generation Millenials & Z
Generasi Milenial, Fakta Generasi Milenial dan Tantangan Generasi Milenial
-
Mindset
Pengertian dan Manfaat Positive Thinking, serta Bagaimana Ini dapat Mengubah Hidup Kita?
-
Marketing & Sales
Negosiasi, Ciri-Ciri Negosiasi dan Contoh Negosiasi
-
Communication
Apa Saja Unsur-Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui?
-
Leadership
Pengertian Fungsi Kepemimpinan dan 15 Fungsi Kepemimpinan
-
Communication
Pengertian Komunikasi secara Umum dan Tujuan Komunikasi
-
Self Improvement
Apa Itu Tujuan Hidup dan Bagaimana Mencari Tujuan Hidup?
-
Motivation
6 Langkah Utama untuk Tetap Mempertahankan Motivasi Hidup
-
Innovation
Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi
-
Communication
Komunikasi adalah Fungsi Kepemimpinan Inti Para Pemimpin
-
Leadership
Apa Saja Teori Kepemimpinan yang Penting untuk Kita Ketahui?
-
Communication
5 Langkah dalam Komunikasi Efektif selama Krisis
-
Marketing & Sales
Pengertian Ekuitas Merek dan Keutamaannya
-
Communication
Contoh Komunikasi Verbal dan Non-verbal dalam Dunia Kerja
-
Communication
Mengenal Fungsi Komunikasi dan 4 Contohnya dalam Bisnis
-
Leadership
Pengertian Kepemimpinan secara Umum dan 6 Jenis Kepemimpinan
-
Leadership
Mengenal Gaya Kepemimpinan dalam Organisasi dan 5 Keutamaannya
-
Teamwork & Collaboration
Apa Itu Keterampilan Sosial dalam Kerjasama Tim?
-
Teamwork & Collaboration
Apa Itu Kerjasama Tim? dan Bagaimana Perusahaan Mendorongnya?
-
Leadership
Apa itu Etika Bisnis? dan 6 Cara Menulis Kode Etik untuk Bisnis
-
Emotional Intelligence
3 Alasan Mengapa Millennial Fokus Pada Kecerdasan Emosional