
Self Improvement
6 Tips Bagi Orang Tua Bekerja Di Rumah
By STUDiLMU Editor
Bagi wanita, bekerja dari rumah ketika hamil bisa menjadi hal yang sangat nyaman. Mereka bisa melakukan pekerjaan tanpa harus memakai pakaian kantor yang resmi, memanjakan hasrat kehamilan sepanjang hari, dan, jika perlu, pergi keluar mencari camilan di sore hari. Inilah juga yang saya rasakan.
Setelah putra saya lahir, bekerja dari rumah ternyata sedikit kurang berhasil. Saya lelah sepanjang waktu karena memberikan makanan kepada Putra saya tengah malam. Banyak pekerjaan yang menunggu, mulai dari tumpukan pakaian, piring bahkan tenggat waktu pekerjaan. Ketika saya mencoba melakukan semua itu, saya malah mematikan produktivitas. Saya menjadi tidak produktif dan saya tidak memenuhi standar untuk diri saya sendiri. Ini benar-benar mengecewakan saya.
Seorang pelatih karier mengatakan bahwa para ibu rumah tangga yang bekerja dari rumah tidak akan pernah benar-benar masuk ke daftar pekerjaan yang harus dilakukan. Akan selalu ada cucian yang harus dikerjakan dan piring kotor pasti akan ada lagi. Untuk mampu memenuhi tuntutan pekerjaan dan kehidupan pribadi Anda, luangkan beberapa menit setiap hari untuk mengidentifikasi prioritas utama Anda menjadi dua. Dan mulailah dengan yang pertama.
Jika menyelesaikan tugas-tugas itu membutuhkan waktu lebih lama daripada yang Anda perkirakan, salahkanlah kekeliruan yang ada dalam menyusun perencanaan. Menurut pelatih bisnis dan karier, kita semua benar-benar buruk dalam memprediksi hal yang dapat kita capai dalam waktu tertentu, apakah itu sehari, sebulan, atau setahun.
Dan jika Anda harus berjuang untuk menentukan prioritas, manakah yang harus dipilih antara pengasuhan anak dan prioritas pekerjaan? berikut adalah beberapa tips terbaik dari para ahli untuk para orang tua yang bekerja di rumah agar tetap produktif setiap hari.
1. Identifikasi Waktu Terbaik Anda
Sebelum saya menjadi seorang ibu, saya adalah burung hantu yang mampu menonton acara TV pukul 11 ??malam. Tetapi setelah putra saya lahir, semakin sulit untuk mengerjakan sesuatu setelah jam 8 malam.
Dalam sebuah buku yang saya baca, penulis merekomendasikan orang tua yang bekerja di rumah dapat memaksimalkan produktivitas mereka dengan memanfaatkan puncak waktu kerja mereka. Kita semua memiliki waktu yang berbeda dalam hari dimana kita paling fokus. Tangani pekerjaan yang membutuhkan otak dan kreativitas Anda selama waktu tersebut. Demikian pula, cobalah untuk mengoordinasikan pekerjaan yang membutuhkan perhatian penuh Anda dengan jadwal anak Anda. Anda mungkin tidak ingin memiliki panggilan konferensi penting ketika sedang menggendong anak. Tetapi Anda dapat menangani email atau pekerjaan administrasi dasar. Carilah waktu yang terbaik untuk Anda menyelesaikan tugas dan menjadi produktif.
2. Temukan Mitra
Saat Anda bekerja dari jarak jauh, Anda masih bertanggung jawab kepada tim Anda. Mereka mengharapkan Anda untuk memenuhi tenggat waktu Anda, berpartisipasi dalam panggilan konferensi, dan dapat diakses selama jam kantor. Pekerjaan saya sebagai seorang copywriter, mengharuskan saya untuk masuk setiap pagi ke Skype pukul 9 pagi. Jadi, saya tahu saya harus memberi makan, dan mengganti popok bayi sebelum jam 9 pagi.
Tetapi jika Anda seorang pekerja lepas, Anda mungkin perlu membuat struktur sendiri. Jika bayi Anda dapat tidur di kereta dorongnya, buatlah rencana untuk bertemu dengan orang di sebuah kedai kopi dan meluangkan satu jam untuk bekerja berdampingan sebelum beristirahat sejenak untuk mengobrol.
Jika meninggalkan rumah bukanlah suatu pilihan, cobalah untuk bekerja dengan teman di Skype pada waktu yang sama setiap minggu. Manusia adalah makhluk sosial. Dengan kata lain, "Saya akan bekerja dengan Susan sekarang" terasa lebih mendesak daripada "Saya akan bekerja sekarang." Jadi, temukanlah mitra yang dapat bekerja sama dengan Anda sehingga Anda memiliki waktu yang benar-benar produktif dalam menyelesaikan pekerjaan Anda.
3. Mengelompokkan Tugas
Mengurus bayi yang baru lahir merupakan tugas harian baru yang perlu ditambahkan ke agenda Anda. Anda mungkin tergoda untuk menggunakan waktu istirahat diantara panggilan pekerjaan untuk mencuci dan membersihkan botol atau menyelesaikan banyak cucian. Ini justru membuat Anda sulit untuk kembali ke mode kerja.
Cara yang tepat untuk membuat manajemen waktu agar Anda menjadi lebih produktif adalah dengan teknik mengelompokkan pekerjaan yang cukup sederhana. Lakukan tugas serupa pada saat yang sama. Misalnya, habiskan pagi Anda dengan menanggapi email, menyelesaikan tugas yang berhubungan dengan bayi sebelum makan siang, dan kemudian gunakan sore hari untuk menulis proposal. Berfokus pada satu jenis tugas pada satu waktu mampu mengurangi pemikiran yang berlebihan, kelelahan mental, dan memberikan 'waktu reset' yang dibutuhkan otak Anda untuk beralih dari satu tugas ke tugas lain.
Ketika Anda bekerja, singkirkanlah setiap hal-hal yang mengganggu yang berhubungan dengan cucian atau piring kotor. Multitasking tidak akan membuat Anda menjadi lebih produktif, Anda justru akan kelelahan.
4. Jauhkan Gangguan
Bayi Anda akhirnya tidur siang, dan Anda memiliki sekitar dua jam untuk mengurangi pekerjaan Anda. Anda membuka laptop dan memutuskan untuk menggulir umpan Twitter Anda dengan cepat sebelum kembali ke spreadsheet laporan. Hal berikutnya yang Anda tahu, Anda baru saja menghabiskan setengah dari waktu kerja untuk me-retweet selebritis, terdengar biasa, bukan?
Ya, kita memang sangat mudah untuk jatuh ke media sosial, terutama ketika Anda merasa kesepian (Yak, karena bayi Anda belum dapat berbicara dengan Anda). Penelitian menunjukkan bahwa waktu yang dihabiskan di media sosial benar-benar meningkatkan perasaan kesepian, yang membuat Anda semakin jauh di belakang untuk menemukan momentum. Cobalah untuk membatasi jumlah waktu yang Anda habiskan di situs "kosong" seperti media sosial. Untuk menjadi produktif, jauhkan diri Anda dari gangguan yang membuat Anda lupa dengan hal-hal yang seharusnya diselesaikan.
5. Dapatkan Bantuan
Ibu yang bekerja di rumah dapat meminta bantuan pengasuh walaupun hanya beberapa jam setiap minggu. Ini yang saya lakukan tiap dua kali seminggu. Ketika pengasuhnya tiba untuk shift 4 jam, saya meninggalkan rumah, membawa laptop saya dan pergi ke kedai kopi terdekat untuk bekerja beberapa waktu tanpa gangguan.
Jika menghabiskan uang untuk membayar pengasuh anak tampaknya berlawanan dengan intuisi atau finansial, mintalah bantuan dari keluarga. Ya, hanya untuk beberapa jam, sehingga Anda dapat menjadi fokus dan produktif.
6. Tentukan Waktu Anda
Sangatlah mudah untuk membuang waktu ketika bekerja dari rumah, terutama ketika perhatian Anda terbagi antara laptop dan keluarga. Apakah Anda pernah mendengar tentang Hukum Parkinson? Ini adalah pepatah yang berarti selesaikanlah pekerjaan pada saat Anda mendapatkannya. Pada dasarnya, jika Anda memberi diri Anda seminggu untuk menyelesaikan tugas yang seharusnya hanya butuh beberapa jam, tugas akan mulai terasa lebih kompleks dan menegangkan selama minggu ini. Di sisi lain, menetapkan jumlah waktu yang tepat untuk suatu proyek memungkinkan Anda bekerja lebih pintar, lebih cepat dan lebih produktif.
Anda merasa tidak yakin bagaimana menentukan durasi waktu untuk menetapkan tugas? Lacaklah waktu Anda. Ada beberapa cara berbeda untuk melakukan ini. Anda dapat mengatur timer untuk 30, 15, atau bahkan lima menit dan mencatat apa yang dapat Anda capai dalam rentang waktu itu. Atau coba lacak tugas-tugas tertentu untuk mengetahui durasi waktu yang sebenarnya, gunakan timer Anda dan catat dengan tepat waktu Anda memulai dan berhenti mengerjakannya. Setelah Anda memiliki rasa yang lebih realistis tentang durasi waktu untuk melakukan suatu hal, Anda dapat membuat perencanaan yang lebih baik sehingga dapat mengurangi tingkat stres.
Menjadi orang tua yang bekerja di rumah mungkin nyaman, tetapi tidak berarti itu adalah hal yang mudah. Hal paling penting yang dapat Anda lakukan adalah mengurangi kelonggaran diri Anda. Anda hanya manusia, Anda menjadi lelah dan sibuk pada saat yang bersamaan.
Jika tiba saatnya Anda harus bekerja di rumah sambil mengurusi bayi, cobalah bekerja melalui kiat-kiat produktivitas ini. ini membantu Anda untuk tetap produktif. Anda tetap dapat memenuhi tanggung jawab pekerjaan dan tetap menjadi ibu yang baik untuk keluarga.
Featured Career Advice
-
Teamwork & Collaboration
Mendesain Proses Hiring yang Berbeda
-
Leadership
Memimpin Secara Virtual
-
Tips of Management
Investasi yang Sebaiknya Dimiliki Oleh Karyawan
-
Emotional Intelligence
Mindfulness Dalam Kerja
-
Teamwork & Collaboration
Melakukan Kolaborasi Secara Virtual
-
Marketing & Sales
Fitur Live Streaming Sebagai Strategi Sosial Media Marketing
-
Productivity
Aktivitas untuk Mengatasi Kebosanan di Kantor
-
Leadership
Melakukan Delegasi Dalam Bekerja
-
Leadership
Perbedaan Bos dan Leader
-
Enterpreneurship
Mengenal dan Membuat Laporan Keuangan Sederhana
-
Enterpreneurship
Mengenal 6 Tipe Pelanggan Sulit
-
Self Improvement
Keseimbangan Untuk Ibu Bekerja
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru
-
Emotional Intelligence
Cara Mengatasi Burnout
-
Enterpreneurship
Mengenal Copyright
-
Tips of Management
Jenis Asuransi yang Diperlukan oleh Pekerja
-
Marketing & Sales
Dari Pengertian Hingga Strategi Digital Marketing
-
Resume & Interviewing
Cara Membuat CV yang Menarik HRD!
-
Productivity
Menerapkan Grit di Tempat Kerja
-
Motivation
Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?
-
Generation Millenials & Z
Kian Minimalis untuk Rumah ala Milenial
-
Self Improvement
Menghadapi Quarter Life Crisis
-
Generation Millenials & Z
Menariknya Kerja di Startup!
-
Tips of Management
Mempersiapkan Dana Darurat untuk Peristiwa Tak Terduga
-
E-learning
Kartu Prakerja dan Pelatihan Online
-
Self Improvement
7 Tips Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru
-
Productivity
Semakin Produktif dengan Makanan Sehat
-
Communication
Komunikasi Bisnis: Verbal & Non-verbal
-
Leadership
Kepemimpinan di Masa Krisis (Leadership in Crisis Time)
-
Generation Millenials & Z
Parenting Gaya Millennials
-
Motivation
3 Tips Never Give Up
-
Motivation
Sumber dan Faktor yang Menghilangkan Gairah Kerja
-
Self Improvement
Bekerja di Luar Passion? Siapa Takut!
-
Self Improvement
Pengertian Tidur, Manfaat Tidur, Serta Hubungan Antara Tidur dan Kinerja
-
Leadership
Budaya Organisasi: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya
-
Leadership
Etika Bisnis: Definisi, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya dalam Perusahaan
-
Self Improvement
Pengertian Hutang dan 8 Cara Mengelola Hutang secara Efektif
-
Self Improvement
Pengertian Kartu Kredit dan 20 Cara Menggunakannya Secara Efektif
-
Self Improvement
Kerja Online: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kerja Online
-
Self Improvement
Kerja Sampingan: Definisi, Manfaat dan Mengapa Ini Penting untuk Karyawan?
-
Leadership
Integritas: Pengertian, Contoh, Kebiasaan dan Cara Membentuknya
-
Enterpreneurship
Usaha Rumahan: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan, serta Hal yang Perlu Disiapkan
-
Enterpreneurship
10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba
-
Self Improvement
Manajemen Keuangan, Manfaat dan Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan
-
Leadership
Pengertian Manajemen, Tujuan Manajemen dan Keterampilan Manajemen
-
Generation Millenials & Z
Generasi Milenial, Fakta Generasi Milenial dan Tantangan Generasi Milenial
-
Mindset
Pengertian dan Manfaat Positive Thinking, serta Bagaimana Ini dapat Mengubah Hidup Kita?
-
Marketing & Sales
Negosiasi, Ciri-Ciri Negosiasi dan Contoh Negosiasi
-
Communication
Apa Saja Unsur-Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui?
-
Leadership
Pengertian Fungsi Kepemimpinan dan 15 Fungsi Kepemimpinan
-
Communication
Pengertian Komunikasi secara Umum dan Tujuan Komunikasi
-
Self Improvement
Apa Itu Tujuan Hidup dan Bagaimana Mencari Tujuan Hidup?
-
Motivation
6 Langkah Utama untuk Tetap Mempertahankan Motivasi Hidup
-
Innovation
Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi