
Generation Millennials & Z
6 Cara Bersosialisasi Ala Kaum Milenial
By STUDiLMU Editor
Bersosialisasi merupakan proses pembentukan pertemanan. Tentunya dalam dunia kerja, setiap kita juga membutuhkan hubungan yang baik dengan rekan kerja dan orang lain yang terlibat dalam pekerjaan kita. Sama seperti hubungan lainnya sosialisasi yang kita lakukan di tempat kerja terjadi antara kita dan orang yang kita sukai dan kagumi. Lagipula, siapa yang mau melakukan kebaikan untuk untuk orang atau koneksi yang tidak terpercaya?
Cara bersosialisasi yang dilakukan kaum milenial memiliki perbedaan dengan cara bersosialisasi yang dimiliki generasi lainnya. Seperti yang kita ketahui, kaum milenial sangat memanfaatkan media sosial untuk bersosialisasi. Kaum milenial cenderung bersosialisasi dengan tidak terstruktur. Mereka memiliki cara yang lebih santai, mereka bersosialisasi dengan menghabiskan makan siang dan memiliki percakapan santai dengan rekan kerja.
Mungkin, bagi beberapa orang ini akan terlihat seperti hal yang tidak serius. Sehingga, kaum milenial disepelekan dan dianggap sebagai kaum yang acuh bahkan terkesan tidak peduli terhadap orang lain. Nah, rekan pembaca tidak perlu khawatir, apalagi jika Anda adalah bagian dari kaum milenial itu sendiri. Kali ini, kita akan membahas 6 cara bersosialisasi ala kaum milenial sehingga Anda dapat mengembangkan dan memelihara hubungan Anda dengan orang lain.
1. Berjejaring dimana saja dan kapan saja.
Cara bersosialisasi ala kaum milenial yang pertama adalah berjejaring dimana saja dan kapan saja. Kaum milenial mungkin melewatkan janji–janji pertemuan formal dengan para afiliasi professional. Menghadiri lebih banyak acara berjejaring formal bukanlah hal yang buruk. Ini justru bisa sangat membantu kaum milenial. Tetapi, itu bukan satu-satunya tempat dan cara untuk Anda dapat berjejaring. Ketika kaum milenial menganggap bahwa kesempatan itu adalah waktu untuk membentuk koneksi, maka kaum milenial akan melihat bahwa mereka memiliki banyak peluang untuk berjejaring.
Dan dalam hal ini, berjejaring bukan hanya harus dilakukan dalam keadaan yang formal saja. Berjejaring juga dapat dilakukan dalam keadaan yang santai dan tidak tegang. Anda dapat membicarakan tentang pekerjaan dan tujuan yang berhubungan dengan karier selama menemani anak-anak bermain, mengantar atau menjemput anak-anak di sekolah, di gereja, atau bahkan selama pesta. Berjejaring juga dapat dilakukan ketika Anda sedang membaca buku atau acara budaya lainnya, dan segala jenis kumpul-kumpul lainnya. Yang harus menjadi fokus Anda adalah, berjejaringlah dimanapun dan kapanpun.
2. Bertemu dengan lebih banyak orang.
Cara bersosialisasi ala kaum milenial yang kedua adalah bertemu dengan lebih banyak orang. Untuk mewujudkannya, cobalah untuk bergabung dengan komunitas. Ketika Anda bergabung dengan komunitas, itu membantu Anda untuk menjadi lebih sosial dan sedikit ekstrovert. Semakin banyak orang yang Anda kenal, semakin besar kemungkinan Anda menjalin hubungan dengan seseorang yang mungkin mengetahui pekerjaan atau orang yang baik untuk Anda. Cari peluang untuk memperluas jaringan Anda. Ini bisa saja melalui cara sederhana seperti mengobrol di lift, memperkenalkan diri kepada pembicara di sebuah konferensi, atau menyapa orang yang Anda lihat di kelas yoga. Temui lebih banyak orang dan terkoneksi lah dengan mereka.
3. Terhubung dengan orang baru secara online.
Cara bersosialisasi ala kaum milenial yang ketiga adalah terhubung dengan orang baru secara online. Gunakan LinkedIn, Facebook, Twitter, Snapchat secara maksimal. Jangan malu-malu berhubungan dengan orang yang Anda temui secara langsung di jejaring sosial ini. Ini akan membuat Anda tetap diingat. Kartu nama atau email dapat dengan mudah disimpan dan dilupakan. Kicauan Anda, kiriman LinkedIn, dan aktivitas media sosial lainnya dapat membuat hubungan Anda dengan orang lain terasa lebih dekat dan lebih intim.
Media sosial seperti LinkedIn dan Twitter adalah platform yang baik untuk terhubung secara sosial ketika Anda bertemu dengan orang baru dalam acara formal. Jika Anda bertemu dalam acara yang lebih santai, platform media sosial seperti Facebook atau Instagram akan terasa lebih tepat. Jika ragu, Anda dapat bertanya apakah secara langsung atau melalui email apakah mereka ingin terhubung di media sosial. Hindari menghubungkan di semua situs sosial sekaligus. Itu hal yang sangat berlebihan.
4. Temukan seorang mentor.
Cara bersosialisasi ala kaum milenial yang keempat adalah menemukan seorang mentor. Meskipun baik untuk mengenal banyak orang, ada baiknya untuk membangun hubungan jangka panjang yang dalam. Temukan seorang mentor yang dapat menjadi tumpuan sepanjang karier Anda. seorang mentor membantu Anda untuk mengevaluasi tawaran pekerjaan, memberitahu kapan saat yang tepat untuk meninggalkan pekerjaan, menegosiasikan kenaikan gaji, dan umumnya membantu Anda mengatasi permasalahan karier.
5. Berteman di tempat kerja.
Cara bersosialisasi ala kaum milenial yang kelima adalah berteman di tempat kerja. Anda memang tidak akan berada di pekerjaan saat ini selamanya, begitu juga dengan rekan kerja Anda. Membangun hubungan yang kuat dengan rekan kerja akan membuat waktu Anda di tempat kerja lebih menyenangkan, dan mungkin juga memberikan peluang terkait pekerjaan di masa depan. Jadi usahakan untuk pergi makan siang, bersenang-senang, dan datang untuk perayaan ulang tahun rekan kerja.
6. Bergantung pada diri sendiri.
Cara bersosialisasi ala kaum milenial yang keenam adalah bergantung pada diri sendiri. Ingatlah, sekalipun Anda harus membangun hubungan yang baik, Anda tetap tidak dapat menggantungkan diri sepenuhnya dengan orang lain. Bergantunglah pada diri sendiri. Namun, tidak ada salahnya untuk merekomendasikan seorang teman untuk menghadiri wawancara atau memberitahu peluang terkait karier lainnya. Mereka juga mungkin melakukan hal yang sama. Hanya saja, jangan berharap bahwa rekan kerja akan melakukan juga hal baik seperti yang Anda perbuat.
Itulah 6 cara bersosialisasi ala kaum milenial. 6 cara ini akan membantu rekan pembaca, khususnya kaum milenial untuk dapat memiliki koneksi dan berjejaring dengan orang lain yang mungkin saja akan membantu Anda mengalami peningkatan karier yang luar biasa.
Featured Career Advice
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table
-
E-learning
Tipe-tipe Kecerdasan Manusia
-
E-learning
Meningkatkan Daya Ingat
-
E-learning
Menciptakan Suasana yang Nyaman dalam Belajar
-
E-learning
Meningkatkan Kecepatan Belajar dengan Meningkatkan Fokus
-
E-learning
Musik Memperkuat Konsentrasi dan Fokus
-
E-learning
Pentingnya Mindset untuk Membangun Sukses
-
Tips of Management
Memahami Supply Chain Management
-
Communication
Presentasi Dengan Menggunakan Teknik Storytelling
-
Communication
Fungsi dan Manfaat dari Storytelling dalam Komunikasi
-
Communication
Apa Itu Storytelling
-
E-learning
Mengenal Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
-
Tips of Management
7 Langkah Mudah Membuat Mind Map
-
Tips of Management
Mengenal Jenis-Jenis Mind Map
-
Tips of Management
Permudah Pekerjaan Anda dengan Mind Map
-
E-learning
Etika di dalam Kegiatan Belajar-mengajar Melalui Zoom yang Harus Anda Ketahui!
-
E-learning
Fitur-fitur Zoom untuk Pembelajaran Menjadi Lebih Menarik!
-
Generation Millenials & Z
Membuat Lingkungan Kerja yang Baik untuk Generasi Millenial dan Gen Z
-
Generation Millenials & Z
Berbagai Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menciptakan Keceriaan Lintas Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menghadapi Generation Gap di Lingkungan Kerja
-
Emotional Intelligence
Menghadapi Tipe Orang Negatif di Lingkungan Kerja