
Productivity
5 Strategi Ampuh Meningkatkan Produktivitas Karyawan
By STUDiLMU Editor
“Ini tidak selalu tentang siapa yang kita pekerjakan, melainkan bagaimana cara mendukung dan menyemangati karyawan untuk memaksimalkan apa yang mereka lakukan”.
Dalam sebuah perusahaan, manajemen dan semua tingkatan karyawan adalah satu kesatuan tim yang harus saling menguatkan dan mendukung satu sama lain.
Banyak wirausahawan yang baru memulai bisnis mereka dan merasa bingung untuk menemukan upaya dalam meningkatkan produktivitas karyawan mereka. Banyak dari mereka lupa bahwa menemukan cara terbaik untuk membuat karyawan menjadi lebih produktif adalah hal yang tidak kalah penting dari menjaga bisnis.
Sayangnya, segala ide untuk mendapatkan hasil yang terbaik dari karyawan sering kali salah kaprah. Banyak pengusaha secara keliru berpikir bahwa memiliki lebih banyak karyawan yang produktif dengan menugaskan mereka lebih banyak pekerjaan dengan tenggat waktu yang lebih pendek adalah ide yang baik. Faktanya, ini bukan jalan yang efektif untuk ditempuh, dan metode seperti ini sering menyebabkan karyawan merasa tidak puas, frustasi bahkan mengundurkan diri.
Untuk membuat karyawan tampil dengan potensi terbaik mereka, kita sendirilah yang harus mendukung dan membantu mereka agar sukses. Berikut ini adalah lima cara untuk membantu karyawan menjadi lebih produktif:
1. Gunakan Teknologi yang Canggih
Untuk menghemat uang, banyak perusahaan terpaksa memberi karyawan mereka laptop yang murah, software yang kurang memadai, mesin fotokopi yang sudah sangat tua, bahkan telepon kantor yang hampir tidak dapat digunakan.
Konsekuensinya, kinerja karyawan menjadi terhambat dengan betapa lambat dan tidak nyamannya teknologi yang diberikan, dan pada akhirnya merusak tingkat produktivitas mereka.
Sebagai pemilik bisnis yang memegang peranan penting pada perusahaan, penting untuk cerdas dalam menyusun penganggaran. Penambahan beberapa nominal rupiah dan menginvestasikannya untuk membeli teknologi yang memadai akan menghasilkan perbedaan hasil kerja antara laptop baru dengan laptop lama dengan kualitas yang payah. Pengeluaran uang untuk ini jauh lebih baik daripada memiliki karyawan yang bekerja di bawah kondisi optimal.
2. Berikan Pelatihan yang Memadai
Beberapa tren yang terjadi di dunia kerja sekarang adalah karyawan baru melakukan pekerjaan mereka dimulai dari hari pertama, bahkan tanpa ada pelatihan sama sekali.
Banyak pihak manajemen yang berpendapat bahwa hal ini dilakukan demi mempercepat hasil produktivitas dari para karyawan baru. Mereka tidak sabar untuk mendapatkan hasil kerja dari para pendatang baru. Apalagi mereka yakin bahwa semua karyawan yang dipekerjakan adalah mereka yang memiliki kriteria yang diperlukan oleh perusahaan. Jadi, buat apa ada pelatihan kerja kembali?.
Karyawan baru mungkin bisa melewati hari dengan belajar secara perlahan-lahan, tetapi mereka tidak belajar seluk beluk tentang bagaimana benar-benar efisien dengan pekerjaan mereka. Pelatihan yang tepat memberi karyawan pengetahuan tentang bagaimana melakukan pekerjaan mereka secara optimal.
3. Buat Karyawan Anda Merasa Nyaman
Perusahaan sering memberlakukan beberapa aturan yang konyol. Karyawan harus mengenakan jas dan dasi di kantor padahal sedang tidak ada jadwal kunjungan dengan klien, jadi karyawan tidak perlu menggunakan pakaian yang terlalu formal. Contoh lainnya, tidak ada istirahat untuk makan siang sebelum pukul 12:00, tidak peduli seberapa lapar karyawan, atau beberapa peraturan konyol lainnya yang membuat karyawan merasa terancam dan tidak nyaman.
Ini adalah aturan yang berpotensi dapat melukai tingkat produktivitas karyawan karena secara tidak langsung kita memaksa mereka masuk ke dalam kondisi kerja yang tidak optimal.
Bagaimanapun, seluruh aturan di kantor harusnya bertujuan untuk meningkatkan kinerja karyawan, bukan melukai karyawan.
4. Jangan Memberi Makanan Cepat Saji kepada Karyawan
Ironisnya, pizza, donat, dan makanan cepat saji lainnya adalah makanan yang paling sering ditawarkan bos kepada karyawan mereka. Tahukah Anda? Ternyata makanan cepat saji merupakan makanan yang paling terkenal merusak energi dan tingkat produktivitas seseorang.
Jika perusahaan Anda memiliki sistem catering untuk makan siang para karyawannya, kami sangat menyarankan Anda untuk menjauhi makanan cepat saji dan memilih makanan sehat untuk dikonsumsikan para karyawan.
5. Pelajari kekuatan dan kelemahan karyawan
Bagian dari memaksimalkan produktivitas karyawan adalah melibatkan pendelegasian tugas kepada masing-masing dari mereka secara tepat. Untuk melakukan hal itu, kita harus tahu apa yang mampu dilakukan masing-masing karyawan, dan yang lebih penting, apa yang tidak mampu mereka lakukan. Bukan hal yang aneh bagi pemberi kerja untuk menugaskan seorang karyawan sebuah proyek yang karyawannya merasa tidak nyaman melakukannya, dan karena karyawan itu tidak ingin dilihat sebagai orang yang tidak kompeten atau benar-benar malas, ia lebih suka melakukan pekerjaan yang buruk di perusahaan.
Tentu saja ini sangat berbahaya, karyawan yang mengerjakan tugas yang tidak sesuai dengan keahlian mereka, akan memiliki semangat kerja yang menurun dari hari ke hari. Tidak ada passion di dalam diri mereka untuk melakukannya. Bukan hanya itu, ini juga dapat mengancam kualitas bisnis Anda.
Itulah lima strategi ampuh untuk meningkatkan tingkat produktivitas karyawan. Memperhatikan kebahagiaan para karyawan adalah salah satu komponen penting agar mereka merasa nyaman dalam bekerja. Jika karyawan tidak merasa nyaman, maka tingkat produktivitas pasti akan menurun, dan pastinya kita semua tidak ingin hal ini terjadi, bukan?.
Featured Career Advice
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru
-
Emotional Intelligence
Cara Mengatasi Burnout
-
Enterpreneurship
Mengenal Copyright
-
Tips of Management
Jenis Asuransi yang Diperlukan oleh Pekerja
-
Marketing & Sales
Dari Pengertian Hingga Strategi Digital Marketing
-
Resume & Interviewing
Cara Membuat CV yang Menarik HRD!
-
Productivity
Menerapkan Grit di Tempat Kerja
-
Motivation
Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?
-
Generation Millenials & Z
Kian Minimalis untuk Rumah ala Milenial
-
Self Improvement
Menghadapi Quarter Life Crisis
-
Generation Millenials & Z
Menariknya Kerja di Startup!
-
Tips of Management
Mempersiapkan Dana Darurat untuk Peristiwa Tak Terduga
-
E-learning
Kartu Prakerja dan Pelatihan Online
-
Self Improvement
7 Tips Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru
-
Productivity
Semakin Produktif dengan Makanan Sehat
-
Communication
Komunikasi Bisnis: Verbal & Non-verbal
-
Leadership
Kepemimpinan di Masa Krisis (Leadership in Crisis Time)
-
Generation Millenials & Z
Parenting Gaya Millennials
-
Motivation
3 Tips Never Give Up
-
Motivation
Sumber dan Faktor yang Menghilangkan Gairah Kerja
-
Self Improvement
Bekerja di Luar Passion? Siapa Takut!
-
Self Improvement
Pengertian Tidur, Manfaat Tidur, Serta Hubungan Antara Tidur dan Kinerja
-
Leadership
Budaya Organisasi: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya
-
Leadership
Etika Bisnis: Definisi, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya dalam Perusahaan
-
Self Improvement
Pengertian Hutang dan 8 Cara Mengelola Hutang secara Efektif
-
Self Improvement
Pengertian Kartu Kredit dan 20 Cara Menggunakannya Secara Efektif
-
Self Improvement
Kerja Online: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kerja Online
-
Self Improvement
Kerja Sampingan: Definisi, Manfaat dan Mengapa Ini Penting untuk Karyawan?
-
Leadership
Integritas: Pengertian, Contoh, Kebiasaan dan Cara Membentuknya
-
Enterpreneurship
Usaha Rumahan: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan, serta Hal yang Perlu Disiapkan
-
Enterpreneurship
10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba
-
Self Improvement
Manajemen Keuangan, Manfaat dan Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan
-
Leadership
Pengertian Manajemen, Tujuan Manajemen dan Keterampilan Manajemen
-
Generation Millenials & Z
Generasi Milenial, Fakta Generasi Milenial dan Tantangan Generasi Milenial
-
Mindset
Pengertian dan Manfaat Positive Thinking, serta Bagaimana Ini dapat Mengubah Hidup Kita?
-
Marketing & Sales
Negosiasi, Ciri-Ciri Negosiasi dan Contoh Negosiasi
-
Communication
Apa Saja Unsur-Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui?
-
Leadership
Pengertian Fungsi Kepemimpinan dan 15 Fungsi Kepemimpinan
-
Communication
Pengertian Komunikasi secara Umum dan Tujuan Komunikasi
-
Self Improvement
Apa Itu Tujuan Hidup dan Bagaimana Mencari Tujuan Hidup?
-
Motivation
6 Langkah Utama untuk Tetap Mempertahankan Motivasi Hidup
-
Innovation
Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi
-
Communication
Komunikasi adalah Fungsi Kepemimpinan Inti Para Pemimpin
-
Leadership
Apa Saja Teori Kepemimpinan yang Penting untuk Kita Ketahui?
-
Communication
5 Langkah dalam Komunikasi Efektif selama Krisis
-
Marketing & Sales
Pengertian Ekuitas Merek dan Keutamaannya
-
Communication
Contoh Komunikasi Verbal dan Non-verbal dalam Dunia Kerja
-
Communication
Mengenal Fungsi Komunikasi dan 4 Contohnya dalam Bisnis
-
Leadership
Pengertian Kepemimpinan secara Umum dan 6 Jenis Kepemimpinan
-
Leadership
Mengenal Gaya Kepemimpinan dalam Organisasi dan 5 Keutamaannya
-
Teamwork & Collaboration
Apa Itu Keterampilan Sosial dalam Kerjasama Tim?
-
Teamwork & Collaboration
Apa Itu Kerjasama Tim? dan Bagaimana Perusahaan Mendorongnya?
-
Leadership
Apa itu Etika Bisnis? dan 6 Cara Menulis Kode Etik untuk Bisnis
-
Emotional Intelligence
3 Alasan Mengapa Millennial Fokus Pada Kecerdasan Emosional