
Resume & Interviewing
5 Kesalahan Fatal Dalam Wawancara Kerja
By STUDiLMU Editor
Wawancara kerja adalah salah satu hal yang paling ditakuti oleh para calon karyawan yang sedang gigih dalam mencari pekerjaan yang mereka inginkan. Hal ini juga dapat membuat calon karyawan menjadi bimbang karena mereka harus ‘menjual dan mempromosikan’ diri mereka dengan segala pencapaian yang mereka miliki namun, di sisi lain mereka juga harus menyampaikannya dengan segala kerendahan hati agar tidak terlihat sombong dan berlebihan. Dalam kata lain, saat Anda melakukan wawancara, Anda harus berkata singkat namun membuat para perekrut mengerti bahwa Anda memiliki kemampuan yang mereka cari.
Anda juga harus ingat bahwa terlalu berlebihan menceritakan pencapaian apa yang telah Anda raih di perusahaan sebelumnya, juga akan memberikan kesan yang kurang baik. Daripada Anda menghabiskan waktu Anda untuk menceritakan hal tersebut, lebih baik Anda menjelaskan tentang nilai-nilai apa saja yang dapat Anda berikan terhadap tim, produk serta perusahaan tersebut agar para perekrut mengerti lebih jelas bagaimana Anda sebenarnya.
Nah! pada kali ini kita akan membahas lima kesalahan fatal yang benar-benar harus Anda hindari saat melakukan wawancara kerja.
1. Tidak memiliki persiapan yang matang
Ini adalah kesalahan utama yang sangat sering dilakukan oleh para pencari kerja saat mereka menghadapi wawancara kerja. Sebagai contoh:
Pewawancara: “Apa yang Anda ketahui tentang perusahaan kami?”
Kandidat: “Hmm, saya tidak sepenuhnya mengetahui tentang perusahaan ini karena saya hanya mendaftar semua lowongan kerja yang saya temukan di website pencarian kerja XYZ.”
Oh tidak! Jawaban seperti itu sangatlah fatal. Bagaimana Anda dapat bergabung pada suatu perusahaan tanpa Anda mengetahui latar belakang perusahaan serta apa yang perusahaan tersebut produksi? Sediakan waktu 30-60 menit untuk mencari informasi tentang perusahaan yang memanggil Anda untuk sesi wawancara sehingga Anda bisa menjawab segala pertanyaan pewawancara dengan baik dan benar.
2. Tidak bersemangat saat sesi wawancara
Anda perlu ingat bahwa para perekrut memiliki ekspektasi yang besar untuk bertemu dengan kandidat yang bergairah dan bersemangat dengan pekerjaan yang mereka perjuangkan. Namun, jika cara Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan wawancara dengan nada yang tidak meyakinkan, bagaimana perekrut dapat percaya bahwa Anda benar-benar menginginkan pekerjaan tersebut? Sebagai contoh:
Pewawancara: “Apa yang membuat Anda tertarik untuk bekerja dengan perusahaan kami?”
Kandidat: “Saat saya membuka email ternyata saya mendapat panggilan wawancara di perusahaan ini, jadi saya coba saja.”
Saya tidak akan heran jika perekrut akan merasa kecewa dengan jawaban yang seperti itu. Jika Anda mendapatkan pertanyaan yang seperti ini, Anda dapat menjelaskan bagaimana Anda ingin memajukan perusahaan dan tim, bukan hanya diri Anda sendiri. Tunjukkan bahwa Anda adalah seorang pemain tim yang baik yang dapat memberikan dampak yang hebat untuk perusahaan tersebut.
3. Kurang memiliki kesadaran diri
Saat sesi wawancara berlangsung, tanpa kita sadari para perekrut juga menguji kesadaran diri kita. Terutama kesadaran akan kelebihan serta kekurangan kita. Selain itu, mereka juga menguji kita apakah kita adalah seseorang yang rela dalam mendapatkan umpan balik atau tidak.
Pewawancara: “Tolong ceritakan, apa kelemahan terbesar Anda?”
Kandidat: “Saya bekerja terlalu keras dan terlalu peduli dengan apa yang saya kerjakan.”
Jawablah pertanyaan seperti ini dengan penyampaian yang positif dan baik. Jika Anda menjawab seperti demikian, mungkin Anda akan terlihat seperti tidak memiliki kekurangan apapun. Selain itu, pewawancara juga akan berpikir bahwa Anda tidak cukup sadar dengan kelemahan Anda dan tidak terbuka untuk pertumbuhan.
Dengan menceritakan apa yang sedang Anda perbaiki dari kelemahan Anda tersebut, Anda akan membangun hubungan yang baik dengan pewawancara karena telah bersikap jujur dan apa adanya.
4. Bersikap egois dan ingin menang sendiri
Pewawancara: “Apa yang Anda harapkan pada posisi kerja ini?”
Kandidat: “Jika saya mendapatkan posisi ini, saya berharap dapat memperluas jaringan dan membuat karir saya semakin melejit.”
Saat Anda bergabung ke dalam suatu institusi atau perusahaan, Anda juga harus memikirkan perkembangan tim dan perusahaan Anda, bukan hanya diri Anda sendiri. Perekrut ingin bekerja dengan seseorang yang rendah hati dan mau belajar untuk berkembang, bukan seseorang yang melihat pekerjaannya sebagai batu loncatan untuk sesuatu yang lebih dan hanya memikirkan dirinya sendiri.
5. Sedikit Mendengarkan
Kandidat yang kuat adalah pendengar yang baik. Bertanya dan belajar apa arti dibalik pertanyaan itu penting. Tunjukkan bahwa Anda ingin tahu secara intelektual dan ingin menyesuaikan jawaban serta pengetahuan Anda dengan informasi-informasi baru yang mungkin belum Anda ketahui sebelumya.
Tujuan pewawancara memberi pertanyaan-pertanyaan lain adalah untuk mempelajari lebih lanjut tentang keahlian Anda serta kemampuan penalaran deduktif Anda.
Tunjukkan bahwa Anda adalah seseorang yang akan membawa tingkat komitmen dan energi untuk pekerjaan itu dengan menunjukkan semangat untuk ruang, perusahaan, dan orang-orang. Biarkan pewawancara melihat pola pikir, fleksibilitas, dan kesadaran diri Anda sehingga mereka tahu Anda dapat mendengarkan umpan balik dan belajar untuk terus berkembang.
Featured Career Advice
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru
-
Emotional Intelligence
Cara Mengatasi Burnout
-
Enterpreneurship
Mengenal Copyright
-
Tips of Management
Jenis Asuransi yang Diperlukan oleh Pekerja
-
Marketing & Sales
Dari Pengertian Hingga Strategi Digital Marketing
-
Resume & Interviewing
Cara Membuat CV yang Menarik HRD!
-
Productivity
Menerapkan Grit di Tempat Kerja
-
Motivation
Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?
-
Generation Millenials & Z
Kian Minimalis untuk Rumah ala Milenial
-
Self Improvement
Menghadapi Quarter Life Crisis
-
Generation Millenials & Z
Menariknya Kerja di Startup!
-
Tips of Management
Mempersiapkan Dana Darurat untuk Peristiwa Tak Terduga
-
E-learning
Kartu Prakerja dan Pelatihan Online
-
Self Improvement
7 Tips Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru
-
Productivity
Semakin Produktif dengan Makanan Sehat
-
Communication
Komunikasi Bisnis: Verbal & Non-verbal
-
Leadership
Kepemimpinan di Masa Krisis (Leadership in Crisis Time)
-
Generation Millenials & Z
Parenting Gaya Millennials
-
Motivation
3 Tips Never Give Up
-
Motivation
Sumber dan Faktor yang Menghilangkan Gairah Kerja
-
Self Improvement
Bekerja di Luar Passion? Siapa Takut!
-
Self Improvement
Pengertian Tidur, Manfaat Tidur, Serta Hubungan Antara Tidur dan Kinerja
-
Leadership
Budaya Organisasi: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya
-
Leadership
Etika Bisnis: Definisi, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya dalam Perusahaan
-
Self Improvement
Pengertian Hutang dan 8 Cara Mengelola Hutang secara Efektif
-
Self Improvement
Pengertian Kartu Kredit dan 20 Cara Menggunakannya Secara Efektif
-
Self Improvement
Kerja Online: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kerja Online
-
Self Improvement
Kerja Sampingan: Definisi, Manfaat dan Mengapa Ini Penting untuk Karyawan?
-
Leadership
Integritas: Pengertian, Contoh, Kebiasaan dan Cara Membentuknya
-
Enterpreneurship
Usaha Rumahan: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan, serta Hal yang Perlu Disiapkan
-
Enterpreneurship
10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba
-
Self Improvement
Manajemen Keuangan, Manfaat dan Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan
-
Leadership
Pengertian Manajemen, Tujuan Manajemen dan Keterampilan Manajemen
-
Generation Millenials & Z
Generasi Milenial, Fakta Generasi Milenial dan Tantangan Generasi Milenial
-
Mindset
Pengertian dan Manfaat Positive Thinking, serta Bagaimana Ini dapat Mengubah Hidup Kita?
-
Marketing & Sales
Negosiasi, Ciri-Ciri Negosiasi dan Contoh Negosiasi
-
Communication
Apa Saja Unsur-Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui?
-
Leadership
Pengertian Fungsi Kepemimpinan dan 15 Fungsi Kepemimpinan
-
Communication
Pengertian Komunikasi secara Umum dan Tujuan Komunikasi
-
Self Improvement
Apa Itu Tujuan Hidup dan Bagaimana Mencari Tujuan Hidup?
-
Motivation
6 Langkah Utama untuk Tetap Mempertahankan Motivasi Hidup
-
Innovation
Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi
-
Communication
Komunikasi adalah Fungsi Kepemimpinan Inti Para Pemimpin
-
Leadership
Apa Saja Teori Kepemimpinan yang Penting untuk Kita Ketahui?
-
Communication
5 Langkah dalam Komunikasi Efektif selama Krisis
-
Marketing & Sales
Pengertian Ekuitas Merek dan Keutamaannya
-
Communication
Contoh Komunikasi Verbal dan Non-verbal dalam Dunia Kerja
-
Communication
Mengenal Fungsi Komunikasi dan 4 Contohnya dalam Bisnis
-
Leadership
Pengertian Kepemimpinan secara Umum dan 6 Jenis Kepemimpinan
-
Leadership
Mengenal Gaya Kepemimpinan dalam Organisasi dan 5 Keutamaannya
-
Teamwork & Collaboration
Apa Itu Keterampilan Sosial dalam Kerjasama Tim?
-
Teamwork & Collaboration
Apa Itu Kerjasama Tim? dan Bagaimana Perusahaan Mendorongnya?
-
Leadership
Apa itu Etika Bisnis? dan 6 Cara Menulis Kode Etik untuk Bisnis
-
Emotional Intelligence
3 Alasan Mengapa Millennial Fokus Pada Kecerdasan Emosional