
Communication
5 Kesalahan Bahasa Tubuh yang Harus Dihindari di Tempat Kerja
By STUDiLMU Editor
Ketika kita mendengar kata “komunikasi”, ini bukan hanya tentang komunikasi verbal, namun juga komunikasi non-verbal. Komunikasi non-verbal itu mencakup mimik dan gerak tubuh seseorang, atau biasa kita sebut sebagai ‘bahasa tubuh’. Bahasa tubuh yang kita berikan ternyata memberikan arti tersirat yang bisa dibaca dengan jelas oleh orang-orang yang memahaminya loh!
Wah kalau sudah seperti ini, berarti kita tidak boleh sembarangan dalam memperlihatkan Bahasa tubuh kita kepada orang lain. Karena bisa saja bahasa tubuh yang salah memberikan makna yang salah atau mungkin membuat orang lain menjadi salah paham dengan kita. Oleh karena itu, kita perlu berhati-hati dengan bagaimana kita mengekspresikan diri melalui bahasa tubuh kepada orang lain.
Pada artikel kali ini, kami akan membahas tentang 5 kesalahan bahasa tubuh yang benar-benar harus kita hindari di tempat kerja. Tidak peduli dimanapun rekan pembaca bekerja, entah di lapangan, kantor, ataupun bekerja di rumah. Selagi rekan pembaca akan bertemu dan berinteraksi langsung dengan orang lain saat bekerja, Anda perlu menghindari 5 bahasa tubuh di bawah ini. Kira-kira apa saja ya? Yuk, kita simak penjelasannya berikut ini.
1. Menghindari Kontak Mata.
Seperti sebuah ungkapan yang sering kita dengar, “mata adalah jendela hati”. Melalui mata kita bisa membaca gerak-gerik seseorang, apakah orang itu sedang berbohong, berkata jujur atau mungkin sedang marah. Dalam komunikasi, ketika kita sedang berbicara dengan orang lain, entah itu audiens, rekan kerja, mitra bisnis atau bahkan manajer kita. Lalu kita berusaha untuk menghindari kontak mata dengan mereka, ini hanya akan membuat kita terlihat tidak profesional. Mengapa? Karena menghindari kontak mata hanya akan membuat kita seperti tidak tertarik dengan topik pembicaraan yang sedang berlangsung. Logikanya, jika topik tersebut sangatlah penting, maka kita akan memperhatikan dan mendengarkannya dengan seksama.
Bukan hanya itu, lawan bicara kita juga akan menganggap kita sebagai seorang yang kurang atau tidak percaya diri untuk berkomunikasi dengan orang lain. Itulah mengapa kita berusaha untuk memalingkan pandangan karena takut untuk memandang orang lain.
Indikasi lain yang bisa disimpulkan dari orang-orang yang menghindari kontak mata adalah ada sesuatu hal yang disembunyikan oleh orang tersebut, sehingga mereka memalingkan matanya agar si lawan bicara tidak mengetahui sebuah kebenaran yang sedang disembunyikan. Untuk menghindari persepsi buruk atau kesalahpahaman, maka kita harus selalu mempertahankan kontak mata, terutama ketika seseorang sedang menyampaikan poin yang sangat penting kepada kita.
2. Menyilangkan Jari-jari Tangan.
Pernahkah rekan pembaca melihat seseorang yang selalu menyilangkan jari-jari tangannya? Misalnya, ketika seseorang mendengarkan orang lain berbicara, jari-jari tangannya disilangkan seakan sedang menutupi sesuatu.
Di dalam ilmu psikologi, menyilangkan jari-jari tangan menandakan bahwa kita tidak terbuka atau tidak mau terbuka dengan orang lain, terutama dengan lawan bicara kita saat itu. Tidak hanya itu, ini juga mengindikasikan bahwa kita ingin menjaga jarak dari mereka yang sedang berinteraksi dengan kita. Ada hal-hal yang sedang kita tutupi, sehingga kita tidak ingin menceritakan hal tersebut kepada lawan bicara.
Secara umum, menyilangkan jari-jari tangan juga dapat diindikasikan sebagai posisi yang defensif. Kita perlu menghindari bahasa tubuh ini di tempat kerja, terutama ketika kita sedang berdiskusi hal penting dengan bos, manajer atau dengan klien dan mitra bisnis kita. Jangan sampai mereka menjadi salah paham dengan kita, karena membaca kesalahan bahasa tubuh yang kita berikan ini.
3. Memandangi Jam secara Terus-Menerus.
Coba bayangkan skenario ini ya, seorang karyawan dan manajernya sedang mengadakan coaching, lalu karyawan selalu melihat waktu di jam tangannya secara terus-menerus. Menurut rekan pembaca, apa yang akan dirasakan oleh manajernya? Apakah manajernya akan merasa senang jika karyawannya terlihat gelisah dan selalu melihat jam tangan, atau manajernya akan merasa tersinggung?
Jawaban yang tepat adalah manajer akan merasa tersinggung. Mengapa? karena melihat jam tangan atau jam dinding dengan frekuensi yang sangat sering, hanya akan membuat lawan bicara kita tersinggung dan merasa bahwa kita tidak nyaman berbicara dengan mereka. Sehingga, kita ingin segera menyelesaikan percakapan dengan mereka.
4. Hindari Postur Tubuh yang Membungkuk dan Tatapan yang Menunduk.
Postur tubuh yang selalu membungkuk hanya akan membuat kita terlihat seperti orang yang tidak bersemangat dalam menjalani hari. Apalagi jika kita harus bertemu dan berinteraksi dengan orang-orang penting di kantor atau menghadiri sebuah sesi penting seperti, sesi wawancara. Ketika kita mempertahankan posisi tubuh yang membungkuk di dalam sesi wawancara, perekrut akan menganggap bahwa kita bukanlah orang yang bergairah untuk bekerja.
Layaknya orang yang suka bermalas-malasan, perekrut akan merasa ragu untuk menjadikan kita sebagai karyawan mereka, karena mereka takut kita tidak akan berkomitmen dengan pekerjaan yang diberikan. Selain itu, tatapan mata yang selalu menunduk ketika berbicara dengan orang lain, juga harus dihindari. Mengapa? Karena bahasa tubuh seperti ini mengindikasikan bahwa kita kurang memiliki kepercayaan diri.
5. Berjabat Tangan dengan Lemah.
Cara kita berjabat tangan dengan orang lain juga dapat menentukan kepribadian kita loh! Berjabat tangan dengan lemah hanya akan memberikan kesan bahwa kita adalah seseorang yang tidak percaya diri atau ogah-ogahan untuk membangun hubungan yang baik dengan orang yang berjabat tangan dengan kita.
Dari 5 kesalahan bahasa tubuh di atas, apakah rekan pembaca pernah melakukan satu di antaranya? Jika “ya”, Yuk kita hindari 5 kesalahan bahasa tubuh di atas mulai dari sekarang, demi karier yang lebih baik di masa depan. Selamat mencoba ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advice
-
Teamwork & Collaboration
Melakukan Kolaborasi Secara Virtual
-
Marketing & Sales
Fitur Live Streaming Sebagai Strategi Sosial Media Marketing
-
Productivity
Aktivitas untuk Mengatasi Kebosanan di Kantor
-
Leadership
Melakukan Delegasi Dalam Bekerja
-
Leadership
Perbedaan Bos dan Leader
-
Enterpreneurship
Mengenal dan Membuat Laporan Keuangan Sederhana
-
Enterpreneurship
Mengenal 6 Tipe Pelanggan Sulit
-
Self Improvement
Keseimbangan Untuk Ibu Bekerja
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru
-
Emotional Intelligence
Cara Mengatasi Burnout
-
Enterpreneurship
Mengenal Copyright
-
Tips of Management
Jenis Asuransi yang Diperlukan oleh Pekerja
-
Marketing & Sales
Dari Pengertian Hingga Strategi Digital Marketing
-
Resume & Interviewing
Cara Membuat CV yang Menarik HRD!
-
Productivity
Menerapkan Grit di Tempat Kerja
-
Motivation
Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?
-
Generation Millenials & Z
Kian Minimalis untuk Rumah ala Milenial
-
Self Improvement
Menghadapi Quarter Life Crisis
-
Generation Millenials & Z
Menariknya Kerja di Startup!
-
Tips of Management
Mempersiapkan Dana Darurat untuk Peristiwa Tak Terduga
-
E-learning
Kartu Prakerja dan Pelatihan Online
-
Self Improvement
7 Tips Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru
-
Productivity
Semakin Produktif dengan Makanan Sehat
-
Communication
Komunikasi Bisnis: Verbal & Non-verbal
-
Leadership
Kepemimpinan di Masa Krisis (Leadership in Crisis Time)
-
Generation Millenials & Z
Parenting Gaya Millennials
-
Motivation
3 Tips Never Give Up
-
Motivation
Sumber dan Faktor yang Menghilangkan Gairah Kerja
-
Self Improvement
Bekerja di Luar Passion? Siapa Takut!
-
Self Improvement
Pengertian Tidur, Manfaat Tidur, Serta Hubungan Antara Tidur dan Kinerja
-
Leadership
Budaya Organisasi: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya
-
Leadership
Etika Bisnis: Definisi, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya dalam Perusahaan
-
Self Improvement
Pengertian Hutang dan 8 Cara Mengelola Hutang secara Efektif
-
Self Improvement
Pengertian Kartu Kredit dan 20 Cara Menggunakannya Secara Efektif
-
Self Improvement
Kerja Online: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kerja Online
-
Self Improvement
Kerja Sampingan: Definisi, Manfaat dan Mengapa Ini Penting untuk Karyawan?
-
Leadership
Integritas: Pengertian, Contoh, Kebiasaan dan Cara Membentuknya
-
Enterpreneurship
Usaha Rumahan: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan, serta Hal yang Perlu Disiapkan
-
Enterpreneurship
10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba
-
Self Improvement
Manajemen Keuangan, Manfaat dan Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan
-
Leadership
Pengertian Manajemen, Tujuan Manajemen dan Keterampilan Manajemen
-
Generation Millenials & Z
Generasi Milenial, Fakta Generasi Milenial dan Tantangan Generasi Milenial
-
Mindset
Pengertian dan Manfaat Positive Thinking, serta Bagaimana Ini dapat Mengubah Hidup Kita?
-
Marketing & Sales
Negosiasi, Ciri-Ciri Negosiasi dan Contoh Negosiasi
-
Communication
Apa Saja Unsur-Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui?
-
Leadership
Pengertian Fungsi Kepemimpinan dan 15 Fungsi Kepemimpinan
-
Communication
Pengertian Komunikasi secara Umum dan Tujuan Komunikasi
-
Self Improvement
Apa Itu Tujuan Hidup dan Bagaimana Mencari Tujuan Hidup?
-
Motivation
6 Langkah Utama untuk Tetap Mempertahankan Motivasi Hidup
-
Innovation
Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi
-
Communication
Komunikasi adalah Fungsi Kepemimpinan Inti Para Pemimpin
-
Leadership
Apa Saja Teori Kepemimpinan yang Penting untuk Kita Ketahui?
-
Communication
5 Langkah dalam Komunikasi Efektif selama Krisis
-
Marketing & Sales
Pengertian Ekuitas Merek dan Keutamaannya