
Leadership
5 Cara Menambah Percaya Diri Seorang Pemimpin
By STUDiLMU Editor
Definisi Pemimpin
Apa itu pemimpin? Pemimpin adalah orang yang memimpin orang-orang. Dalam bahasa Inggris, disebut Leader, yang berasal dari kata lead atau memimpin. Menurut John Maxwell, pemimpin bukan soal posisi, jabatan atau pangkat, tapi soal pengaruh. Pemimpin harus memiliki pengaruh terhadap orang-orang yang dipimpinnya. Pemimpin yang baik harus tahu kemana dia akan pergi, tahu tujuan apa yang ingin dicapai, setelah itu memotivasi dan menginspirasi orang-orang yang dipimpinnya menuju arah tersebut.
Perubahan peran menjadi pemimpin memang tidak mulus dan mudah. As I said, bukan hal sepele semudah super hero berubah wujud. Proses transisi yang dijalani oleh new leader kerap menjadi masa-masa “Serba salah”. Too young to decide, too old to ask. Dibilang sudah jago dan pengalaman, belum. Dibilang belum pengalaman, ya nggak juga. Jam terbang sudah lumayan, tapi belum cukup untuk disebut senior (masih ada yang lebih senior dan berpengalaman).
Beberapa orang akan membutuhkan beberapa saran untuk menyesuaikan diri. Baik terkait pekerjaan, maupun pengembangan diri yang mendukung transformasinya menjadi leader. Kegagalan terdahulu sebelum resmi menjadi pemimpin terkadang meninggalkan kenangan dan kekhawatiran tersendiri bagi beberapa orang. Dan akhirnya mempengaruhi kepercayaan diri dalam bersikap dan mengambil keputusan. Membuat new leader merasa harus banyak bertanya dan meminta pertimbangan pada senior maupun top leader.
Meminta masukan, saran, atau pertimbangan rekan senior atau top management bukan hal yang tabu. Tetapi terlalu banyak bertanya pun tidak akan baik untuk kesan yang Anda bangun. Bisa-bisa Anda dinilai tidak tahu apa-apa, dan tidak cukup kompeten untuk memimpin. Anda harus mempersiapkan diri secara mental dan pengetahuan terkait segala hal yang berhubungan dengan perusahaan dan pekerjaan Anda. Juga menumbuhkan serta menambah kepercayaan diri.
Pemimpin yang Percaya Diri
Untuk menumbuhkan dan menambah kepercayaan diri Anda sebagai pemimpin, tips berikut dapat Anda ikuti.
1. Tidak harus sempurna
Acapkali keinginan untuk melakukan sesuatu dengan sempurna justru menjadikan orang peragu. Ingatlah bahwa selain Anda ada banyak leader yang memiliki kekurangan, tidak menguasai segala hal, dan melakukan kesalahan. Everybody makes mistake. Tidak ada yang sempurna. Tidak ada superman. Faktanya, apapun bentuk organisasi dan situasi yang dihadapi, tidak pernah sepenuhnya salah ataupun benar. Hal terbaik yang bisa dilakukan seorang pemimpin adalah meningkatkan skill dan knowledge, untuk mendukung peningkatan kualitas hasil kerja.
2. Berdamai dengan kegagalan
Again, ingatlah bahwa setiap orang pernah melakukan kesalahan, pernah gagal. Tidak ada superman. Bahkan seorang leader ternama pun memulai pekerjaannya dengan banyak kesalahan, dan berkembang dari pembelajaran yang ia dapatkan. Karena itu berdamailah dengan diri Anda sendiri, dengan kegagalan Anda di masa lalu. Move on, Anda sudah dapat pembelajarannya, berkembanglah dari sana.
3. Berani mengambil keputusan
Bertanya kepada senior leader memang hal yang tepat dilakukan ketika menghadapi permasalahan yang kompleks dan merupakan hal baru bagi Anda. Tetapi jangan terlalu banyak meminta pertimbangan orang lain, terlebih bila masalahnya sederhana. Ini hanya akan membuat organisasi tidak efektif, karena proses kerja memakan waktu lebih lama. Jangan pernah meragukan diri sendiri. Pemimpin yang efektif memiliki keyakinan apa yang akan dilaluinya dan memiliki ekspektasi positif. Kumpulkan informasi secara lengkap dan akurat, lakukan analisa mendalam, percayai insting, dan ambil keputusan.
4. Tunjukan keberanian
Banyak orang menoleh pada pemimpin saat keadaan kritis. Jika pemimpin nampak ragu–ragu dan takut gagal, maka moral anggota akan turun. You are the leader now. Jangan tidak ada lagi tempat berlindung dari kegagalan, atau tameng pelindung dari kesalahan. Tidak ada lagi pendorong semangat dan penolong di saat kendala menantang. Anda lah tameng pelindung itu kini. Anda supporter dan motivator bagi diri sendiri dan team member Anda. Be bold. Believe in your own capability, and take action.
5. Cintai pekerjaan
Jalani pekerjaan Anda dengan penuh hasrat, dan semangat. Mencintai pekerjaan Anda adalah cara terbaik termudah yang dapat Anda lakukan untuk mendongkrak kualitas hasil kerja Anda. Passion in work akan mempermudah pelaksanaan, karena membuat tugas terasa ringan dan mudah. Lakukan yang terbaik selagi ada kesempatan.
Featured Career Advice
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table
-
E-learning
Tipe-tipe Kecerdasan Manusia
-
E-learning
Meningkatkan Daya Ingat
-
E-learning
Menciptakan Suasana yang Nyaman dalam Belajar
-
E-learning
Meningkatkan Kecepatan Belajar dengan Meningkatkan Fokus
-
E-learning
Musik Memperkuat Konsentrasi dan Fokus
-
E-learning
Pentingnya Mindset untuk Membangun Sukses
-
Tips of Management
Memahami Supply Chain Management
-
Communication
Presentasi Dengan Menggunakan Teknik Storytelling
-
Communication
Fungsi dan Manfaat dari Storytelling dalam Komunikasi
-
Communication
Apa Itu Storytelling
-
E-learning
Mengenal Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
-
Tips of Management
7 Langkah Mudah Membuat Mind Map
-
Tips of Management
Mengenal Jenis-Jenis Mind Map
-
Tips of Management
Permudah Pekerjaan Anda dengan Mind Map
-
E-learning
Etika di dalam Kegiatan Belajar-mengajar Melalui Zoom yang Harus Anda Ketahui!
-
E-learning
Fitur-fitur Zoom untuk Pembelajaran Menjadi Lebih Menarik!
-
Generation Millenials & Z
Membuat Lingkungan Kerja yang Baik untuk Generasi Millenial dan Gen Z
-
Generation Millenials & Z
Berbagai Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menciptakan Keceriaan Lintas Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menghadapi Generation Gap di Lingkungan Kerja
-
Emotional Intelligence
Menghadapi Tipe Orang Negatif di Lingkungan Kerja