
Leadership
5 Cara Manajemen Krisis ala Pemimpin Hebat
By STUDiLMU Editor
Krisis merupakan suatu hal yang tidak bisa kita hindari di dunia kerja. Krisis bisa datang dan pergi semau mereka untuk menguji seberapa kuat pertahanan kita. Ini mungkin memang kejadian yang tidak menyenangkan bagi banyak orang. Namun, sadar atau tidak, krisis mendorong kita untuk melatih diri dan belajar lebih banyak tentang diri kita dan bisnis yang kita miliki. Pada artikel kali ini, saya ingin mengajak semua pembaca Career Advice untuk belajar menangani krisis sebagaimana seorang pemimpin yang hebat dapat menangani krisis yang mereka yang hadapi. Penasaran? Yuk, kita simak penjelasan berikut ini.
1. Menjadi Visioner.
Di dalam dunia kerja, bukan hanya tantangan yang akan kita hadapi, namun juga beberapa keuntungan lainnya yang dapat diraih setelah menghadapi semua ujian tersebut. Penting bagi kita untuk menjadi seorang yang visioner agar kita dapat memvisualisasikan masa depan karier atau bisnis kita.
Kami menyarankan rekan-rekan Career Advice untuk meluangkan waktu dan membuat masing-masing lima daftar dari hal-hal yang mungkin dapat berjalan dengan salah di masa depan, dan lima hal yang akan berjalan baik-baik saja. 5 poin yang bisa saja berjalan tidak sesuai dengan yang kita inginkan dapat menyebabkan masalah besar bagi bisnis kita kedepannya.
Sebagai contoh, rekan pembaca memiliki bisnis restoran ayam geprek pedas, lima poin yang bisa saja menjadi tantangan bagi Anda adalah:
- Harga cabai dan ayam yang semakin mahal di tahun depan.
- Ada tikus yang masuk ke dalam restoran, sehingga dapat memengaruhi kebersihan makanan.
- Pelayan yang bersikap kasar kepada pelanggan.
- Restoran ayam geprek lainnya yang mungkin saja dibuka dekat restoran kita.
- Tren makanan yang terus berganti, setahun kedepan mungkin ayam geprek sudah tidak menjadi makanan yang hits lagi.
Tuliskan saja segala hal yang ada di dalam pikiran rekan pembaca, bayangkan dan rencanakan bagaimana rekan pembaca dapat merespons setiap masalah yang ada. Dengan memiliki bayangan tersebut, rekan pembaca bisa mencari solusi sebelum semua permasalahan tersebut benar-benar terjadi. Mencari pekerja yang baik, media yang tepat, dan investor yang kuat. Jadi, cara menghadapi manajemen krisis yang pertama adalah berpikir visioner seperti para pemimpin yang hebat.
2. Memimpin dengan Rasa Empati.
Beberapa krisis yang terjadi perlu dikelola dengan perasaan empati yang tinggi. Apabila kita menghadapi setiap permasalahan dan krisis yang ada tanpa rasa empati, maka semuanya akan semakin kacau balau. Sebagai contoh, jika perusahaan rekan pembaca tersangkut masalah dan itu memang kesalahan dari perusahaan Anda, maka solusi ampuh yang paling tepat adalah meminta maaf dengan setulus hati kepada pihak yang dirugikan.
Permintaan maaf yang sederhana dan tulus selalu menjadi solusi yang terbaik bagi banyak permasalahan. Kami menyarankan rekan pembaca untuk meminta maaf secara langsung, bukan melalui media sosial, web atau platform lainnya yang tidak secara langsung berinteraksi dengan para pihak yang dirugikan.
Hal ini dilakukan karena kita mengerti perasaan dan kekecewaan mereka atas kesalahan kita yang tidak disengaja. Selain itu, ini juga dapat membantu menghentikan informasi-informasi negatif yang bisa saja dipublikasikan oleh media sosial atau media berita lainnya. Jadi, cara menghadapi manajemen krisis yang kedua adalah memimpin dan bertindak dengan rasa empati seperti para pemimpin yang hebat.
3. Jangan Selalu Menghindari Risiko.
Kebanyakan para perusahaan dan bisnis yang sedang mengalami krisis atau membuat suatu kesalahan, mereka memiliki divisi hubungan masyarakat (humas) yang sangat defensif untuk membela dan menutup-nutupi kesalahan yang telah diperbuat oleh perusahaan mereka. Mereka menutupinya dengan sangat baik. Bahkan, tidak sedikit perusahaan yang mencoba ‘menutup mulut’ dari para klien agar tidak membeberkan permasalahan yang ada kepada awak media.
Ini bukanlah strategi yang bagus untuk perusahaan kita saat menghadapi sebuah krisis. Terlebih lagi, jika pihak yang menyebabkan masalah tersebut adalah kita. Dalam hal ini, terlalu sering menghindari risiko yang datang, bukanlah hal yang baik.
Kita akan cenderung menjauhi konflik baik dan menghindari segala risiko yang datang, sehingga kita tidak dapat belajar banyak dari segala permasalahan yang ada. Jadi, cara menghadapi manajemen krisis yang ketiga adalah bertanggung jawab atas segala yang kita lakukan, bukan terus-menerus menghindari risiko yang berdatangan, itulah cara mengelola manajemen krisis seperti para pemimpin yang hebat.
4. Mengambil Tindakan dengan Cepat dan Tepat.
Apabila krisis terjadi karena kesalahpahaman dari pelanggan atau pelanggan sudah terpengaruh dengan kesan-kesan buruk terhadap perusahaan Anda, yang sudah terlanjur tersebar di media sosial, maka jangan khawatir. Ada cara lain yang dapat rekan-rekan Career Advice lakukan dalam hal ini yaitu, dengan membuat acara atau dukungan-dukungan lainnya yang dapat mengubah pandangan para pelanggan terhadap perusahaan dan bisnis rekan pembaca.
Rekan pembaca perlu mengambil tindakan yang cepat dan tepat untuk segera menyelesaikan kesalahpahaman yang terjadi. Misalnya, membuat pernyataan terbuka kepada para pelanggan untuk meluruskan kesalahpahaman tersebut. Positifnya, jika permasalahan yang sama terjadi lagi kedepannya, Anda dan rekan-rekan kerja lainnya sudah memiliki prosedur dan template yang tepat untuk merespons kejadian yang ada.
Bila diperlukan, rekan pembaca juga bisa memberikan janji-janji yang realistis kepada para pelanggan, tentunya janji tersebut harus ditepati. Jangan lupa untuk belajar dari setiap kesalahan yang kita perbuat, sehingga kedepannya kita bisa menghindari kesalahan-kesalahan tersebut.
Saat kritis datang, jangan menjadi seorang yang terlalu berhati-hati, karena ini hanya membuat kita terlihat ragu-ragu dalam menyelesaikan masalah. Intinya, kita perlu berani mengambil tindakan yang cepat dan tepat dalam mengatasi krisis seperti para pemimpin yang hebat.
5. Tetap tenang.
Meskipun di poin sebelumnya kami menyarankan rekan-rekan Career Advice untuk mengambil tindakan secara cepat dan tepat. Namun dalam mengambil tindakan, kita juga perlu bersikap tenang. Tujuannya, agar tindakan yang kita ambil bukanlah cerminan dari sikap gegabah kita. Saat keadaan kritis datang menghampiri kita, jangan langsung mengambil tindakan di lima menit pertama. Luangkanlah waktu untuk berpikir selama 15 hingga 20 menit, berpikir dengan tenang sampai kita bisa mencari solusi terbaik untuk menyelesaikan keadaan kritis tersebut.
Yap! itulah 5 cara manajemen krisis ala pemimpin hebat yang bisa kita terapkan. Para pemimpin yang hebat adalah orang-orang yang visioner, memimpin dengan rasa empati, berani mengambil risiko, bersikap tenang dan mengambil keputusan dengan cepat dan tepat. Jadi, tunggu apalagi? Yuk, kita mulai terapkan bersama-sama. Selamat mencoba ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advice
-
Teamwork & Collaboration
Mendesain Proses Hiring yang Berbeda
-
Leadership
Memimpin Secara Virtual
-
Tips of Management
Investasi yang Sebaiknya Dimiliki Oleh Karyawan
-
Emotional Intelligence
Mindfulness Dalam Kerja
-
Teamwork & Collaboration
Melakukan Kolaborasi Secara Virtual
-
Marketing & Sales
Fitur Live Streaming Sebagai Strategi Sosial Media Marketing
-
Productivity
Aktivitas untuk Mengatasi Kebosanan di Kantor
-
Leadership
Melakukan Delegasi Dalam Bekerja
-
Leadership
Perbedaan Bos dan Leader
-
Enterpreneurship
Mengenal dan Membuat Laporan Keuangan Sederhana
-
Enterpreneurship
Mengenal 6 Tipe Pelanggan Sulit
-
Self Improvement
Keseimbangan Untuk Ibu Bekerja
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru
-
Emotional Intelligence
Cara Mengatasi Burnout
-
Enterpreneurship
Mengenal Copyright
-
Tips of Management
Jenis Asuransi yang Diperlukan oleh Pekerja
-
Marketing & Sales
Dari Pengertian Hingga Strategi Digital Marketing
-
Resume & Interviewing
Cara Membuat CV yang Menarik HRD!
-
Productivity
Menerapkan Grit di Tempat Kerja
-
Motivation
Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?
-
Generation Millenials & Z
Kian Minimalis untuk Rumah ala Milenial
-
Self Improvement
Menghadapi Quarter Life Crisis
-
Generation Millenials & Z
Menariknya Kerja di Startup!
-
Tips of Management
Mempersiapkan Dana Darurat untuk Peristiwa Tak Terduga
-
E-learning
Kartu Prakerja dan Pelatihan Online
-
Self Improvement
7 Tips Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru
-
Productivity
Semakin Produktif dengan Makanan Sehat
-
Communication
Komunikasi Bisnis: Verbal & Non-verbal
-
Leadership
Kepemimpinan di Masa Krisis (Leadership in Crisis Time)
-
Generation Millenials & Z
Parenting Gaya Millennials
-
Motivation
3 Tips Never Give Up
-
Motivation
Sumber dan Faktor yang Menghilangkan Gairah Kerja
-
Self Improvement
Bekerja di Luar Passion? Siapa Takut!
-
Self Improvement
Pengertian Tidur, Manfaat Tidur, Serta Hubungan Antara Tidur dan Kinerja
-
Leadership
Budaya Organisasi: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya
-
Leadership
Etika Bisnis: Definisi, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya dalam Perusahaan
-
Self Improvement
Pengertian Hutang dan 8 Cara Mengelola Hutang secara Efektif
-
Self Improvement
Pengertian Kartu Kredit dan 20 Cara Menggunakannya Secara Efektif
-
Self Improvement
Kerja Online: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kerja Online
-
Self Improvement
Kerja Sampingan: Definisi, Manfaat dan Mengapa Ini Penting untuk Karyawan?
-
Leadership
Integritas: Pengertian, Contoh, Kebiasaan dan Cara Membentuknya
-
Enterpreneurship
Usaha Rumahan: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan, serta Hal yang Perlu Disiapkan
-
Enterpreneurship
10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba
-
Self Improvement
Manajemen Keuangan, Manfaat dan Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan
-
Leadership
Pengertian Manajemen, Tujuan Manajemen dan Keterampilan Manajemen
-
Generation Millenials & Z
Generasi Milenial, Fakta Generasi Milenial dan Tantangan Generasi Milenial
-
Mindset
Pengertian dan Manfaat Positive Thinking, serta Bagaimana Ini dapat Mengubah Hidup Kita?
-
Marketing & Sales
Negosiasi, Ciri-Ciri Negosiasi dan Contoh Negosiasi
-
Communication
Apa Saja Unsur-Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui?
-
Leadership
Pengertian Fungsi Kepemimpinan dan 15 Fungsi Kepemimpinan
-
Communication
Pengertian Komunikasi secara Umum dan Tujuan Komunikasi
-
Self Improvement
Apa Itu Tujuan Hidup dan Bagaimana Mencari Tujuan Hidup?
-
Motivation
6 Langkah Utama untuk Tetap Mempertahankan Motivasi Hidup
-
Innovation
Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi