
Entrepreneurship
3 Langkah Mengajarkan Orang Lain Cara Kerja yang Baik dengan Bisnis Kita
By STUDiLMU Editor
Seperti yang sudah dibahas pada artikel-artikel kami sebelumnya bahwa mendirikan sebuah bisnis bukanlah hal yang mudah, seperti membalikkan telapak tangan. Diperlukan usaha dan pengorbanan yang luar biasa agar bisnis kita bisa maju dan sukses.
Ketika kita mendirikan sebuah bisnis, tentu saja kita tidak bisa mengerjakan segalanya sendirian. Setiap bisnis yang dimiliki pasti memerlukan bantuan dari sumber daya manusia lainnya. Harus ada orang yang bisa mengatur keuangan (finansial), transportasi, dan bagian-bagian penting lainnya. Namun, orang-orang yang kita perlukan di dalam bisnis juga tidak bisa sembarangan loh!
Kita perlu menjadi orang yang selektif dalam memilih karyawan sebagai SDM yang membantu kemajuan bisnis kita. Pada artikel kali ini, kami akan membantu rekan-rekan pembaca yang bekerja sebagai pebisnis atau pengusaha untuk mengajarkan orang lain yang akan menjadi karyawan dan bagian tim Anda tentang bagaimana cara kerja yang baik terhadap bisnis rekan pembaca. Yuk, kita simak penjelasannya berikut ini.
1. Segala Rasa Hormat perlu Dimulai dari Diri Sendiri.
Dikarenakan membangun bisnis bukanlah hal yang mudah, pastinya kita tidak akan mau jika ada orang lain yang berlaku semena-mena dengan apa yang telah kita usahakan selama ini. Apabila kita ingin orang lain menghormati bisnis yang kita dirikan, serta menghargai segala kinerja yang kita upayakan untuk meraih kesuksesan, cobalah untuk menghormati diri kita sendiri terlebih dahulu.
Ketika kita menghormati dan mencintai diri sendiri, kita tidak akan pernah merasa rapuh saat ada orang lain yang meremehkan bisnis kita. “Ah, palingan setahun kemudian usahanya bakalan bangkrut” kira-kira rekan pembaca akan sakit hati tidak dengan ungkapan seperti itu kepada Anda?
Orang-orang yang menghormati dirinya sendiri dan menghormati segala usaha yang diberikan, maka mereka tidak akan peduli dengan omongan-omongan orang lain yang merendahkan mereka. Dalam hal ini, mereka akan tetap fokus menjalani kehidupan dan terus berupaya untuk mengejar tujuan hidup mereka.
Apabila kita berhasil untuk melakukan hal ini, maka orang lain pun tidak akan berani untuk meremehkan bisnis kita. Apalagi sampai menginjak-injak bisnis yang kita bangun. Dengan kata lain, segala rasa hormat akan hadir dan perlu dimulai dari diri kita sendiri.
Bagaimana jika langkah ini berhasil? Secara tidak langsung, kita juga sudah berhasil mengajarkan orang lain cara kerja yang baik adalah menghormati apa yang kita miliki sendiri, dan menghormati apa yang orang lain miliki.
2. Berani untuk Mengatakan “Tidak” dan Bersungguh-sungguh akan Hal tersebut.
Memulai dan menjalankan bisnis memang susah-susah gampang. Paling berat rasanya ketika kita harus mengatakan “tidak” pada orang-orang terdekat kita, dan mereka masuk ke dalam lingkup bisnis kita. Misalnya, dalam bisnis yang rekan pembaca dirikan sekarang, memiliki keterkaitan yang erat dengan sahabat rekan pembaca. Secara kebetulan, sahabat Anda adalah mitra bisnis di perusahaan rekan pembaca.
Dalam hal ini, berat sekali rasanya untuk rekan pembaca menolak dan mengatakan “tidak” pada suatu urusan kerjasama dengan perusahaan sahabat. Apabila rekan-rekan Career Advice menghadapi hal seperti ini, kami menyarankan rekan pembaca untuk tetap bersikap ‘tegas’ pada bisnis yang rekan pembaca miliki.
Berani untuk mengatakan “tidak” dan bersungguh-sungguh akan hal itu adalah tindakan yang sangat penting. Kita perlu mengajarkan orang lain untuk memperlakukan bisnis kita dengan apa yang dapat kita toleransi. Selain itu, kita juga harus belajar dan mengetahui kapan waktu yang tepat untuk mengatakan “tidak” dan kapan kita harus berkata “ya” pada suatu hal. Tentunya, lakukan keduanya dengan jelas.
Bagaimana jika langkah ini berhasil? Apabila hal ini berhasil kita terapkan, maka kita sedang mengajarkan cara kerja yang baik bahwa tidak semua hal di dunia ini bisa disetujui oleh orang lain. Akan ada saat dimana kita tidak bisa meraih apa yang kita inginkan, karena orang lain juga memiliki otoritas yang sama dengan kita.
3. Jangan Memikul Beban Orang Lain.
Berbisnis memang sulit, namun jangan menambah kesulitan kita dengan memikul beban orang lain. Misalnya, menerima pembayaran dari klien yang terlambat, memberikan diskon kepada klien secara terus-menerus, selalu berkata “ya” pada setiap rencana kerjasama yang diajukan oleh mitra bisnis, membuang-buang uang untuk membuat acara yang tidak memberikan pengaruh apapun pada bisnis, dan lain sebagainya.
Sudah cukup bersikap terlalu baik dalam hal ini. Perlu diingat bahwa kita sedang berbisnis, bukan sedang melakukan kegiatan sukarelawan. Lagi-lagi kita perlu bersikap tegas jika ada orang lain yang ingin ‘memanfaatkan’ bisnis kita. Kita tidak perlu mentolerir rasa tidak hormat, mengorbankan nilai-nilai berharga dari bisnis kita, memengaruhi keputusan bisnis kita. Ketegasan dalam hal ini benar-benar diperlukan.
Bagaimana jika langkah ini berhasil? Langkah ini akan mengajarkan orang lain bahwa cara kerja yang baik adalah tidak selalu bergantung pada orang lain, sehingga orang lain tidak perlu memikul beban yang kita miliki. Selain itu, ini juga akan mengajarkan orang lain tentang arti ‘hidup mandiri’.
Ketiga langkah di atas perlu diterapkan dengan keberanian dari diri sendiri sebagai pemilik bisnis atau pemimpin perusahaan. Ada banyak perusahaan yang harus merelakan bisnis mereka bangkrut, hanya karena mereka tidak berani untuk mengajarkan orang lain dalam menghormati dan bekerja dengan baik terhadap bisnis mereka. Yuk, mulai dari sekarang kita menerapkan 3 langkah di atas agar kita sama-sama saling mengajari bagaimana cara kerja yang baik, jika itu bersangkutan dengan bisnis orang lain. Selamat mencoba ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advice
-
Teamwork & Collaboration
Mendesain Proses Hiring yang Berbeda
-
Leadership
Memimpin Secara Virtual
-
Tips of Management
Investasi yang Sebaiknya Dimiliki Oleh Karyawan
-
Emotional Intelligence
Mindfulness Dalam Kerja
-
Teamwork & Collaboration
Melakukan Kolaborasi Secara Virtual
-
Marketing & Sales
Fitur Live Streaming Sebagai Strategi Sosial Media Marketing
-
Productivity
Aktivitas untuk Mengatasi Kebosanan di Kantor
-
Leadership
Melakukan Delegasi Dalam Bekerja
-
Leadership
Perbedaan Bos dan Leader
-
Enterpreneurship
Mengenal dan Membuat Laporan Keuangan Sederhana
-
Enterpreneurship
Mengenal 6 Tipe Pelanggan Sulit
-
Self Improvement
Keseimbangan Untuk Ibu Bekerja
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru
-
Emotional Intelligence
Cara Mengatasi Burnout
-
Enterpreneurship
Mengenal Copyright
-
Tips of Management
Jenis Asuransi yang Diperlukan oleh Pekerja
-
Marketing & Sales
Dari Pengertian Hingga Strategi Digital Marketing
-
Resume & Interviewing
Cara Membuat CV yang Menarik HRD!
-
Productivity
Menerapkan Grit di Tempat Kerja
-
Motivation
Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?
-
Generation Millenials & Z
Kian Minimalis untuk Rumah ala Milenial
-
Self Improvement
Menghadapi Quarter Life Crisis
-
Generation Millenials & Z
Menariknya Kerja di Startup!
-
Tips of Management
Mempersiapkan Dana Darurat untuk Peristiwa Tak Terduga
-
E-learning
Kartu Prakerja dan Pelatihan Online
-
Self Improvement
7 Tips Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru
-
Productivity
Semakin Produktif dengan Makanan Sehat
-
Communication
Komunikasi Bisnis: Verbal & Non-verbal
-
Leadership
Kepemimpinan di Masa Krisis (Leadership in Crisis Time)
-
Generation Millenials & Z
Parenting Gaya Millennials
-
Motivation
3 Tips Never Give Up
-
Motivation
Sumber dan Faktor yang Menghilangkan Gairah Kerja
-
Self Improvement
Bekerja di Luar Passion? Siapa Takut!
-
Self Improvement
Pengertian Tidur, Manfaat Tidur, Serta Hubungan Antara Tidur dan Kinerja
-
Leadership
Budaya Organisasi: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya
-
Leadership
Etika Bisnis: Definisi, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya dalam Perusahaan
-
Self Improvement
Pengertian Hutang dan 8 Cara Mengelola Hutang secara Efektif
-
Self Improvement
Pengertian Kartu Kredit dan 20 Cara Menggunakannya Secara Efektif
-
Self Improvement
Kerja Online: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kerja Online
-
Self Improvement
Kerja Sampingan: Definisi, Manfaat dan Mengapa Ini Penting untuk Karyawan?
-
Leadership
Integritas: Pengertian, Contoh, Kebiasaan dan Cara Membentuknya
-
Enterpreneurship
Usaha Rumahan: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan, serta Hal yang Perlu Disiapkan
-
Enterpreneurship
10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba
-
Self Improvement
Manajemen Keuangan, Manfaat dan Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan
-
Leadership
Pengertian Manajemen, Tujuan Manajemen dan Keterampilan Manajemen
-
Generation Millenials & Z
Generasi Milenial, Fakta Generasi Milenial dan Tantangan Generasi Milenial
-
Mindset
Pengertian dan Manfaat Positive Thinking, serta Bagaimana Ini dapat Mengubah Hidup Kita?
-
Marketing & Sales
Negosiasi, Ciri-Ciri Negosiasi dan Contoh Negosiasi
-
Communication
Apa Saja Unsur-Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui?
-
Leadership
Pengertian Fungsi Kepemimpinan dan 15 Fungsi Kepemimpinan
-
Communication
Pengertian Komunikasi secara Umum dan Tujuan Komunikasi
-
Self Improvement
Apa Itu Tujuan Hidup dan Bagaimana Mencari Tujuan Hidup?
-
Motivation
6 Langkah Utama untuk Tetap Mempertahankan Motivasi Hidup
-
Innovation
Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi