
Motivation
3 Cara Meningkatkan Motivasi Kerja
By STUDiLMU Editor
Suatu hari seorang klien mendatangi saya dan menyampaikan permasalahannya yang terdengar sangat biasa, dia kehilangan motivasi di tempat kerja, dan tidak mendapatkan kebahagiaannya. Penelitian menunjukkan motivasi dan kebahagiaan seorang karyawan merupakan hal yang saling berkaitan, maka tidak heran jika klien saya ini kehilangan kebahagiaannya. Ya, karena dia kehilangan motivasi kerja.
Semakin sedikit Anda mendapatkan kebahagiaan di tempat kerja, maka semakin produktivitas dan motivasi kerja Anda menurun. Ini adalah siklus yang mengerikan. Dan kenyataannya, banyak orang terjebak di dalamnya.
Kurangnya motivasi di tempat kerja juga merupakan masalah bagi perekonomian. Satu studi mengungkapkan bahwa hanya 13% dari tenaga kerja yang aktif terlibat dalam pekerjaan mereka. Itu satu dari delapan karyawan. Ini memiliki dampak buruk bagi para pengusaha, dan juga tidak baik untuk moral karyawan. Karyawan yang bahagia adalah karyawan yang dapat menjalankan pekerjaannya dengan baik. Tentunya ini disebabkan oleh motivasi kerja yang didapatkan dari lingkungan kerja yang menyenangkan.
Jadi, bagaimana pembaca Career Advice bisa meningkatkan motivasi kerja yang dapat memberikan kebahagiaan, dan kepuasan Anda secara keseluruhan? Mari kita simak beberapa tips di bawah ini and cobalah menerapkan keempatnya.
1. Minta umpan balik.
Terkadang, Anda sangat fokus pada pekerjaan sehingga tidak bisa melihat hal-hal kecil yang perlu ditingkatkan. Jika Anda tidak mengetahui cara untuk melakukan suatu hal dengan lebih baik, atau hal yang dapat Anda kontribusikan, ini dapat benar-benar membuat berkurangnya motivasi.
Salah satu cara untuk memperbaikinya adalah meminta umpan balik kepada rekan kerja atau pemimpin Anda. Anda selalu memiliki ruang untuk belajar dan tumbuh dalam peran profesional apapun, dan tidak ada yang lebih baik untuk membantu Anda menargetkan area pertumbuhan spesifik selain orang-orang yang berinteraksi dengan Anda setiap hari, dan yang mengetahui pekerjaan Anda.
Jika Anda menangani sebuah pekerjaan, mintalah umpan balik tentang cara Anda melakukan pekerjaan itu. Jika Anda masih menemukan hal-hal yang perlu diperbaiki, pastikan Anda menerapkannya pada pekerjaan selanjutnya. Jika Anda mendapatkan umpan balik positif, pertahankan hal tersebut dan buat menjadi lebih baik lagi.
2. Rayakan keberhasilan orang lain.
Jika Anda merasa tidak terinspirasi dan mandek, cara yang bagus untuk mengeluarkan diri dari situasi ini adalah melepaskan fokus dari diri sendiri dan mulai merayakan pencapaian orang lain di sekitar Anda. Pemikiran positif semacam ini mengarah pada persahabatan yang lebih kuat dan bahkan kepuasan yang lebih baik.
Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa karyawan yang memiliki lebih banyak interaksi positif dengan rekan kerja mereka akan lebih produktif dan terlibat dengan pekerjaan mereka. Jadi sudah selayaknya Anda meluangkan sedikit waktu untuk memberi selamat kepada orang-orang atas promosi atau proyek yang telah terselesaikan, atau bahkan hanya memuji mereka atas pekerjaan yang dilakukan dengan baik.
Apapun apresiasi yang dapat Anda berikan, lakukanlah. Saat Anda mampu memberikan energi positif Anda keluar, maka Anda juga akan menjadi positif. Ingatlah, bahwa perasaan dan pikiran yang positif adalah faktor yang dapat menumbuhkan motivasi.
Yuk pembaca Career Advice, mulai sekarang jangan iri ya saat melihat pencapaian orang lain. Jangan gengsi juga untuk memberikan selamat. Ucapan sederhana ini juga akan membuat rekan pembaca termotivasi untuk melakukan pencapaian tersendiri.
3. Mulailah mengatakan ‘tidak.’
Sangatlah mudah tergoda untuk mengatakan “ya” pada setiap hal, terutama jika Anda merasa tidak termotivasi. Kita merasa bahwa jika kita melakukan itu semua maka motivasi itu akan tumbuh kembali. Namun, apakah kita akan memiliki motivasi yang lebih ketika mengambil semakin banyak proyek dan menghadiri banyak acara? Sayangnya, tidak. Mengatakan “ya” untuk semua hal yang datang sebenarnya bisa membuat Anda lelah, sangat lelah. Ini bukannya menumbuhkan motivasi, motivasi justru akan semakin sulit didapatkan. Ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa mengatakan “tidak” dapat meningkatkan produktivitas dan kesehatan mental.
Jika Anda merasa bimbang antara ingin membuat orang lain bahagia atau ingin membuat diri Anda bahagia, prioritaskan kebahagiaan diri sendiri. Satu hal yang perlu diingat adalah: Mengatakan “tidak” pada permintaan apapun yang diminta dari Anda hanyalah cara lain untuk mengatakan “ya” pada hal yang benar-benar ingin Anda lakukan.
4. Istirahatlah!
Anda mungkin terbiasa dengan bekerja, bekerja dan bekerja, tetapi ini bukan tindakan terbaik. Anda lupa bahwa Anda memerlukan istirahat untuk menjadi lebih produktif. Tahukah Anda bahwa banyak orang melewatkan hari liburan. Kebiasaan tidak berlibur harus dihentikan! Anda membutuhkan liburan. Berlibur dan beristirahat dari pekerjaan itu bisa membuat Anda segar dan bersemangat kembali.
Faktanya, sebuah studi menunjukkan bahwa 94% pekerja yang berlibur menyatakan bahwa mereka memiliki energi yang banyak setelah kembali dari perjalanan yang baik. 75% mengonfirmasi bahwa mereka kembali bekerja dengan tingkat energi yang lebih tinggi daripada sebelum perjalanan.
Kita semua pasti pernah mengalami kemerosotan motivasi kerja dalam karier kita pada suatu titik. Saya mengerti karena saya juga mengalaminya. Tetapi, hal terpenting adalah cara kita dalam meningkatkan motivasi kerja tersebut. Apakah kita akan terus membiarkan itu terjadi atau mencari cara untuk meningkatkannya?
Pilihannya ada di tangan pembaca Career Advice. Satu hal yang perlu diingat adalah, motivasi adalah motor penggerak untuk mencapai kesuksesan. Katakanlah Anda telah menetapkan tujuan, melakukan langkah-langkah untuk mewujudkannya, dan ditengah jalan Anda ingin menghentikan semuanya karena Anda kehilangan motivasi kerja. Anda telah berjalan jauh, lalu mengapa harus menghentikan itu semua saat motivasi kerja Anda menurun? Ikuti kiat-kiat ini dan Anda akan meningkatkan motivasi kerja Anda kembali!
Featured Career Advice
-
Productivity
Aktivitas untuk Mengatasi Kebosanan di Kantor
-
Leadership
Melakukan Delegasi Dalam Bekerja
-
Leadership
Perbedaan Bos dan Leader
-
Enterpreneurship
Mengenal dan Membuat Laporan Keuangan Sederhana
-
Enterpreneurship
Mengenal 6 Tipe Pelanggan Sulit
-
Self Improvement
Keseimbangan Untuk Ibu Bekerja
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru
-
Emotional Intelligence
Cara Mengatasi Burnout
-
Enterpreneurship
Mengenal Copyright
-
Tips of Management
Jenis Asuransi yang Diperlukan oleh Pekerja
-
Marketing & Sales
Dari Pengertian Hingga Strategi Digital Marketing
-
Resume & Interviewing
Cara Membuat CV yang Menarik HRD!
-
Productivity
Menerapkan Grit di Tempat Kerja
-
Motivation
Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?
-
Generation Millenials & Z
Kian Minimalis untuk Rumah ala Milenial
-
Self Improvement
Menghadapi Quarter Life Crisis
-
Generation Millenials & Z
Menariknya Kerja di Startup!
-
Tips of Management
Mempersiapkan Dana Darurat untuk Peristiwa Tak Terduga
-
E-learning
Kartu Prakerja dan Pelatihan Online
-
Self Improvement
7 Tips Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru
-
Productivity
Semakin Produktif dengan Makanan Sehat
-
Communication
Komunikasi Bisnis: Verbal & Non-verbal
-
Leadership
Kepemimpinan di Masa Krisis (Leadership in Crisis Time)
-
Generation Millenials & Z
Parenting Gaya Millennials
-
Motivation
3 Tips Never Give Up
-
Motivation
Sumber dan Faktor yang Menghilangkan Gairah Kerja
-
Self Improvement
Bekerja di Luar Passion? Siapa Takut!
-
Self Improvement
Pengertian Tidur, Manfaat Tidur, Serta Hubungan Antara Tidur dan Kinerja
-
Leadership
Budaya Organisasi: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya
-
Leadership
Etika Bisnis: Definisi, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya dalam Perusahaan
-
Self Improvement
Pengertian Hutang dan 8 Cara Mengelola Hutang secara Efektif
-
Self Improvement
Pengertian Kartu Kredit dan 20 Cara Menggunakannya Secara Efektif
-
Self Improvement
Kerja Online: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kerja Online
-
Self Improvement
Kerja Sampingan: Definisi, Manfaat dan Mengapa Ini Penting untuk Karyawan?
-
Leadership
Integritas: Pengertian, Contoh, Kebiasaan dan Cara Membentuknya
-
Enterpreneurship
Usaha Rumahan: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan, serta Hal yang Perlu Disiapkan
-
Enterpreneurship
10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba
-
Self Improvement
Manajemen Keuangan, Manfaat dan Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan
-
Leadership
Pengertian Manajemen, Tujuan Manajemen dan Keterampilan Manajemen
-
Generation Millenials & Z
Generasi Milenial, Fakta Generasi Milenial dan Tantangan Generasi Milenial
-
Mindset
Pengertian dan Manfaat Positive Thinking, serta Bagaimana Ini dapat Mengubah Hidup Kita?
-
Marketing & Sales
Negosiasi, Ciri-Ciri Negosiasi dan Contoh Negosiasi
-
Communication
Apa Saja Unsur-Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui?
-
Leadership
Pengertian Fungsi Kepemimpinan dan 15 Fungsi Kepemimpinan
-
Communication
Pengertian Komunikasi secara Umum dan Tujuan Komunikasi
-
Self Improvement
Apa Itu Tujuan Hidup dan Bagaimana Mencari Tujuan Hidup?
-
Motivation
6 Langkah Utama untuk Tetap Mempertahankan Motivasi Hidup
-
Innovation
Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi
-
Communication
Komunikasi adalah Fungsi Kepemimpinan Inti Para Pemimpin
-
Leadership
Apa Saja Teori Kepemimpinan yang Penting untuk Kita Ketahui?
-
Communication
5 Langkah dalam Komunikasi Efektif selama Krisis
-
Marketing & Sales
Pengertian Ekuitas Merek dan Keutamaannya
-
Communication
Contoh Komunikasi Verbal dan Non-verbal dalam Dunia Kerja
-
Communication
Mengenal Fungsi Komunikasi dan 4 Contohnya dalam Bisnis