
Leadership
3 Cara Mencegah Burnout dalam Tim
By STUDiLMU Editor
Halo rekan pembaca Career Advice, apakah Anda pernah mendengar istilah burnout? Burnout adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perasaan kegagalan dan kelesuan akibat tuntutan yang terlalu menghabiskan tenaga dan kemampuan. Itu bukan hanya memengaruhi kesejahteraan karyawan, tetapi juga garis bawah perusahaan.
Ketika burnout terus menyebar di tempat kerja kita, seorang pemimpin harus bertindak untuk memastikan tim mereka terlindungi dari efek yang berbahaya. Mengelola tim yang kelelahan dapat menjadi tantangan bahkan bagi para pemimpin yang paling berpengalaman. Tetapi, kita memiliki banyak kekuatan daripada yang disadari. Sebagai pemimpin kita pasti bisa melewati tantangan ini. Bagaimana caranya? Inilah 3 cara yang dapat kita lakukan untuk mengatasi burnout agar kita dan tim akan tetap menjadi produktif dan sejahtera.
1. Mengelola secara keseluruhan.
Ketika stres mulai memengaruhi kinerja dan moral setiap anggota tim, sebagai pemimpin, sangatlah penting untuk memahami cara mereka memandang beban kerja yang mereka miliki. Dalam sebuah penelitian, hasilnya mengatakan bahwa seorang pemimpin biasanya tidak memiliki kehidupan yang selaras dengan anggota tim dan juga tidak menghargai bagaimana kehidupan pribadi dapat memengaruhi kinerja.
Jadi, sebagai pemimpin tim, tanyakan setiap anggota adakah beban kerja yang membuat mereka kelelahan dan adakah hal yang dapat dilakukan untuk membantu mereka mengurangi beban tersebut. Pertimbangkan untuk memberikan ruang bernapas lebih banyak agar dapat mengurangi tekanan dalam waktu yang diperlukan. Biarkan anggota tim mereka mengambil beberapa jam atau satu hari untuk beristirahat dan mengisi ulang energi mereka. Terutama jika mereka baru saja melakukan sebuah proyek besar.
Semakin kita memaksa mereka untuk fokus, semakin sulit itu terjadi. Ingatlah, bahwa fokus yang dimiliki juga bergantung pada energi masing-masing. Dan rasanya akan sangat mustahil mendapatkan fokus dan produktivitas yang tinggi jika kita merasa kelelahan.
2. Sejajarkan ekspektasi pribadi dengan ekspektasi tim dengan berterus terang.
Banyak karyawan yang merasa stres merasa bahwa terlalu banyak hal yang diharapkan dari mereka dalam jangka waktu yang terlalu pendek. Yang paling buruk lagi, hanya 60 persen pekerja mengatakan mereka tahu apa yang diharapkan dari mereka di tempat kerja, Wah, jika kondisinya seperti ini, bagaimana tim dapat mencapai tujuan mereka dan juga tujuan organisasi?
Tentu saja, setiap orang akan menjadi kewalahan. Ambiguitas dan ketidakpastian merupakan faktor utama yang dapat menimbulkan stres. Ini juga akan merendahkan tingkat pengawasan dan prediktabilitas atas pekerjaan. Untuk itu, seorang pemimpin harus mampu mensejajarkan ekspektasi yang dimiliki oleh anggota tim dengan ekspektasi yang dimiliki dirinya sendiri.
Cara terbaik untuk melakukan pendekatan ini adalah melakukan pemeriksaan melalui laporan langsung secara terus terang namun penuh kasih. Dialog yang hangat dan terbuka dapat membantu mengkalibrasi ulang harapan di kedua pihak. Tentunya ini juga membantu kita dapat mengoreksi hal-hal yang menjadi hambatan dan memunculkan solusi untuk membantu setiap anggota tim dalam menjaga bobot beban kerja agar tetap sesuai dengan kapasitas masing-masing. Ini juga dapat menjaga kesejahteraan setiap orang.
3. Membantu anggota tim untuk beristirahat di malam hari dan terkoneksi kembali di pagi hari.
Ada banyak dari kita yang mungkin menghubungkan ponsel pribadi dengan nomor dan alamat email kantor. Tentu saja ini akan membuat kita terlibat secara 24 jam penuh dengan pekerjaan. Mungkin saja akan ada telepon atau pesan masuk yang mengharuskan kita menjawabnya, bahkan saat di luar jam kerja.
Jika kita mampu melepaskan diri diluar jam kerja,secara mental , kita akan menumbuhkan kepuasan hidup yang lebih tinggi dan kelelahan yang lebih rendah. Dan sebagai pemimpin, disinilah peran kita dibutuhkan untuk mendorong anggota tim berhenti bekerja di sore hari dan membuat diri mereka offline di malam hari. Lalu, membuat mereka terkoneksi kembali keesokan harinya.
Ada penelitian yang menemukan bahwa karyawan yang meluangkan waktu dan menyambungkan kembali ke pekerjaan mereka sebelum menyelam ke dalam tugas-tugas lain yang harus dilakukan dalam hari itu, akan mampu lebih terlibat dan bersemangat sepanjang hari. Jadi, jika anggota tim memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat, mereka akan memiliki energi yang jauh lebih baik.
Kualitas positif ini mengarah pada produktivitas dan kepuasan yang lebih tinggi. Maka, dukunglah setiap anggota tim untuk beristirahat di malam hari agar mereka dapat terkoneksi kembali keesokan paginya. Dengan begitu, mereka akan bersemangat dan mampu menghasilkan produktivitas kerja yang tinggi. Ya, tentu saja, peraturan ini juga berlaku untuk kita sebagai pemimpin. Jangan sampai kita memaksa tim kita untuk tetap bersemangat, namun kita malah kehabisan tenaga.
Dan sebelum memulai hari, berikan waktu bagi diri kita untuk dapat terkoneksi dengan pekerjaan sepanjang hari. Temukan cara untuk membangun ulang fokus kita di pagi hari. sehingga, kita akan mampu untuk memprioritaskan beban kerja dan memusatkan diri untuk menyelesaikan pekerjaan kita.
Itulah 3 cara mencegah burnout, khususnya di dalam tim. Setiap orang perlu menjaga energi masing-masing. Kelelahan hanya akan membuat kita tidak produktif dan menghasilkan kinerja yang buruk. Untuk itu, setiap kita perlu memiliki strategi pengaturan waktu yang tepat.
Dan sebagai pemimpin, kita juga bertanggung jawab atas energi setiap anggota tim. Pastikan bahwa kita mampu mengelola tim secara keseluruhan, memiliki ekspektasi yang sama dengan yang mereka harapkan dan memberi ruang bagi mereka untuk beristirahat, dengan begitu, setiap anggota tim akan dapat bersemangat dan fokus kembali menjalani pekerjaan mereka. Inilah yang merupakan modal awal kita untuk menghasilkan kinerja tim yang baik dan mencapai tujuan bersama.
Featured Career Advice
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table
-
E-learning
Tipe-tipe Kecerdasan Manusia
-
E-learning
Meningkatkan Daya Ingat
-
E-learning
Menciptakan Suasana yang Nyaman dalam Belajar
-
E-learning
Meningkatkan Kecepatan Belajar dengan Meningkatkan Fokus
-
E-learning
Musik Memperkuat Konsentrasi dan Fokus
-
E-learning
Pentingnya Mindset untuk Membangun Sukses
-
Tips of Management
Memahami Supply Chain Management
-
Communication
Presentasi Dengan Menggunakan Teknik Storytelling
-
Communication
Fungsi dan Manfaat dari Storytelling dalam Komunikasi
-
Communication
Apa Itu Storytelling
-
E-learning
Mengenal Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
-
Tips of Management
7 Langkah Mudah Membuat Mind Map
-
Tips of Management
Mengenal Jenis-Jenis Mind Map
-
Tips of Management
Permudah Pekerjaan Anda dengan Mind Map
-
E-learning
Etika di dalam Kegiatan Belajar-mengajar Melalui Zoom yang Harus Anda Ketahui!
-
E-learning
Fitur-fitur Zoom untuk Pembelajaran Menjadi Lebih Menarik!
-
Generation Millenials & Z
Membuat Lingkungan Kerja yang Baik untuk Generasi Millenial dan Gen Z
-
Generation Millenials & Z
Berbagai Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menciptakan Keceriaan Lintas Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menghadapi Generation Gap di Lingkungan Kerja
-
Emotional Intelligence
Menghadapi Tipe Orang Negatif di Lingkungan Kerja