
Emotional Intelligence
3 Cara Memprogram Pikiran Bawah Sadar
By STUDiLMU Editor
Penelitian berkali-kali mengungkapkan bahwa pikiran yang kita tanamkan di pikiran bawah sadar akan memberikan dampak yang besar ke dalam kehidupan kita. Pikiran yang positif tentunya akan memberikan dampak kehidupan yang baik. Sebaliknya, pikiran yang negatif juga akan berdampak buruk pada perspektif kehidupan kita, karena kurangnya pemikiran positif dapat merusak peluang seseorang untuk mencapai tujuan mereka.
Jadi, sudahkah pembaca Career Advice melawan segala pikiran negatif hari ini? harus kita coba ya dari sekarang. Baik, pada artikel kali ini kita akan membahas bagaimana mengontrol pikiran bawah sadar kita untuk meraih tujuan hidup yang kita dambakan.
Lantas, apa sih yang harus kita lakukan untuk memiliki pikiran yang selalu baik dan positif? Kuncinya adalah memprogram ulang pikiran bawah sadar kita. Untuk melakukan hal ini sebenarnya tidak sesulit yang kita bayangkan. Meskipun ini tidak dapat kita lakukan dalam sehari semalam, tetapi ini dapat kita raih dengan terlibat dalam serangkaian latihan secara konsisten.
Alasan Harus Memprogram Ulang Alam Bawah Sadar
Apakah pembaca Career Advice ingin tahu mengapa kita sangat penting untuk memprogram ulang pikiran bawah sadar kita? Jawabannya adalah, kita sebagai manusia selalu merasa takut untuk tidak berhasil. Secara tidak langsung, ketakutan tersebut mendominasi pikiran kita, sehingga kita tidak memiliki kontrol dalam proses kehidupan kita.
Penelitian mengatakan bahwa pikiran sadar kita hanya mewakili 3% dari otak kita, dan 97% lainnya milik pikiran bawah sadar. Wah, besar juga ya peranan pikiran bawah sadar kita. Ini menandakan bahwa pikiran bawah sadar satu juta kali lebih kuat daripada pikiran sadar.
Sekarang mari kita simak tiga cara hebat untuk memprogram ulang pikiran bawah sadar dalam mencapai tujuan hidup di bawah ini.
3 Cara Memprogram Ulang Pikiran Bawah Sadar
1. Bersikap Rendah Hati
Langkah utama yang harus kita lakukan adalah bersikap rendah hati. Dalam hal ini, dilarang untuk menganggap bahwa kita mengetahui segala hal. Mungkin kita adalah seorang yang profesional, namun tidak semua hal dapat kita kuasai. Untuk meraih tujuan hidup kita, coba dengarkan apa yang dikatakan oleh kata hati kita. Seseorang bisa menjadi ahli dalam suatu bidang, namun jika ia berpindah ke daerah atau negara lain, bisa saja dia bukan satu-satunya orang yang ahli. Akan ada banyak para profesional lainnya yang bertebaran di seluruh penjuru dunia, bukan hanya kita saja.
Kira-kira kenapa ya bersikap rendah hati itu terpilih menjadi langkah utama dalam memprogram ulang pikiran bawah sadar kita? Saat kita bersikap rendah hati, secara tidak langsung kita tidak akan merasa khawatir, atau takut akan kegagalan. Karena yang kita perlukan bukanlah pujian dari banyak orang. Kita sadar bahwa masih banyak hal yang masih perlu kita pelajari. Apabila kita sudah cukup profesional dalam suatu bidang, kita juga tidak akan menyepelekan orang lain. Hal ini terjadi karena kita sadar bahwa ada banyak orang yang memiliki keahlian yang lebih hebat dari kita. Sehingga, alam bawah sadar kita terus mendorong kita untuk tidak sombong dan memotivasi untuk terus belajar dan berlatih.
2. Dengarkan Ketakutan Hati dan Cari Solusinya
Langkah kedua adalah mendengarkan ketakutan hati, dan berusaha mencari solusinya. Beberapa dialog ketakutan yang akan terjadi di pikiran bawah sadar kita, seperti “Kalau saya coba hal ini, kira-kira saya akan gagal tidak ya?” “Bagaimana nanti kalau akan seperti ini.. seperti itu..”, dan rasa ketakutan lainnya yang selalu menghantui hati dan pikiran bawah sadar kita. Pernahkah pembaca Career Advice merasakan hal seperti ini? Jika “ya”, jangan risau.
Tidak apa-apa untuk mendengarkan ketakutan yang kita rasakan dan menentukan apa ketakutan itu. Hal ini benar-benar terjadi pada diri saya sendiri. Tujuh tahun yang lalu, saya benar-benar ingin menjadi mahasiswa kedokteran. Tapi, ketakutan saya untuk melihat organ manusia, dan cepat merasa gugup, telah mengurungkan niat saya untuk mengikuti tes kuliah kedokteran.
Saya takut gagal, saya takut tidak bisa lulus kuliah kedokteran, dan saya takut tidak bisa menjadi dokter yang baik. Semua ketakutan berkecamuk di pikiran saya. Akhirnya, perasaan ini mengarahkan saya untuk mengidentifikasi segala ketakutan ini. Saya berpikir, mungkin menjadi psikolog akan jauh lebih baik untuk saya. Saya mencobanya, masuk ke fakultas psikologi dan berhasil meraih Summa Cum Laude. Luar biasa! Ternyata ketakutan yang kita rasa, harus segera diidentifikasi dan dikontrol. Ini bertujuan untuk mengarahkan segala ketakutan tersebut ke jalur yang lebih baik, sehingga menghasilkan kesuksesan lainnya yang tak kalah hebat dari tujuan awal.
3. Ulangi terus Apa yang Kita Yakini di Dalam Hati
Saya yakin bahwa semua orang, dan semua pembaca Career Advice memiliki satu, dua hal, atau bahkan lebih yang kita semua yakini di dalam hidup ini. Sebagai contoh, saya yakin saya akan menjadi orang yang sukses, atau pada saat saya di bangku kuliah, saya begitu yakin bahwa saya akan lulus dengan predikat yang sangat memuaskan.
Saya berulang kali mengatakan pada diri sendiri bahwa saya adalah siswa top dalam Fakultas Psikologi di Universitas saya dan memvisualisasikan karier saya menjadi profesor di sebuah universitas pengajaran.
Rekan-rekan Career Advice, nyatanya ini bukan sebuah omongan klasik belaka. Saya adalah produk dari keyakinan yang selalu diucapkan berkali-kali di dalam hati, dan ini benar-benar masuk ke dalam alam bawah sadar saya. Keyakinan ini membawa saya ke dalam mimpi yang selama ini saya impikan.
Sungguh menakjubkan jika kita dapat mencapai apa yang kita yakini. Apabila ini berhasil pada saya, maka saya yakin ini juga akan bekerja dengan baik pada semua pembaca Career Advice.
Bersikaplah rendah hati, dengarkan segala ketakutan yang kita miliki dan katakan keyakinan yang kita punya berulang-ulang kali agar sampai ke bawah alam sadar. Kekuatan pikiran itu sangat luar biasa. Jadi, tunggu apalagi? Selamat mencoba pembaca Career Advice.
Featured Career Advice
-
Enterpreneurship
Mengenal 6 Tipe Pelanggan Sulit
-
Self Improvement
Keseimbangan Untuk Ibu Bekerja
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru
-
Emotional Intelligence
Cara Mengatasi Burnout
-
Enterpreneurship
Mengenal Copyright
-
Tips of Management
Jenis Asuransi yang Diperlukan oleh Pekerja
-
Marketing & Sales
Dari Pengertian Hingga Strategi Digital Marketing
-
Resume & Interviewing
Cara Membuat CV yang Menarik HRD!
-
Productivity
Menerapkan Grit di Tempat Kerja
-
Motivation
Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?
-
Generation Millenials & Z
Kian Minimalis untuk Rumah ala Milenial
-
Self Improvement
Menghadapi Quarter Life Crisis
-
Generation Millenials & Z
Menariknya Kerja di Startup!
-
Tips of Management
Mempersiapkan Dana Darurat untuk Peristiwa Tak Terduga
-
E-learning
Kartu Prakerja dan Pelatihan Online
-
Self Improvement
7 Tips Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru
-
Productivity
Semakin Produktif dengan Makanan Sehat
-
Communication
Komunikasi Bisnis: Verbal & Non-verbal
-
Leadership
Kepemimpinan di Masa Krisis (Leadership in Crisis Time)
-
Generation Millenials & Z
Parenting Gaya Millennials
-
Motivation
3 Tips Never Give Up
-
Motivation
Sumber dan Faktor yang Menghilangkan Gairah Kerja
-
Self Improvement
Bekerja di Luar Passion? Siapa Takut!
-
Self Improvement
Pengertian Tidur, Manfaat Tidur, Serta Hubungan Antara Tidur dan Kinerja
-
Leadership
Budaya Organisasi: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya
-
Leadership
Etika Bisnis: Definisi, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya dalam Perusahaan
-
Self Improvement
Pengertian Hutang dan 8 Cara Mengelola Hutang secara Efektif
-
Self Improvement
Pengertian Kartu Kredit dan 20 Cara Menggunakannya Secara Efektif
-
Self Improvement
Kerja Online: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kerja Online
-
Self Improvement
Kerja Sampingan: Definisi, Manfaat dan Mengapa Ini Penting untuk Karyawan?
-
Leadership
Integritas: Pengertian, Contoh, Kebiasaan dan Cara Membentuknya
-
Enterpreneurship
Usaha Rumahan: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan, serta Hal yang Perlu Disiapkan
-
Enterpreneurship
10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba
-
Self Improvement
Manajemen Keuangan, Manfaat dan Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan
-
Leadership
Pengertian Manajemen, Tujuan Manajemen dan Keterampilan Manajemen
-
Generation Millenials & Z
Generasi Milenial, Fakta Generasi Milenial dan Tantangan Generasi Milenial
-
Mindset
Pengertian dan Manfaat Positive Thinking, serta Bagaimana Ini dapat Mengubah Hidup Kita?
-
Marketing & Sales
Negosiasi, Ciri-Ciri Negosiasi dan Contoh Negosiasi
-
Communication
Apa Saja Unsur-Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui?
-
Leadership
Pengertian Fungsi Kepemimpinan dan 15 Fungsi Kepemimpinan
-
Communication
Pengertian Komunikasi secara Umum dan Tujuan Komunikasi
-
Self Improvement
Apa Itu Tujuan Hidup dan Bagaimana Mencari Tujuan Hidup?
-
Motivation
6 Langkah Utama untuk Tetap Mempertahankan Motivasi Hidup
-
Innovation
Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi
-
Communication
Komunikasi adalah Fungsi Kepemimpinan Inti Para Pemimpin
-
Leadership
Apa Saja Teori Kepemimpinan yang Penting untuk Kita Ketahui?
-
Communication
5 Langkah dalam Komunikasi Efektif selama Krisis
-
Marketing & Sales
Pengertian Ekuitas Merek dan Keutamaannya
-
Communication
Contoh Komunikasi Verbal dan Non-verbal dalam Dunia Kerja
-
Communication
Mengenal Fungsi Komunikasi dan 4 Contohnya dalam Bisnis
-
Leadership
Pengertian Kepemimpinan secara Umum dan 6 Jenis Kepemimpinan
-
Leadership
Mengenal Gaya Kepemimpinan dalam Organisasi dan 5 Keutamaannya
-
Teamwork & Collaboration
Apa Itu Keterampilan Sosial dalam Kerjasama Tim?
-
Teamwork & Collaboration
Apa Itu Kerjasama Tim? dan Bagaimana Perusahaan Mendorongnya?