
Resume & Interviewing
13 Tips Ampuh untuk Merekrut Karyawan yang Berkualitas Tinggi
By STUDiLMU Editor
Bagaimana Pengertian dari “Merekrut Karyawan”?
Sebelum mengenal beberapa tips yang akan kita bahas pada artikel ini, ada baiknya jika kita memahami pengertian dari “merekrut karyawan” terlebih dahulu. Nah, kira-kira apa ya pengertian dari merekrut karyawan? Apakah artinya sama dengan mencari karyawan untuk bekerja di perusahaan kita? Well, merekrut karyawan adalah suatu proses yang dilakukan dengan tujuan untuk mencari, menyeleksi, menemukan dan mengajak kandidat terbaik yang berada di luar perusahaan untuk bekerja bersama perusahaan kita, demi meraih visi dan misi perusahaan secara bersama-sama. Merekrut karyawan termasuk ke dalam tugas human resource, namun sebenarnya tugas ini juga menjadi tanggung jawab bagi banyak orang di perusahaan, terutama para pemimpin. Para pemimpin benar-benar harus selektif dalam merekrut karyawan yang bertalenta dengan kualitas yang terbaik.
Kenyataannya, merekrut karyawan baru yang unggul itu proses yang susah-susah gampang. Apalagi untuk bisa merekrut karyawan yang efektif, tentu saja ini hal yang tidak mudah loh rekan-rekan. Para perekrut atau employer harus melewati serangkaian tahapan rekrutmen karyawan demi proses rekrutmen karyawan yang berjalan dengan efektif.
Kita juga tidak bisa memprediksi kapan proses rekrutmen yang efektif akan berlangsung, karena cepat atau lama proses rekrutmen tergantung pada keberhasilan kita dalam mencari karyawan yang kita anggap terbaik untuk organisasi atau perusahaan kita.
Jika rekan-rekan Career Advice memang sedang berusaha untuk merekrut karyawan baru yang terbaik, maka kami menyarankan rekan-rekan pembaca untuk membaca artikel ini sampai habis, karena di dalam artikel ini kita akan membahas tentang cara merekrut karyawan yang berkualitas tinggi. Menurut website entrepreneur dot com, ada 13 tips ampuh yang dapat kita terapkan ketika merekrut karyawan yang berkualitas tinggi. Apa saja ya? Yuk, kita simak penjelasannya berikut ini.
1. Tulis Deskripsi Pekerjaan yang Rinci dan Jelas.
Tips pertama yang perlu kita lakukan untuk menyaring karyawan baru yang unggul adalah memastikan bahwa sebagai perekrut kita telah mendeskripsikan tanggung jawab pekerjaan dengan rinci dan jelas. Dalam hal ini, deskripsi pekerjaan yang kita buat harus mencerminkan pemikiran cermat dan sosok cerdas yang nantinya akan diisi oleh seorang kandidat terbaik bagi perusahaan kita.
Deskripsi pekerjaan bisa meliputi keterampilan apa yang diperlukan untuk posisi kerja, kepribadian seperti apa yang diinginkan perusahaan, pengalaman apa saja yang relevan dengan posisi tersebut, dan keunikan atau nilai apa yang dapat dibawa oleh kandidat, namun tidak dimiliki oleh kandidat lainnya.
2. Merekrut Karyawan dengan Kualitas Terbaik yang Dimiliki Karyawan Unggulan Kita.
Selain menyusun deskripsi pekerjaan yang detail dan jelas, kita juga perlu merekrut karyawan dengan mencari “kualitas terbaik” seperti yang ada di dalam diri karyawan unggulan kita. Sebagai contoh, katakanlah rekan pembaca memiliki 20 karyawan unggul dengan kinerja terbaik, 10 karyawan yang kinerjanya dalam ukuran rata-rata, dan 5 karyawan yang kinerjanya di bawah rata-rata.
Untuk merekrut karyawan yang berkualitas tinggi, kita bisa menjadikan 20 karyawan terbaik kita sebagai panduan untuk merangkum “profil kesuksesan” yang kita cari di dalam diri kandidat-kandidat baru. Cari tahu kriteria dan kinerja seperti apa yang membuat 20 karyawan tersebut menjadi unggul, apakah itu karena integritas mereka? kedisiplinan dalam bekerja? Coba cari nilai-nilai positif tersebut di dalam diri kandidat baru ketika kita melakukan proses perekrutan.
3. Tetapkan Konsep yang Tepat untuk Iklan Lowongan Kerja.
Jika rekan pembaca sudah menyusun deskripsi pekerjaan secara jelas dan rinci, juga sudah menyertakan profil kesuksesan yang dimiliki karyawan unggulan Anda di dalam lowongan kerja, maka sekarang saatnya rekan pembaca beralih ke tips ketiga. Tips ketiga menyarankan kita untuk membuat konsep yang tepat untuk iklan lowongan kerja yang ada dengan menguraikan posisi dan kualifikasi utama yang diperlukan. Konsep iklan ini mungkin terdengar sangat simpel ya, rekan-rekan? Namun, menyertakan posisi pekerjaan dan kualifikasi utama yang diperlukan akan mempermudah kita dalam menyeleksi kandidat kerja. Ya, meskipun akan ada kandidat yang masih “bandel” untuk tetap mencoba melamar, namun setidaknya cara ini akan membatasi jumlah pelamar kerja yang tidak memenuhi persyaratan.
4. Posting Iklan Lowongan Kerja di dalam Media yang Paling Berpotensial.
Internet dan teknologi telah memudahkan kehidupan banyak orang, tidak terkecuali proses perekrutan karyawan. Dengan bantuan internet dan teknologi, kita akan lebih mudah untuk merekrut karyawan yang berkualitas tinggi untuk perusahaan kita. Namun, kita perlu memastikan bahwa media iklan yang kita gunakan adalah platform yang tepat dan terbaik agar kita bisa mendapatkan kandidat-kandidat yang cocok dengan persyaratan dan deskripsi pekerjaan yang kita inginkan.
5. Lakukan Peninjauan terhadap Resume yang Sudah Diterima dan Identifikasi Kandidat Terbaik yang Kita Cari.
Setelah kita memposting iklan kerja di beberapa media yang terpercaya, kita mungkin akan menerima tumpukan resume dari berbagai kandidat. Ketika resume sudah banyak yang masuk, sekarang saatnya kita beraksi untuk melakukan peninjauan terhadap semua resume tersebut. Identifikasi kandidat terbaik yang kita inginkan berdasarkan pengalaman kerja, latar belakang pendidikan, keterampilan (bakat) dan pengalaman berorganisasi yang dapat memudahkan kita untuk menyeleksi kandidat yang berkualitas tinggi.
6. Tetapkan Serangkaian Pertanyaan untuk Proses Perekrutan melalui Telepon.
Usaha lain yang bisa kita lakukan dalam merekrut karyawan terbaik adalah mengembangkan proses perekrutan karyawan melalui telepon. Dalam hal ini, kita perlu menyusun serangkaian pertanyaan efektif yang bisa kita gunakan untuk menyeleksi kandidat terbaik melalui telepon. Melalui cara ini, kita dapat mengidentifikasi kandidat pilihan yang memenuhi persyaratan dan dapat memenuhi deskripsi kerja yang kita buat dengan mengalahkan kompetensi kandidat lainnya.
7. Sekarang, Seleksi Kandidat Terbaik Kita melalui Telepon.
Setelah memasang iklan kerja, menyusun serangkaian pertanyaan untuk disampaikan melalui telepon, dan setelah banyak tumpukan resume di hadapan kita dari para pelamar kerja, sekarang waktu yang tepat bagi kita untuk menelepon mereka dan melakukan penyeleksian. Kita bisa mulai menghubungi para kandidat dengan menanyakan serangkaian pertanyaan yang telah kita buat sebelumnya. Dengan menggunakan serangkaian pertanyaan yang konsisten dan sama kepada seluruh kandidat kerja, maka kita akan lebih mudah untuk mengevaluasi kandidat secara setara.
8. Pilih Kandidat Potensial untuk Mengikuti Proses Penilaian Selanjutnya.
Setelah melakukan proses perekrutan melalui telepon dan mendapatkan jawaban serta tanggapan dari para kandidat, tips selanjutnya menyarankan kita untuk memilih kandidat-kandidat yang kita rasa paling memenuhi persyaratan atau paling mendekati persyaratan kerja yang ada, sehingga kita bisa mengundang mereka untuk mengikuti proses penyeleksian selanjutnya. Jika rekan pembaca sudah merasa yakin dengan beberapa kandidat yang Anda anggap berkualitas tinggi, maka jangan ragu untuk mengundang mereka dalam mengikuti serangkaian tes atau penilaian selanjutnya ya, rekan-rekan.
9. Lakukan Penilaian Kandidat melalui Beberapa Tes atau Alat Penilaian yang telah Terbukti.
Setelah memiliki daftar nama kandidat yang potensial, sekarang saatnya bagi kita untuk melakukan penilaian melalui serangkaian tes atau menggunakan alat penilaian yang telah terbukti sebelumnya. Dalam tes ini, kita harus tahu bagaimana karakter yang dimiliki oleh para kandidat. Apakah dia adalah seorang yang introvert atau ekstrovert? Apakah dia seorang yang mudah menyetujui suatu hal atau tidak mudah menyetujui suatu hal? Apakah dia adalah seorang yang kreatif dan berani berpikir di luar batas atau seorang yang konvensional dengan pemikiran yang kuno?
Semua ini kembali lagi pada “Profil Kesuksesan” yang kita harapkan dari para kandidat. JIka kita menginginkan seorang kandidat yang ekstrovert karena mereka akan lebih mudah untuk membangun networking dengan klien, maka carilah kandidat potensial yang memiliki sifat ekstrovert. Intinya, semua penilaian kembali lagi pada kita yang menyusun profil kesuksesan itu sendiri.
10. Undang Kandidat Potensial Kita untuk Sesi Wawancara.
Setelah melewati serangkaian tips sebelumnya, sekarang saat yang tepat bagi kita untuk menjadwalkan sesi wawancara dan mengundang para kandidat potensial untuk menghadiri sesi wawancara tersebut. Jangan lupa untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang efektif dan ampuh dalam membantu kita untuk mencari kandidat yang berkualitas tinggi.
11. Pilih kandidat.
Setelah sesi wawancara berlangsung dan kita telah memberikan kesempatan kepada seluruh kandidat potensial untuk berbicara, sekarang saatnya bagi kita untuk menentukan pilihan. Kita perlu mencocokkan kandidat terbaik bagi kita dengan deskripsi pekerjaan yang telah kita sebar melalui iklan lowongan pekerjaan sebelumnya.
12. Jangan Lupa Lakukan Pemeriksaan Latar Belakang Kandidat Potensial Kita.
Meskipun kita sudah memilih kandidat yang dianggap paling terbaik dan memiliki kualitas yang tinggi. Kita juga perlu melakukan pengecekan atau pemeriksaan terhadap latar belakang kandidat potensial tersebut. Mungkin saja ada beberapa hal yang tidak terungkap ketika kita melakukan sesi wawancara atau tes kerja dengan para kandidat. Dalam hal ini, kita bisa menelpon perusahaan tempat mereka bekerja sebelumnya dan menanyakan bagaimana kepribadian dan kinerja mereka terdahulu.
13. Buat Penawaran Kerja kepada Kandidat Terbaik Kita.
Setelah 12 tips sebelumnya sudah kita terapkan dan kita merasa semakin yakin bahwa kandidat tersebut adalah calon karyawan yang berkualitas tinggi, sekarang saatnya kita membuat penawaran kerja kepada kandidat terbaik tersebut.
Nah setelah membaca 13 tips di atas, apakah rekan pembaca sudah siap merekrut karyawan terbaik Anda? Jika ya, selamat merekrut karyawan terbaik untuk perusahaan Anda ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advice
-
Teamwork & Collaboration
Melakukan Kolaborasi Secara Virtual
-
Marketing & Sales
Fitur Live Streaming Sebagai Strategi Sosial Media Marketing
-
Productivity
Aktivitas untuk Mengatasi Kebosanan di Kantor
-
Leadership
Melakukan Delegasi Dalam Bekerja
-
Leadership
Perbedaan Bos dan Leader
-
Enterpreneurship
Mengenal dan Membuat Laporan Keuangan Sederhana
-
Enterpreneurship
Mengenal 6 Tipe Pelanggan Sulit
-
Self Improvement
Keseimbangan Untuk Ibu Bekerja
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru
-
Emotional Intelligence
Cara Mengatasi Burnout
-
Enterpreneurship
Mengenal Copyright
-
Tips of Management
Jenis Asuransi yang Diperlukan oleh Pekerja
-
Marketing & Sales
Dari Pengertian Hingga Strategi Digital Marketing
-
Resume & Interviewing
Cara Membuat CV yang Menarik HRD!
-
Productivity
Menerapkan Grit di Tempat Kerja
-
Motivation
Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?
-
Generation Millenials & Z
Kian Minimalis untuk Rumah ala Milenial
-
Self Improvement
Menghadapi Quarter Life Crisis
-
Generation Millenials & Z
Menariknya Kerja di Startup!
-
Tips of Management
Mempersiapkan Dana Darurat untuk Peristiwa Tak Terduga
-
E-learning
Kartu Prakerja dan Pelatihan Online
-
Self Improvement
7 Tips Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru
-
Productivity
Semakin Produktif dengan Makanan Sehat
-
Communication
Komunikasi Bisnis: Verbal & Non-verbal
-
Leadership
Kepemimpinan di Masa Krisis (Leadership in Crisis Time)
-
Generation Millenials & Z
Parenting Gaya Millennials
-
Motivation
3 Tips Never Give Up
-
Motivation
Sumber dan Faktor yang Menghilangkan Gairah Kerja
-
Self Improvement
Bekerja di Luar Passion? Siapa Takut!
-
Self Improvement
Pengertian Tidur, Manfaat Tidur, Serta Hubungan Antara Tidur dan Kinerja
-
Leadership
Budaya Organisasi: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya
-
Leadership
Etika Bisnis: Definisi, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya dalam Perusahaan
-
Self Improvement
Pengertian Hutang dan 8 Cara Mengelola Hutang secara Efektif
-
Self Improvement
Pengertian Kartu Kredit dan 20 Cara Menggunakannya Secara Efektif
-
Self Improvement
Kerja Online: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kerja Online
-
Self Improvement
Kerja Sampingan: Definisi, Manfaat dan Mengapa Ini Penting untuk Karyawan?
-
Leadership
Integritas: Pengertian, Contoh, Kebiasaan dan Cara Membentuknya
-
Enterpreneurship
Usaha Rumahan: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan, serta Hal yang Perlu Disiapkan
-
Enterpreneurship
10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba
-
Self Improvement
Manajemen Keuangan, Manfaat dan Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan
-
Leadership
Pengertian Manajemen, Tujuan Manajemen dan Keterampilan Manajemen
-
Generation Millenials & Z
Generasi Milenial, Fakta Generasi Milenial dan Tantangan Generasi Milenial
-
Mindset
Pengertian dan Manfaat Positive Thinking, serta Bagaimana Ini dapat Mengubah Hidup Kita?
-
Marketing & Sales
Negosiasi, Ciri-Ciri Negosiasi dan Contoh Negosiasi
-
Communication
Apa Saja Unsur-Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui?
-
Leadership
Pengertian Fungsi Kepemimpinan dan 15 Fungsi Kepemimpinan
-
Communication
Pengertian Komunikasi secara Umum dan Tujuan Komunikasi
-
Self Improvement
Apa Itu Tujuan Hidup dan Bagaimana Mencari Tujuan Hidup?
-
Motivation
6 Langkah Utama untuk Tetap Mempertahankan Motivasi Hidup
-
Innovation
Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi
-
Communication
Komunikasi adalah Fungsi Kepemimpinan Inti Para Pemimpin
-
Leadership
Apa Saja Teori Kepemimpinan yang Penting untuk Kita Ketahui?
-
Communication
5 Langkah dalam Komunikasi Efektif selama Krisis
-
Marketing & Sales
Pengertian Ekuitas Merek dan Keutamaannya