
Communication
11 Tips Presentasi Agar Lebih Impresif
By Susanti Yahya
Banyak industri pada saat ini mengkhususkan pelatihan kemampuan presentasi. Dan banyak orang yang berpendapat bahwa pelatihan yang baik akan meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam kemampuan berpresentasi.
Tapi, jika Anda memiliki agenda presentasi hari ini, tentunya hal ini tidak akan membantu. Ada banyak hal-hal kecil yang harus Anda perhatikan untuk menampilkan presentasi yang sangat berkesan.
1. Hafalkan Kata Pembuka Anda.
Anda akan merasa lebih percaya diri dan dapat melakukan kontak mata dengan pendengar Anda secara langsung. Selain itu, hal ini akan memberikan kesan bahwa Anda sangat paham dengan topik yang akan dibawakan dengan persiapan yang sangat matang.
2. Berikan Kontak Mata Secara Berkala.
Jangan berhenti menatap para hadirin setelah Anda selesai mengecek kembali catatan Anda. Buatlah sebuah peringatan kecil untuk Anda, agar selalu melihat dan mengikutsertakan para hadirin untuk masuk kedalam pembahasan presentasi Anda.
3. Buat kata-kata yang singkat pada tampilan presentasi Anda.
Apakah tampilan presentasi Anda penuh dengan kata-kata? Jika iya, luangkan waktu 20 menit untuk mengganti kalimat-kalimat tersebut dengan grafik, info grafik dan gambar yang telah Anda siapkan. Dan ingat peraturan ini: jika Anda dapat mengatakannya maka, Anda tidak perlu melihatnya kembali. Jika Anda telah menjelaskan suatu bahasan pada presentasi maka, Anda tidak perlu menulis pembahasan itu kembali pada tampilan presentasi Anda, karena ini akan mengalihkan perhatian para hadirin dari konten yang Anda sampaikan.
4. Gunakan Catatan Presentasi yang Terpisah.
Jika tampilan presentasi Anda tidak lagi mencakup setiap kata yang ingin Anda sampaikan maka, itu pertanda baik – Anda hanya menginginkan kata-kata tersebut menjadi referensi Anda saja. Tulis kata-kata tersebut pada catatan yang berbeda.
Jika Anda memilih untuk menampilkan tampilan yang terpisah, pastikan Anda membuat peringatan kecil tentang kapan Anda harus beralih ke tampilan selanjutnya. (Saya pernah melihat seorang pembicara yang tetap menampilkan tampilan presentasi yang sama selama setengah perjalanan presentasinya karena dia lupa untuk mengganti tampilan ke halaman berikutnya: Tentunya Anda tidak ingin hal ini terjadi pada Anda).
5. Sertakan Teriakan kecil kepada Para Hadirin Anda.
Apakah seseorang membantu Anda untuk membuat grafik, memberikan Anda saran tentang strategi yang luar biasa, atau membuka pandangan Anda tentang presentasi yang ingin Anda tampilkan? Ucapkan terima kasih kepada mereka secara terbuka! hal ini akan membuat semua orang merasa terpana dan orang-orang akan memberi kesan bahwa Anda adalah seseorang yang dermawan dan percaya diri dengan kemampuan Anda. Hal ini juga dapat menjadi penyambung hubungan antara Anda dan para hadirin, seakan-akan Anda memang benar-benar berbicara dengan mereka.
6. Lemparkan Pertanyaan Retoris Kepada Para Pendengar.
Pertanyaan (walaupun pertanyaan tersebut tidak perlu untuk dijawab) adalah cara yang sangat baik untuk mengikutsertakan para pendengar yang mungkin sudah tidak fokus, dengan mengecek ponsel mereka atau berpikir makanan apa yang ingin disantap untuk makan malam nanti. Para pendengar akan kembali fokus pada presentasi Anda jika mereka berpikir, mereka perlu menanggapi pertanyaan yang Anda lemparkan. Anda tidak perlu meminta mereka untuk mengangkat tangan dan berpikir, cukup lemparkan pertanyaan tersebut dan tunggu sebentar sebelum Anda melanjutkan presentasi Anda kembali; hal ini pasti akan membuat mereka semakin tertarik.
7. Berdiri dengan Dua Kaki.
Orang-orang terkadang sering mengayunkan kakinya dari kaki ke kaki, bergoyang ke depan dan belakang, atau mondar-mandir saat mereka berbicara. Gerakan berulang yang tidak perlu dilakukan sebagai bentuk pengalihan dari apa yang Anda katakan.
Saya sedang tidak membicarakan tentang orang yang secara alami dan merasa nyaman untuk berjalan mondar-mandir di atas panggung atau di depan kelas. Saya berbicara tentang kegelisahan yang dapat terjadi saat Anda merasa khawatir akan sesuatu. Hal ini akan jauh lebih baik jika Anda menempatkan kaki Anda sebelum Anda mulai untuk berbicara dan tetap berdiri di tempat yang sama sampai presentasi Anda benar-benar selesai.
8. Putuskan Gerakan Apa yang Ingin Anda Lakukan dengan Tangan Anda.
Saya merasa sangat bersalah karena menggerakkan tangan dengan liar saat Saya berbicara! Jadi,
Saya mencoba untuk memikirkan dan memutuskan apa yang akan Saya lakukan dengan tangan Saya sebelum memulai presentasi di depan para hadirin.
Dan jangan pernah menunjuk langsung ke para hadirin, karena hal tersebut terlihat seperti ancaman. Jika Anda pernah melihat seorang politikus berbicara maka, dia akan menyentuh jari telunjuk mereka ke ibu jari mereka. Hal ini memiliki dampak yang sama dengan menunjuk tanpa tampil agresif.
9. Satu kali Praktek Sudah Cukup.
Berlatih untuk membawakan presentasi Anda akan membuat Anda semakin percaya diri dengan apa yang ingin Anda katakan dan membuat pembawaan Anda akan lebih santai. Hal ini juga dapat membantu untuk menyelesaikan masalah yang perlu diselesaikan dengan singkat. Tentunya, Anda tidak mungkin mengirim pesan elektronik / email kepada CEO Anda tanpa membaca ulang kembali, jadi jangan memulai presentasi di depan rekan-rekan atau klien Anda tanpa membaca ulang konten yang ingin Anda jelaskan.
Dan ingat, melakukan segala sesuatu yang lebih bukan berarti lebih baik. Jika Anda mempraktekkannya dengan frekuensi yang berlebihan, Anda akan terlihat seperti robot. Melakukannya hanya satu kali telah membantu pembawaan Anda terlihat lebih alami.
10. Pikirkan dua kali tentang kata penutup yang akan Anda bawakan
Apakah presentasi Anda menjadi semakin redup atau memiliki kalimat penutup yang kuat? Banyak orang merasa lelah untuk mempersiapkan kalimat penutup presentasi mereka dan tidak menyadari bahwa mereka tiba-tiba berhenti. Tetapi, Anda menginginkan untuk memiliki kalimat penutup yang sampai kapanpun orang akan selalu mengingatnya.
Apakah Anda ingin untuk melemparkan pertanyaan kepada para hadirin agar mereka mengingatnya nanti? Apakah Anda ingin menyimpulkan bahwa apa yang telah Anda katakan sangatlah penting? Pikirkan beberapa rencana yang ingin Anda lakukan sebagai penutup presentasi Anda.
11. Ulangi Kembali
Jika Anda tidak begitu yakin tentang bagaimana mengakhiri presentasi Anda, pilihan yang hampir setiap waktu berhasil adalah mengingatkan kembali para hadirin tentang bagaimana Anda telah memulainya dan apa saja yang telah Anda katakan. Coba pertimbangkan contoh ini: “Saya memulai dengan mengatakan bahwa jika kita dapat meningkatkan pengguna ke 100,000 dengan pendapatan kita pada tahun 2017 akan bertambah menjadi 30%. Saya telah menunjukkan Anda sebuah rencana tentang bagaimana cara kita mencapai hal tersebut, sekarang kita hanya perlu menerapkannya.”
Anda tidak akan selalu memiliki waktu untuk Anda habiskan pada setiap presentasi. Namun, hal-hal kecil seperti mengulas kembali rencana presentasi Anda secara cepat, menyertakan teriakan kecil kepada pendengar Anda, dan memberikan kalimat penutup yang terbaik akan menciptakan presentasi yang luar biasa yang akan membuat orang-orang mengingatnya dengan alasan yang tepat.
Featured Career Advice
-
Tips of Management
Investasi yang Sebaiknya Dimiliki Oleh Karyawan
-
Emotional Intelligence
Mindfulness Dalam Kerja
-
Teamwork & Collaboration
Melakukan Kolaborasi Secara Virtual
-
Marketing & Sales
Fitur Live Streaming Sebagai Strategi Sosial Media Marketing
-
Productivity
Aktivitas untuk Mengatasi Kebosanan di Kantor
-
Leadership
Melakukan Delegasi Dalam Bekerja
-
Leadership
Perbedaan Bos dan Leader
-
Enterpreneurship
Mengenal dan Membuat Laporan Keuangan Sederhana
-
Enterpreneurship
Mengenal 6 Tipe Pelanggan Sulit
-
Self Improvement
Keseimbangan Untuk Ibu Bekerja
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru
-
Emotional Intelligence
Cara Mengatasi Burnout
-
Enterpreneurship
Mengenal Copyright
-
Tips of Management
Jenis Asuransi yang Diperlukan oleh Pekerja
-
Marketing & Sales
Dari Pengertian Hingga Strategi Digital Marketing
-
Resume & Interviewing
Cara Membuat CV yang Menarik HRD!
-
Productivity
Menerapkan Grit di Tempat Kerja
-
Motivation
Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?
-
Generation Millenials & Z
Kian Minimalis untuk Rumah ala Milenial
-
Self Improvement
Menghadapi Quarter Life Crisis
-
Generation Millenials & Z
Menariknya Kerja di Startup!
-
Tips of Management
Mempersiapkan Dana Darurat untuk Peristiwa Tak Terduga
-
E-learning
Kartu Prakerja dan Pelatihan Online
-
Self Improvement
7 Tips Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru
-
Productivity
Semakin Produktif dengan Makanan Sehat
-
Communication
Komunikasi Bisnis: Verbal & Non-verbal
-
Leadership
Kepemimpinan di Masa Krisis (Leadership in Crisis Time)
-
Generation Millenials & Z
Parenting Gaya Millennials
-
Motivation
3 Tips Never Give Up
-
Motivation
Sumber dan Faktor yang Menghilangkan Gairah Kerja
-
Self Improvement
Bekerja di Luar Passion? Siapa Takut!
-
Self Improvement
Pengertian Tidur, Manfaat Tidur, Serta Hubungan Antara Tidur dan Kinerja
-
Leadership
Budaya Organisasi: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya
-
Leadership
Etika Bisnis: Definisi, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya dalam Perusahaan
-
Self Improvement
Pengertian Hutang dan 8 Cara Mengelola Hutang secara Efektif
-
Self Improvement
Pengertian Kartu Kredit dan 20 Cara Menggunakannya Secara Efektif
-
Self Improvement
Kerja Online: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kerja Online
-
Self Improvement
Kerja Sampingan: Definisi, Manfaat dan Mengapa Ini Penting untuk Karyawan?
-
Leadership
Integritas: Pengertian, Contoh, Kebiasaan dan Cara Membentuknya
-
Enterpreneurship
Usaha Rumahan: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan, serta Hal yang Perlu Disiapkan
-
Enterpreneurship
10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba
-
Self Improvement
Manajemen Keuangan, Manfaat dan Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan
-
Leadership
Pengertian Manajemen, Tujuan Manajemen dan Keterampilan Manajemen
-
Generation Millenials & Z
Generasi Milenial, Fakta Generasi Milenial dan Tantangan Generasi Milenial
-
Mindset
Pengertian dan Manfaat Positive Thinking, serta Bagaimana Ini dapat Mengubah Hidup Kita?
-
Marketing & Sales
Negosiasi, Ciri-Ciri Negosiasi dan Contoh Negosiasi
-
Communication
Apa Saja Unsur-Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui?
-
Leadership
Pengertian Fungsi Kepemimpinan dan 15 Fungsi Kepemimpinan
-
Communication
Pengertian Komunikasi secara Umum dan Tujuan Komunikasi
-
Self Improvement
Apa Itu Tujuan Hidup dan Bagaimana Mencari Tujuan Hidup?
-
Motivation
6 Langkah Utama untuk Tetap Mempertahankan Motivasi Hidup
-
Innovation
Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi
-
Communication
Komunikasi adalah Fungsi Kepemimpinan Inti Para Pemimpin
-
Leadership
Apa Saja Teori Kepemimpinan yang Penting untuk Kita Ketahui?