
Self Improvement
10 Kebiasaan yang Membantu Staf Human Resource Menjadi Sukses
By STUDiLMU Editor
Apakah yang Dimaksud dengan “Human Resource”?
Bagi rekan-rekan Career Advice yang sudah memasuki dunia kerja pasti akan familiar dengan divisi Human Resource. Tapi, apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan Human Resource? HR atau Human Resource adalah suatu divisi di dalam sebuah organisasi atau perusahaan yang memiliki peranan sangat penting dan bisa dikatakan sebagai penopang kesuksesan suatu perusahaan. Memang benar sih jika Human Resource dikategorikan sebagai penopang kesuksesan perusahaan, karena bagaimana tidak? Tugas HR officer adalah mengurus segala hal yang berkaitan dengan para karyawan, ibaratnya mulai dari A-Z semuanya mereka yang turun tangan. Karena HR adalah singkatan dari Human Resource, dari singkatannya saja kita sudah bisa memahami bagaimana lingkup kerja, tanggung jawab, serta tugas HRD staff setiap harinya.
Salah satu tugas nyata yang selalu dilakukan oleh Human Resources adalah memastikan seluruh karyawan telah mendapatkan haknya dan merasa terjamin dengan pekerjaan mereka. Oleh karena itu, wewenang HRD salah satunya adalah mengetahui informasi para karyawan secara detail, sehingga para karyawan HR lebih mudah dalam mengecek pembagian hak-hak mereka.
Dari tahun ke tahun, tugas Human Resource mengalami perubahan yang cukup signifikan. Jika di zaman dulu HR bertugas sebagai pengumpul resume dari para kandidat kerja, mendengar keluhan para karyawan, mengelola manfaat dan sumber daya yang ada dan memberikan apresiasi kepada para karyawan unggul. Maka, di zaman modern ini tugas HRD menjadi semakin berkembang.
Menurut survei yang dilakukan pada tahun 2012, 59% para eksekutif senior sangat percaya bahwa divisi Human Resource dapat berkembang menjadi salah satu kepentingan strategis bagi setiap organisasi dan perusahaan. Sayangnya, data menunjukkan bahwa hanya 17% para pekerja Human Resource yang bisa memberikan kinerja mereka dengan baik. Wah, sedikit juga ya? Tapi jangan khawatir ya rekan-rekan, karena angka ini bisa saja meningkat jika para karyawan Human Resource mau mengembangkan diri mereka menjadi lebih baik lagi.
Apa Saja Kebiasaan yang Dapat Membantu Kesuksesan Staf Human Resource?
Menurut website fore front mag dot com, ada 10 kebiasaan yang dapat membantu para staf atau karyawan Human Resource mengembangkan diri mereka untuk menjadi seorang HR yang sukses. Yuk, kita simak penjelasannya berikut ini.
1. Berterima Kasih kepada Para Pencela.
Kebiasaan pertama yang perlu dimiliki oleh para karyawan HR adalah berterima kasih kepada para pencelanya. Dalam hal ini, HR adalah penopang kesuksesan sebuah perusahaan yang tentunya akan menjalankan dan menerapkan peraturan-peraturan penting yang telah diterapkan oleh perusahaan mereka.
Masalahnya, tidak semua karyawan akan suka dan setuju dengan segala kebijakan dan peraturan yang berlaku di dalam perusahaan. Nah, inilah kebiasaan yang perlu dibentuk oleh para staf HR. Mereka harus terbiasa untuk menerima perlawanan dari para karyawan yang menolak peraturan-peraturan tersebut. Sikap berterima kasih atas segala saran dan kritik yang diberikan oleh para karyawan akan membuat staf Human Resource menjadi lebih santai dan tenang dalam menghadapi segala pergejolakan yang ada.
2. Membiasakan Diri Menjadi Pendengar yang Baik dan Tidak Menginterupsi Orang Lain.
Kami tahu bahwa menerapkan kebiasaan ini akan menjadi hal yang cukup menantang bagi para staf Human Resource. Bagaimana tidak, setiap harinya staf Human Resource harus mendengarkan cerita atau permasalahan yang mungkin hampir sama kasusnya, namun semua itu didengarkan dari karyawan yang berbeda-beda.
Mereka juga akan menerima panggilan telepon yang mungkin lebih dari 10 kali setiap harinya hanya untuk memberitahu bahwa ada seseorang yang ingin bertemu mereka, entah itu adalah karyawan, klien, mitra bisnis, bahkan karyawan sales dari perusahaan yang belum pernah mereka kenal sebelumnya.
Lelah memang menjadi staf Human Resource, namun untuk bisa menjadi bagian Human Resource yang sukses. Kita perlu membiasakan diri untuk menjadi pendengar yang baik dan tidak menginterupsi perbincangan seseorang yang sedang berbicara dengan kita. Ingatlah, bahwa semua orang ingin bertemu kita karena kita memiliki peran yang sangat penting dalam perusahaan. Seperti yang telah disampaikan di awal pembukaan artikel ini, Human Resource adalah penopang kesuksesan perusahaan. Jadi, tetap semangat ya!
3. Menyimpulkan Kembali Apa yang Dikatakan oleh Orang Lain.
Kebiasaan ketiga ini merupakan perpanjangan dari kebiasaan menjadi pendengar yang baik, seperti yang telah kami jelaskan di poin kedua. Jika rekan pembaca benar-benar ingin menjadi staf Human Resource yang berhasil dan sedang melatih diri untuk bisa menjadi pendengar yang baik, maka rekan pembaca bisa mencoba cara ketiga ini.
Kebiasaan ini bisa dimulai ketika beberapa karyawan datang kepada kita dan menceritakan permasalahan atau keluh kesah mereka. Cobalah untuk mendengarkan penjelasan mereka dengan seksama dan pastikan untuk menyimpulkan kembali agar kita bisa tau bahwa kesimpulan yang kita buat tentang permasalahan mereka memang sudah benar dan sesuai seperti apa yang mereka sampaikan.
Gunakan frasa seperti, “Jadi, apa yang Anda sampaikan adalah (lanjutkan dengan kesimpulan cerita yang mereka sampaikan). Kebiasaan dalam menyimpulkan cerita atau permasalahan yang karyawan sampaikan kepada kita akan membuat mereka merasa dihargai dan dihormati sebagai seorang karyawan. Mengapa begitu? Karena menyimpulkan cerita akan membuat mereka merasa yakin para Human Resource telah mendengarkan keluh kesah mereka dengan sangat baik.
4. Dekati Hal yang Membuat Kita Takut.
Bekerja di dalam divisi Human Resource bukan berarti tidak memiliki permasalahan atau ketakutan apapun loh. Justru sebagai bagian dari Human Resource, kita akan lebih sering menemukan tantangan yang membuat kita harus berani untuk terus maju dan menghadapinya. Misalnya, ketika kita menemukan karyawan yang setengah tidak waras karena terlalu stres dengan kehidupan kerja dan kehidupan pribadinya, sebagai manusia biasa kita mungkin akan merasa ketakutan dalam menghadapi karyawan yang seperti ini.
Akan tetapi, kita perlu terus berani maju dan membantu karyawan tersebut dalam menyelesaikan permasalahannya di kantor. Untuk menjadi staf Human Resource yang sukses, hindari memiliki kebiasaan yang selalu menghindar dari permasalahan atau sesuatu yang kita takuti. Namun, berlarilah menuju ketakutan tersebut dan taklukkan segala hal yang membuat kita takut sampai semuanya terselesaikan dengan baik.
5. Bisa Mempertahankan Argumen Diri Sendiri dan Menghargai Argumen Lawan.
Hampir sama dengan poin pertama, staf Human Resource dituntut untuk menjadi seorang yang tangkas dalam menjelaskan peraturan dan kebijakan yang ada, serta mempertahankan argumen valid yang memang selaras dengan kebijakan yang ada kepada para karyawan yang melawan kebijakan tersebut.
Akan tetapi, kita perlu selalu ingat bahwa tidak ada orang yang lebih benar dan orang yang lebih salah (buruk). Semua orang akan melihat suatu hal berdasarkan sisi yang mereka lihat. Jadi kita tidak bisa menyalahkan pendapat orang lain dan menghakiminya sebagai karyawan yang buruk. Salah satu hal yang bisa kita lakukan adalah membiasakan diri untuk berterima kasih kepada para pencela (seperti yang dijelaskan pada poin pertama) dan mempertahankan argumen valid kita berdasarkan dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku, namun tidak mencela argumen lawan.
6. Berdiskusi tentang Hal-Hal yang Sulit, namun Tetap dengan Rasa Hormat dan Saling Menghargai.
Seringkali staf Human Resource harus berhadapan dengan beberapa karyawan yang menjengkelkan dan berdiskusi tentang hal-hal yang rumit dengan mereka. Diskusi ini menjadi hal yang cukup rumit karena beberapa karyawan tersebut mungkin tidak ingin mendengar sesuatu hal yang bagi mereka tidak baik, tidak adil atau hal-hal lain yang tidak mereka suka.
Nah untuk menghadapi hal ini, staf Human Resource harus membiasakan diri untuk menghadapinya dengan penuh ketenangan dan perasaan yang damai. Apabila staf Human Resource melihat seorang karyawan dengan kinerja yang buruk, maka staf Human Resource harus berani menyampaikan hal ini dengan memanggil mereka secara pribadi dan menjelaskan perilaku yang diharapkan oleh perusahaan.
Mungkin percakapan ini akan berjalan dengan sangat sengit, namun inilah waktu yang tepat bagi para staf Human Resource dalam berdiskusi dengan tenang dan tetap saling menghormati.
7. Mendukung dan Berbahagia atas Keberhasilan Orang Lain.
Kebiasaan ketujuh yang perlu diterapkan oleh para staf Human Resource adalah menjadi pendukung setia dalam mendorong kesuksesan karyawan dan memberikan apresiasi kepada mereka. Bagaimana jika staf Human Resource tidak merasa bahagia dengan kesuksesan karyawan lain? Hmm, dapat kami katakan mungkin mereka berada di bidang yang salah.
SDM adalah departemen pendukung di dalam suatu organisasi atau perusahaan. Apabila mereka tidak suka dan tidak mendukung kesuksesan karyawan lain, maka ini sama saja seperti tidak peduli dengan kesuksesan perusahaan.
8. Biarkan Orang Lain Menemukan Kesalahannya Sendiri.
Menjadi staf Human Resource memang tidak mudah. Apalagi jika kita harus berhadapan dengan orang-orang yang menyebalkan. Maksudnya, mereka tidak memberikan performa kerja yang baik, berlaku seenaknya dan tidak mematuhi peraturan dan kebijakan perusahaan yang ada. Bahkan, dengan kondisi yang seperti ini mereka masih menganggap diri mereka sebagai seorang yang benar.
Dalam hal ini, orang-orang di dalam Human Resource harus membiasakan diri untuk membiarkan mereka jatuh ke dalam lubang kesalahannya sendiri. Menjadi pemenang dalam diskusi yang rumit dengan karyawan yang menjengkelkan seperti itu tetap tidak cukup untuk menyadarkan mereka bahwa apa yang dilakukan adalah salah. Para karyawan buruk akan tersadar bahwa apa yang mereka lakukan merupakan hal yang salah, ketika mereka sudah merasakan efek buruk dari perilakunya sendiri. Misalnya, sulit mendapatkan pekerjaan baru ketika sudah keluar dari perusahaan sebelumnya atau hambatan di dalam karier. Biasakan diri untuk tetap menjadi staf Human Resource yang tenang dan sabar, dan biarkan karyawan merasakan konsekuensi dari kinerja yang mereka miliki selama ini.
9. Hindari Kebiasaan Menjadi Karyawan Human Resource yang Brutal.
Memang benar bahwa staf Human Resource adalah penegak kebijakan dan peraturan di dalam organisasi atau perusahaan. Namun, bukan berarti HR harus menjadi bagian penegak hukum yang “brutal” dan tidak mau mendengarkan keluh kesah karyawan dengan baik. Jika suatu saat staf Human Resource menemukan adanya pelanggaran kebijakan yang dilakukan oleh salah satu karyawan, maka mereka harus menanyakannya lebih dalam untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Bukan dengan memarahi atau menghukumnya dengan cara yang tidak sopan.
10. Membiasakan Diri Menjadi Seorang yang Pemberani.
Orang-orang yang masuk ke dalam bagian Human Resource harus yakin dan selalu bersemangat untuk menjadi seorang yang pemberani. Berani dalam menegakkan kebijakan yang ada, berani dalam menegur, berani dalam meluruskan suatu permasalahan, berani dalam menghadapi ketakutan, berani dalam memuji karyawan lain yang lebih berprestasi, dan berani untuk membantu kesuksesan perusahaan.
Setelah membaca artikel ini, kami berharap rekan-rekan Career Advice bisa menjadi staf Human Resource yang semakin baik, unggul dan sukses dengan menerapkan 10 kebiasaan di atas. Tetap semangat ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advice
-
Tips of Management
Investasi yang Sebaiknya Dimiliki Oleh Karyawan
-
Emotional Intelligence
Mindfulness Dalam Kerja
-
Teamwork & Collaboration
Melakukan Kolaborasi Secara Virtual
-
Marketing & Sales
Fitur Live Streaming Sebagai Strategi Sosial Media Marketing
-
Productivity
Aktivitas untuk Mengatasi Kebosanan di Kantor
-
Leadership
Melakukan Delegasi Dalam Bekerja
-
Leadership
Perbedaan Bos dan Leader
-
Enterpreneurship
Mengenal dan Membuat Laporan Keuangan Sederhana
-
Enterpreneurship
Mengenal 6 Tipe Pelanggan Sulit
-
Self Improvement
Keseimbangan Untuk Ibu Bekerja
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru
-
Emotional Intelligence
Cara Mengatasi Burnout
-
Enterpreneurship
Mengenal Copyright
-
Tips of Management
Jenis Asuransi yang Diperlukan oleh Pekerja
-
Marketing & Sales
Dari Pengertian Hingga Strategi Digital Marketing
-
Resume & Interviewing
Cara Membuat CV yang Menarik HRD!
-
Productivity
Menerapkan Grit di Tempat Kerja
-
Motivation
Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?
-
Generation Millenials & Z
Kian Minimalis untuk Rumah ala Milenial
-
Self Improvement
Menghadapi Quarter Life Crisis
-
Generation Millenials & Z
Menariknya Kerja di Startup!
-
Tips of Management
Mempersiapkan Dana Darurat untuk Peristiwa Tak Terduga
-
E-learning
Kartu Prakerja dan Pelatihan Online
-
Self Improvement
7 Tips Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru
-
Productivity
Semakin Produktif dengan Makanan Sehat
-
Communication
Komunikasi Bisnis: Verbal & Non-verbal
-
Leadership
Kepemimpinan di Masa Krisis (Leadership in Crisis Time)
-
Generation Millenials & Z
Parenting Gaya Millennials
-
Motivation
3 Tips Never Give Up
-
Motivation
Sumber dan Faktor yang Menghilangkan Gairah Kerja
-
Self Improvement
Bekerja di Luar Passion? Siapa Takut!
-
Self Improvement
Pengertian Tidur, Manfaat Tidur, Serta Hubungan Antara Tidur dan Kinerja
-
Leadership
Budaya Organisasi: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya
-
Leadership
Etika Bisnis: Definisi, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya dalam Perusahaan
-
Self Improvement
Pengertian Hutang dan 8 Cara Mengelola Hutang secara Efektif
-
Self Improvement
Pengertian Kartu Kredit dan 20 Cara Menggunakannya Secara Efektif
-
Self Improvement
Kerja Online: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kerja Online
-
Self Improvement
Kerja Sampingan: Definisi, Manfaat dan Mengapa Ini Penting untuk Karyawan?
-
Leadership
Integritas: Pengertian, Contoh, Kebiasaan dan Cara Membentuknya
-
Enterpreneurship
Usaha Rumahan: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan, serta Hal yang Perlu Disiapkan
-
Enterpreneurship
10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba
-
Self Improvement
Manajemen Keuangan, Manfaat dan Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan
-
Leadership
Pengertian Manajemen, Tujuan Manajemen dan Keterampilan Manajemen
-
Generation Millenials & Z
Generasi Milenial, Fakta Generasi Milenial dan Tantangan Generasi Milenial
-
Mindset
Pengertian dan Manfaat Positive Thinking, serta Bagaimana Ini dapat Mengubah Hidup Kita?
-
Marketing & Sales
Negosiasi, Ciri-Ciri Negosiasi dan Contoh Negosiasi
-
Communication
Apa Saja Unsur-Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui?
-
Leadership
Pengertian Fungsi Kepemimpinan dan 15 Fungsi Kepemimpinan
-
Communication
Pengertian Komunikasi secara Umum dan Tujuan Komunikasi
-
Self Improvement
Apa Itu Tujuan Hidup dan Bagaimana Mencari Tujuan Hidup?
-
Motivation
6 Langkah Utama untuk Tetap Mempertahankan Motivasi Hidup
-
Innovation
Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi
-
Communication
Komunikasi adalah Fungsi Kepemimpinan Inti Para Pemimpin
-
Leadership
Apa Saja Teori Kepemimpinan yang Penting untuk Kita Ketahui?